You are what you eat, itulah ungkapan yang sering kita dengar. Hal ini memang sangat tepat. Sejumlah penelitian juga telah membuktikan bahwa ada kaitan antara segala sesuatu yang masuk ke dalam perut Anda dengan risiko stres atau depresi.
Bahkan, makanan bisa menjadi ‘alat’ yang bermanfaat untuk membantu mengatasi depresi. Itulah mengapa penting bagi Anda untuk selalu mengonsumsi makanan yang bergizi serta seimbang.
Hubungan Antara Diet dan Depresi
Diet atau pola makan adalah elemen yang penting untuk menjaga kesehatan. Apa yang Anda makan akan memengaruhi setiap aspek kesehatan, termasuk kesehatan mental.
Sebuah analisis penelitian tahun 2017 menyatakan bahwa pola makan yang kaya akan buah, sayuran, gandum, ikan, minyak zaitun, susu rendah lemak, antioksidan, serta rendah lemak hewan terkait dengan penurunan risiko depresi.
Artikel lainnya: Diet Sehat tanpa Menghentikan Konsumsi Gula
Sementara itu, pola makan yang tinggi konsumsi daging merah, makanan manis, produk susu lemak tinggi, serta asupan buah dan sayur yang rendah terkait dengan peningkatan risiko depresi.
Studi lainnya yang diterbitkan di jurnal BMC Medicine juga menemukan bahwa kelompok yang mengonsumsi makanan sehat mengalami penurunan tingkat depresi hingga 32 persen. Sementara kelompok lainnya yang tidak, hanya mengalami penurunan 8 persen.
Para peneliti pun mengambil kesimpulan bahwa diet dengan variasi makanan sayuran berwarna, makanan rendah gula, dan lemak hewan dapat membantu Anda terhindar dari stres. Mereka percaya bahwa ada beberapa yang makanan untuk mengatasi depresi yang memang baik.
Diet untuk Mengatasi Depresi
Mengubah pola diet dapat dilakukan untuk membantu mengurangi gejala depresi. Karena itu, Anda perlu memasukkan nutrisi berikut dalam menu sehari-hari:
-
Selenium
Beberapa ahli percaya bahwa meningkatkan asupan selenium dapat membantu memperbaiki mood (suasana hati) dan mengurangi kecemasan. Selenium terdapat dalam berbagai jenis makanan, seperti:
- Biji-bijian
- Kacang brasil
- Ikan
- Ayam
- Telur
- Biji bunga matahari
- Jamur
Artikel lainnya: Diet dengan Pola Makan Sekali Sehari, Amankah bagi Kesehatan?
-
Vitamin D
Vitamin D dapat membantu mengurangi gejala depresi, menurut sebuah penelitian meta-analisis tahun 2019. Anda bisa mendapatkan asupan vitamin D yang cukup melalui paparan sinar matahari, tetapi sumber makanan juga penting. Makanan yang menyediakan vitamin D meliputi:
- Minyak ikan
- Produk susu
- Hati sapi
- Telur
-
Antioksidan
Vitamin A, C, dan E mengandung zat yang disebut antioksidan. Antioksidan ini membantu menghilangkan radikal bebas dari dalam tubuh.
Jika tubuh tidak dapat menghilangkan radikal bebas secara cukup, stres oksidatif dapat berkembang dan memicu sejumlah masalah kesehatan. Termasuk kecemasan dan depresi.
Hasil studi tahun 2012 menunjukkan bahwa mengonsumsi vitamin yang menyediakan antioksidan dapat mengurangi gejala kecemasan pada orang dengan gangguan kecemasan umum.
Artikel lainnya: Fakta di Balik Manfaat Diet Detoks bagi Kesehatan
Antioksidan dapat ditemukan dalam sayuran segar, buah-buahan, kedelai, dan produk nabati lainnya.
-
Zink
Tak hanya meningkatkan cita rasa dalam makanan, zink juga dapat memperbaiki sistem kekebalan tubuh dan terbukti mengurangi depresi.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar zink ditemukan lebih rendah pada orang dengan depresi. Selain itu, suplementasi zink dapat membantu obat antidepresan bekerja lebih efektif.
Zink terdapat dalam makanan seperti:
- Daging
- Legume (tumbuhan polong)
- Kacang-kacangan
- Biji-bijian
- Tiram
- Daging ayam
- Gandum utuh
Perubahan pola diet dapat berperan dalam mengatasi depresi. Jadi mulai sekarang, perbanyaklah konsumsi makanan segar untuk membuat tubuh lebih sehat sekaligus mengurangi gejala depresi. Lalu, imbangi dengan berolahraga setidaknya 150 menit setiap minggu, tidur secara cukup, dan hindari merokok.
Untuk pertanyaan lain seputar kesehatan mental ataupun kondisi medis lainnya, tanya langsung pada ahlinya melalui fitur Live Chat yang tersedia di aplikasi KlikDokter.
[NWS/ RS]