Perkembangan teknologi plus tingkat mobilitas yang tinggi menuntut orang untuk melakukan berbagai hal secara cepat dan instan. Termasuk dalam hal masak-memasak. Kini banyak orang menggunakan microwave agar lebih praktis dalam menyiapkan makanan. Namun, ada yang mengatakan bahwa perangkat ini dapat menurunkan kandungan nutrisi makanan. Apa benar demikian?
“Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan, bila microwave oven digunakan sesuai instruksi dari produsen, perangkat ini sebenarnya aman untuk menghangatkan dan memasak makanan tertentu. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,” kata dr. Nitish Basant Adnani dari KlikDokter.
Menurut dr. Nitish, beberapa hal yang penting diperhatikan adalah mengenai potensi terpapar radiasi microwave dan luka bakar. Tak hanya itu, berdasarkan penelitian, masak menggunakan microwave bisa saja bikin nutrisi dalam makanan menghilang.
Microwave memengaruhi nutrisi makanan
Setiap metode memasak punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Salah satu cara untuk menghadapi masalah ini adalah memilih metode memasak serta pemilihan bahan yang tepat.
Menurut laporan CNN, ada sejumlah faktor yang memengaruhi hilangnya nutrisi dalam makanan selama memasak. Hal-hal tersebut antara lain waktu (semakin lama makanan dimasak, semakin banyak nutrisi hilang); suhu (semakin panas, semakin banyak kerugian); dan jumlah cairan makanan yang dimasak (semakin banyak air, semakin banyak nutrisi yang mungkin akan hilang karena mereka masuk ke dalam cairan memasak). Ini juga berlaku untuk microwave.
Beberapa nutrisi rusak ketika mereka terkena panas, baik itu dari microwave atau oven biasa, demikian dikutip dari Harvard Health Publishing. Vitamin C adalah contoh yang paling jelas. Namun, karena waktu memasak dengan microwave lebih singkat, memasak dengan microwave tetap lebih baik dalam menjaga keutuhan vitamin C dan nutrisi lain yang rusak saat dipanaskan.
Merebus sayuran dalam air juga merampas sebagian dari nilai nutrisinya karena nutrisi tersebut larut ke dalam air rebusan. Misalnya, brokoli rebus akan kehilangan glukosinolat, senyawa yang mengandung sulfur yang bermanfaat untuk membantu melawan kanker.
Apakah mengukus sayuran –bahkan mengukus dalam microwave– jauh lebih baik? Dalam beberapa hal, ya. Misalnya, brokoli kukus mengandung lebih banyak glukosinolat daripada brokoli rebus atau goreng.
Jadi, apakah penggunaan microwave buruk bagi kesehatan? Tidak juga. Metode memasak yang paling baik untuk mempertahankan nutrisi adalah memasak dengan cepat, memanaskan makanan dengan waktu singkat, dan menggunakan air seminim mungkin. Microwave memenuhi kriteria-kriteria tersebut.
Bahkan, menggunakan microwave dengan sedikit air pada dasarnya sama dengan mengukus makanan. Cara ini akan lebih menjaga kandungan vitamin dan mineral dalam makanan daripada metode memasak lainnya dan menunjukkan bahwa makanan microwave bisa sehat.
Kiat aman menggunakan microwave
Dalam menggunakan microwave, ikuti saran dr. Jessica Florencia dari KlikDokter berikut ini:
- Pastikanlah bahwa microwave Anda berfungsi dengan baik dan tidak mengalami kebocoran. Jika sekat pintu microwave rusak dan microwave tersebut tidak dapat menutup sempurna, berarti Anda harus segera memperbaiki atau menggantinya.
- Jangan berdiri di depan microwave saat mengoperasikannya.
- Ikutilah setiap petunjuk dan peringatan dari perusahaan produsen microwave Anda.
Waspada pada makanan yang dimasak terlalu lama di microwave! Ikuti juga kiat-kiat di atas agar penggunaan microwave tetap aman.
[RS/ RH]