Pemenuhan nutrisi adalah faktor penting untuk kesehatan tubuh. Namun, terkadang mencukupi nutrisi hanya dengan mengandalkan makanan saja tak cukup. Karenanya, tak sedikit orang menambahkan konsumsi suplemen dalam pola makan hariannya. Meski demikian, suplemen tak boleh dikonsumsi sembarangan. Pada penderita asam urat misalnya, beberapa suplemen tertentu diketahui rentan picu asam urat.
Jika Anda memiliki asam urat, ada banyak faktor yang harus diperhatikan – misalnya pola makan, termasuk pemilihan suplemen – agar gejala asam urat tidak terus-terusan kambuh.
Dijelaskan oleh dr. Dyah Novita Anggraini dari KlikDokter, penyakit asam urat (gout) adalah kondisi terjadinya peningkatan kadar asam urat dalam tubuh. Kadar asam urat yang berlebihan akan membentuk kristal monosodium urat yang akan menumpuk di dalam tubuh, serta menyebabkan gangguan peradangan pada area persendian. Semua sendi di tubuh bisa terdampak asam urat. Namun, yang paling sering adalah sendi jari tangan, jari kaki, lutut, dan pergelangan kaki.
Asam urat bisa terjadi akibat kandungan purin yang tinggi di dalam tubuh. Nah, purin tinggi biasanya merupakan kontribusi dari makanan.
“Makanan yang diketahui punya kadar purin tinggi adalah jeroan seperti ginjal, hati, dan ampela, seafood seperti kepiting, kerang, dan ikan teri, dan daging merah. Selain itu, minuman manis dan alkohol juga dapat menyebabkan peningkatan asam urat,” papar dr. Dyah.
Untuk penderita asam urat, waspadai jenis suplemen ini
Tak hanya dari makanan, jenis suplemen tertentu juga diketahui dapat memengaruhi asam urat. Berikut ini di antaranya:
1. Suplemen yang mengandung gula
Suplemen nutrisi tinggi gula, terutama suplemen yang mengandung fruktosa, dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat. Beberapa produsen suplemen menambahkan gula ke beberapa produknya untuk merangsang produksi energi.
Bahayanya, fruktosa dalam suplemen nutrisi dapat meningkatkan kadar asam urat darah. Ini bisa dirasakan beberapa menit setelah konsumsi dengan menggunakan fosfat berenergi tinggi, adenosine-5'-triphosphate atau ATP. Di organ hati, ATP termetabolisme sendiri. Proses ini mengubah ATP menjadi adenosin monofosfat atau AMP, yang kemudian diubah menjadi asam urat.
Jangankan suplemen, makanan manis pun tak dianjurkan untuk penderita asam urat. Hal ini disampaikan oleh dr. Fiona Amalia, MPH, dari KlikDokter.
“Metabolisme gula memang tidak menghasilkan purin. Namun, makanan tinggi gula sederhana seperti roti tawar putih, produk roti komersil, cake, kue kering, minuman kemasan, dan minuman bersoda yang mengandung sirop jagung tinggi fruktosa (high-fructose corn syrup) dapat meningkatkan kadar asam urat.
Selanjutnya
2. Suplemen kreatin
Kadar asam urat dapat meningkat seiring penurunan fungsi ginjal. Suplemen kreatin dapat memengaruhi fungsi ginjal, terutama jika Anda sudah menderita kelainan ginjal. Kreatin menarik air ke otot rangka, menyisakan lebih sedikit air untuk proses penyerapan di bagian tubuh lainnya.
Ini meningkatkan risiko Anda mengalami dehidrasi, sehingga memberikan tekanan ekstra pada ginjal. Asam urat juga merupakan produk sampingan dari metabolisme kreatin dalam tubuh, yang secara langsung meningkatkan kadar asam urat dalam aliran darah.
3. Suplemen zat besi
Suplemen zat besi atau yang mengandung zat besi menyebabkan peningkatan produksi asam urat. Zat besi mengaktifkan senyawa yang disebut xanthine oxidase, enzim yang diproduksi di organ hati yang tugasnya memecah senyawa menjadi asam urat.
Zat besi sangat penting untuk kesehatan dan pemeliharaan pembentukan sel darah merah di sumsum tulang Anda. Namun, zat besi juga kerap dikaitkan dengan produksi asam urat.
Menurut penjelasan dr. Dina Kusumawardhani kepada KlikDokter, kelebihan zat besi bisa membuat Anda mengalami nyeri sendi. Kelebihan ini juga menyebabkan beberapa efek samping, termasuk peningkatan risiko batu ginjal karena tinggi kadar asam urat.
4. Suplemen penurun berat badan
Banyak suplemen penurun berat badan mengandung senyawa yang meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh Anda, termasuk kafein. Kafein secara alami bersifat diuretik dan dapat meningkatkan risiko dehidrasi, sehingga akan meningkatkan kadar asam urat dan stres pada ginjal.
Kehilangan berat badan dengan cepat juga dapat meningkatkan produksi asam urat. Mobilisasi dan pemecahan asam lemak bebas yang disimpan dalam sel-sel lemak bisa terjadi, terutama di organ hati. Pemecahan lemak ini akan menghasilkan beberapa produk sampingan, termasuk asam urat.
Menyoal kandungan kafein, dr. Fiona juga mengingatkan para penderita asam urat untuk mengonsumsi kafein dari kopi dalam batas wajar, yakni dua cangkir per hari. Meski demikian, hindari jika terdapat kondisi medis lainnya.
Itulah kenapa penderita asam urat tak boleh sembarangan memilih suplemen, karena beberapa jenis suplemen ternyata rentan memicu asam urat. Sebaiknya sebelum mengonsumsi suplemen apa pun, selalu konsultasikan dengan dokter Anda.
(RN/ RVS)