Secangkir kopi diibaratkan sebagai pembangkit tenaga untuk tetap terjaga, berenergi, dan produktif. Tak heran, saat badan terasa lemas dan mengantuk, tubuh seakan otomatis mencari kopi. Kondisi ini membuat sebagian orang memiliki “ketergantungan” terhadap efek stimulan kopi ini. Namun sebetulnya berapa lama, sih, kopi membuat Anda terbangun?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, mari ketahui berbagai manfaat kopi yang bisa Anda dapatkan. Dikatakan oleh dr. Theresia Rina Yunita dari KlikDokter, berdasarkan hasil dari berbagai penelitian, manfaat kopi antara lain:
- Mengurangi risiko diabetes tipe 2
- Melindungi dari penyakit Alzheimer dan demensia
- Membantu menurunkan berat badan
- Mengobati depresi dan membuat seseorang lebih bahagia
- Membantu meningkatkan asupan serat
- Memperpanjang umur
Selain yang disebutkan di atas, manfaat lainnya yang paling dicari para peminum kopi adalah kemampuannya untuk meningkatkan energi alias bikin melek. Sebetulnya, berapa lama efek kopi dalam meningkatkan ini bertahan dalam tubuh?
Waktu yang dibutuhkan untuk memetabolisme kafein
Dilansir Medical News Today, efek kopi kurang lebih bisa dirasakan sekitar 5 jam. Seseorang yang mengonsumsi 40 mg kafein akan memiliki 20 mg yang tersisa dalam sistem tubuh setelah 5 jam.
Kadar kafein akan mencapai puncaknya dalam darah sekitar 15-45 menit setelah mengonsumsi minuman berkafein. Setelah itu, kafein akan dengan cepat dimetabolisme oleh hati. Kebanyakan orang akan merasakan efek terkuat kopi selama waktu ini, dan banyak yang melaporkan adanya rasa gelisah, perlu buang air kecil, dan merasakan semburan energi tiba-tiba. Gejala-gejala tersebut akan menghilang ketika kafein dicerna atau dipecah oleh tubuh.
Meski demikian, bagi Anda yang mengonsumsi kopi secara rutin, ada kemungkinan Anda tak akan ngeh dengan efeknya. Ini karena tubuh menjadi kebal terhadap kafein. Namun, untuk Anda yang sensitif terhadap kafein, efeknya bisa dirasakan berjam-jam, bahkan bisa sampai keesokan harinya.
Konsumsilah kopi dalam batas yang wajar
Penikmat kopi harus sadar betul akan batasan dalam mengonsumsinya sehari-hari. Salah satu dampak negatif yang biasa terjadi ketika seseorang kebanyakan minum kopi adalah sakit kepala.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Universitas Johns Hopkins, Amerika Serikat, minum kopi lebih dari 500 mg kafein (setara dengan 5 cangkir kopi) dapat membuat Anda mengalami sakit kepala dan badan lemas. Selain dari kopi, perhatikan juga sumber kafein lainnya seperti teh, minuman bersoda, dan minuman berenergi.
Menurut dr. Alberta Jesslyn Gunardi, BMedSc(Hons), dari KlikDokter, untuk orang dewasa yang sehat, jumlah kafein yang aman adalah 400 mg (setara dengan 4 cangkir kopi) sehari.
“Memang toleransi masing-masing individu terhadap kafein berbeda-beda. Akan tetapi, konsumsi kafein lebih dari 600 mg (sekitar 5-7 cangkir kopi) dalam sehari sudah dianggap berlebihan dan berbahaya,” dr. Alberta menerangkan.
“Sedangkan untuk Anda yang memiliki penyakit mag dan asam lambung, sebaiknya konsumsi kopi tak lebih dari 100-200 mg (1-2 gelas) per hari. Jika Anda sensitif terhadap kafein, hati-hatilah karena jumlah yang sedikit saja, seperti secangkir teh atau kopi bisa menyebabkan gelisan dan gangguan tidur,” tambahnya.
Reaksi seseorang terhadap kafein juga ditentukan oleh jumlah kafein yang biasa dikonsumsi. Orang yang jarang minum kopi akan lebih sensitif terhadap kafein. Faktor lainnya yang juga harus turut diperhatikan adalah keturunan, berat badan, usia, penggunaan obat-obatan, dan adanya kondisi medis tertentu. Jika sedang hamil atau memiliki gangguan panik, cemas, dan kelainan detak jantung, Anda sebaiknya meminimalkan atau menghindari konsumsi kafein. Ini juga berlaku pada penderita tekanan darah tinggi dan diabetes.
Jadi, berapa lama kopi bisa membuat Anda terbangun bisa tergantung dari beberapa hal. Umumnya efek kafein bisa membuat terjaga hingga beberapa jam lamanya, kecuali Anda mengonsumsinya dalam jumlah yang sangat banyak atau sensitif terhadap kafein. Ingat, kafein bisa bertahan di tubuh dan mungkin menyebabkan Anda sulit tidur, meski efeknya sudah memudar. Lebih baik konsumsi kopi dalam batas wajar (dan tanpa tambahan gula), sehingga Anda benar-benar bisa merasakan manfaatnya tanpa merasakan efek samping yang merugikan tubuh.
[RN/ RVS]