Salah satu jenis makanan sehat yang harus dikonsumsi setiap hari adalah sayuran. Namun, beberapa sayuran masih menggunakan metode penanaman konvensional dengan pestisida yang notabenenya merupakan zat beracun.
Akhirnya, muncullah sayuran organik yang dianggap lebih sehat dan aman karena diolah dengan metode alami tanpa bahan kimia.
Lantas, benarkah sayuran organik lebih sehat dari non-organik?
Perbedaan Sayuran Organik dan Non-Organik
Pada dasarnya, beda sayuran organik dan non-organik terletak pada bahan-bahan dan metode pengolahannya, yaitu:
1. Bibit Sayuran Berbeda
Bibit sayuran organik berasal dari bibit budidaya alami dan tidak menggunakan persilangan genetik seperti bibit sayuran non-organik.
2. Pemakaian Pupuk
Penggunaan pupuk pada sayuran organik memaksimalkan pupuk organik seperti pupuk kompos dan pupuk dari kotoran hewan. Sedangkan, sayuran non-organik biasanya menggunakan buatan dari bahan kimia.
3. Sayur Organik Tanpa Pestisida
Sayuran organik tidak menggunakan pestisida untuk membasmi hama seperti sayuran non-organik, tetapi lebih menggunakan zat alami.
4. Proses Menanam
Sayuran organik juga ditanam hanya dengan mengandalkan teknik berkebun sederhana, seperti siraman air yang tepat dan cahaya matahari yang memadai.
Artikel lainnya: Sayur dan Buah yang Mengandung Vitamin C Tinggi
Apakah Sayuran Organik Lebih Sehat dari Non-Organik?
Banyak orang bilang sayuran organik lebih sehat dari non-organik. Hal tersebut sah-sah saja dan tidak salah. Sayuran organik lebih sehat karena tidak ada campuran bahan kimia sama sekali.
Namun, sayuran non-organik bukan berarti memiliki kandungan gizi yang kurang.
Sejatinya, setiap jenis sayuran memiliki kandungan gizi yang bermanfaat bagi tubuh. Anggapan “sehat dan bergizi” sebenarnya tak hanya dimiliki sayuran organik.
Jenis sayuran non-organik juga layak disebut sehat dan bergizi. Dari sisi gizi, sayuran organik dan non-organik tidak punya perbedaan.
Hanya saja, sayuran organik tidak menggunakan pestisida atau pengawet dalam proses budi dayanya. Hal inilah yang membuatnya kerap lebih unggul dibanding sayuran non-organik.
Akan tetapi, bila berbicara soal susu, gizi susu organik memang lebih tinggi ketimbang non-organik. Susu organik memiliki kandungan asam lemak omega-3 lebih tinggi.
Artikel lainnya: Rutin Makan Sayur Belum Tentu Membantu Turunkan Berat Badan
Kalau kamu hanya punya sayuran non-organik, tak perlu takut atau merasa sia-sia mengonsumsinya. Sayuran non-organik tetap bisa bermanfaat asalkan diolah dengan benar dan dimakan secukupnya.
Sebelum makan sayuran non-organik, kamu harus mencucinya hingga benar-benar bersih. Cuci sayuran non-organik dengan air mengalir. Untuk memasaknya, pastikan sayur matang sepenuhnya.
Yuk, #JagaSehatmu dengan rutin makan sayur! Download aplikasi KlikDokter untuk tahu apa saja sayur-mayur yang sehat dan tips konsumsinya. Untuk konsultasi dokter gizi online, gunakan fitur Tanya Dokter, ya.
(FR/JKT)