Meski bukan karbohidrat utama bagi orang Indonesia, saat ini banyak orang yag mulai menikmati kentang sebagai pengganti nasi. Selain dianggap tak menyebabkan kantuk –seperti nasi, kentang tumbuk diyakini dapat meningkatkan energi.
Seperti dilansir dari Medical News Today, para atlet di luar negeri sudah memanfaatkan mashed potato alias kentang tumbuk untuk dijadikan sumber kekuatan ketimbang mengonsumsi gel energi. Fakta tersebut diungkapkan dalam makalah Journal of Applied Physiology.
Memberikan kekuatan yang sama banyaknya dengan gel energi
Antara kentang tumbuk dan gel tersebut sama-sama meningkatkan ketersediaan karbohidrat selama latihan, sehingga dapat mendongkrak performa atlet. Meski protein dan lemak juga dapat memasok energi, tetapi tubuh tetap mengutamakan karbohidrat untuk menyediakan energi saat melakukan latihan intensitas tinggi.
Di awal penelitian, tim membagi 12 atlet sepeda menjadi tiga kelompok. Kelompok pertama diberi asupan kentang tumbuk, kelompok kedua diberi asupan gel energi, dan kelompok ketiga hanya diberikan asupan air putih saja.
Semua kelompok diminta untuk bersepeda selama dua jam. Para peneliti bermaksud mencari tahu pengaruh asupan energi tersebut terhadap peningkatan detak jantung, gula darah, dan laktat darah. Laktat itu sendiri merupakan produk sampingan dari metabolisme otot dan penanda intensitas latihan.
Kelompok yang mendapat asupan kentang tumbuk dan gel energi mengalami peningkatan detak jantung, glukosa, dan laktat yang sama. Sedangkan, kelompok yang hanya mendapatkan asupan air putih tidak demikian.
Artinya kelompok yang mendapat kentang tumbuk dan gel energi, memiliki asupan energi yang lebih banyak dan memiliki performa yang lebih baik ketimbang atlet yang hanya minum air putih.
Sayangnya, meski kelompok yang mendapatkan asupan kentang tumbuk memiliki cadangan energi yang lebih banyak, mereka ternyata juga mengalami masalah pencernaan.
Hal tersebut tidak terjadi pada dua kelompok lain yang meneguk air ataupun gel energi. Masalah seperti kembung dan nyeri dirasakan oleh kelompok atlet yang menyantap kentang. Kabar baiknya, sakit tersebut tidak parah.
Kentang, sebagai makanan murah yang padat nutrisi, memang dapat menjadi alternatif bagi atlet untuk mendapatkan energi. Namun, dibutuhkan pengaturan porsi yang tepat agar tidak menimbulkan efek samping berupa gangguan pencernaan.
Manfaat lain kentang
Kemampuan kentang dalam menyokong kebutuhan energi diakui pula oleh dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter. Menurutnya, kentang merupakan jenis bahan makanan yang tinggi kalorinya, tetapi rendah kolesterol.
Di luar dari manfaatnya untuk menambah energi, dokter yang kerap disapa dr. Ega itu pun menjabarkan beberapa manfaat lain dari kentang, yaitu:
-
Menunjang sistem kekebalan tubuh
“Kentang kaya akan antioksidan, beta-karoten, vitamin C, vitamin B kompleks, besi, dan fosfor. Zat tersebut diperlukan untuk menjaga sistem kekebalan tubuh,” jelasnya.
Jika kentang tumbuk dikonsumsi oleh bayi, kandungan vitamin B6-nya dapat menjaga sistem saraf bayi agar berkembang lebih optimal.
-
Menjaga tekanan darah tetap stabil
Kentang mengandung mikronutrien penting, yaitu potasium. Potasium berfungsi menjaga tekanan darah agar tetap stabil, sehingga aliran darah ke organ penting, seperti jantung dan otak tetap lancar.
-
Bebas gluten
Bagi orang yang memiliki penyakit Celiac, kentang dapat menjadi sumber energi yang baik karena tidak memiliki protein gluten.
Dokter Ega mengungkapkan, agar mendapatkan segala manfaat baik dari kentang, proses memasak yang paling baik adalah dipanggang, direbus, maupun dikukus. Jadi, menyantap kentang tumbuk sudah merupakan pilihan yang baik.
Rebus kentang beserta kulitnya agar kandungan gizi tidak banyak yang hilang. Setelah matang dan empuk, lembutkan dengan cara ditumbuk agar mudah dikonsumsi.
Nah, memang benar bahwa kentang tumbuk dapat meningkatkan energi –khususnya bila Anda ingin melakukan aktivitas fisik. Tapi ingat, perlu ada pengaturan porsi yang tepat agar konsumsi kentang tidak menimbulkan mual, kembung, dan gejala saluran pencernaan lainnya pasca berolahraga.
(RH)