Menurunkan berat badan masih jadi hal yang sering dicari banyak orang. Pasalnya, bukan hanya soal penampilan, berat badan berlebih alias obesitas juga dapat meningkatkan risiko beragam penyakit. Alhasil, hingga kini masih banyak orang yang berusaha menurunkan berat badan dengan berbagai cara. Salah satunya dengan menerapkan food combining.
Food combining sendiri bukanlah pola makan yang baru. Menurut dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter, food combining bertujuan untuk membuat sistem pencernaan seseorang bekerja secara maksimal dengan cara tidak mengonsumsi kombinasi di antara beberapa nutrisi.
Beberapa prinsip food combining
Jika Anda termasuk orang yang tertarik menurunkan berat badan dengan food combining, berikut ini adalah beberapa prinsip yang mesti dilakukan:
- Tidak boleh menggabungkan protein dan karbohidrat. “Dalam artian, Anda tidak boleh makan daging burger dengan rotinya, pasta dengan daging, kentang dengan daging, nasi dengan telur, dan lain sebagainya,” jelas dr. Theresia.
- Hindari mengonsumsi dua macam protein dalam sekali makan, misalnya telur dengan daging. Lalu, hindari pula makan protein dengan buah yang bersifat asam, misalnya telur dengan tomat.
- Kurangi penambahan gula ke dalam karbohidrat yang hendak dikonsumsi, seperti sereal dengan gula. Anda pun tidak diperkenankan untuk mengonsumsi susu dengan banyak campuran.
- Tidak boleh menggabungkan sayur dengan buah. Jadi, Anda tidak diperkenankan mengonsumsi salad yang berisi campuran sayur dan buah segar. Anda harus memilih salah satunya.
Jadi, perlukah melakukan food combining?
Selain prinsip di atas, mungkin masih banyak lagi prinsip yang mesti diterapkan bila Anda tertarik mengikuti food combining. Ya, meski tidak menghilangkan sama sekali salah satu nutrisi, tetapi aturan dalam food combining terbilang banyak, sehingga bila Anda adalah orang yang pelupa, mungkin Anda akan kesulitan untuk melakukannya secara konsisten.
Dilansir dari Huffington Post, beberapa ahli gizi dan kesehatan dari Australia mengungkapkan fakta mengenai food combining. Salah satunya adalah seorang ahli diet dan gizi olahraga bernama Robbie Clark.
Ia mengatakan bahwa dasar pikiran food combining adalah setiap jenis makanan yang berbeda, maka akan dicerna tubuh dengan tingkatan yang berbeda pula. Maka dari itu, makanan perlu dikonsumsi berdasarkan kelompok dan waktu tertentu untuk menunjang hal tersebut.
Orang-orang yang melakukan diet ini berpendapat, protein membutuhkan asam untuk dicerna, sedangkan karbohidrat membutuhkan alkalin. Jika Anda menggabung keduanya, padahal ada perbedaan kebutuhan enzim, maka yang berpotensi terjadi selanjutnya adalah masalah pencernaan.
Tidak cuma itu, bila Anda memakannya secara bersamaan, maka bisa membuat sisa makanan mengendap di dalam perut, terfermentasi, hingga menyebabkan kembung, konstipasi, atau sebaliknya, diare. Akan tetapi, Clark juga mengatakan hal yang agak kontra dengan penerapan food combining.
“Sebenarnya, secara teori, semuanya itu memang masuk akal. Namun, yang luput dari food combining adalah, pencernaan tidak cuma terjadi di perut. Lagi pula, evolusi dan adaptasi makanan serta cara memasaknya telah membuat tubuh jauh lebih fleksibel untuk menangani pencernaan. Oleh sebab itu, meski tubuh mencerna berbagai tipe makanan, itu tidak akan menjadi masalah,” jelasnya.
Pada dasarnya, tubuh memiliki semua enzim penting untuk mencerna protein, lemak, dan karbohidrat di waktu yang sama. Dengan demikian, tidak masalah bila Anda mengonsumsi beberapa nutrisi sekaligus.
Bila yang menjadi tujuan adalah menurunkan berat badan, maka yang lebih perlu Anda perhatikan adalah porsi, jumlah kalori, keseimbangan nutrisi, serta pola aktivitas fisik. Jika sudah menerapkan food combining, tetapi porsi makan tidak diatur dan tidak pernah berolahraga, tentu akan percuma.
Setiap orang memiliki kondisi tubuh yang berbeda-beda. Tidak semua diet – termasuk diet populer seperti food combining - cocok untuk semua orang dalam menurunkan berat badan. Akan lebih aman jika sebelum menerapkan diet apa pun Anda berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter atau ahli gizi.
[MS/ RVS]