Manfaat jahe untuk asam lambung disebut-sebut dapat meredakan gejala khas penyakit saluran cerna tersebut. Gejala yang dimaksud berupa sensasi terbakar di dada hingga ke kerongkongan.
Jahe sendiri selama ini dikenal sebagai rempah kaya khasiat yang memiliki sifat anti-peradangan. Selama ribuan tahun, tanaman herbal tersebut digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok, Jepang, dan India.
Lantas, benarkah jahe dapat meredakan gejala asam lambung? Apakah medis sepakat mengenai hal ini? Ketahui jawabannya lewat ulasan berikut.
Hipotesis Manfaat Jahe untuk Asam Lambung
Disampaikan dr. Dyah Novita Anggraeni, manfaat jahe untuk meredakan gejala asam lambung diduga berasal dari kandungan asam fenolat di dalamnya. Asam fenolat merupakan salah satu jenis polifenol, senyawa alami di dalam tumbuhan.
Kandungan tersebut diduga dapat meminimalkan risiko naiknya asam lambung ke kerongkongan. Caranya, dengan mengurangi kontraksi lambung dan meredakan iritasi saluran cerna.
Dugaan ini didasari sebuah penelitian yang dipublikasikan di National Center for Biotechnology Information tahun 2011.
Riset itu mengungkapkan, partisipan riset yang mengonsumsi suplemen jahe selama satu bulan penuh mengalami penurunan gejala peradangan akibat kanker usus besar.
Artikel Lainnya: 6 Bahaya Jahe untuk Ibu Hamil yang Harus Diwaspadai
Berangkat dari temuan tersebut, beberapa ahli menduga jahe juga berpotensi meredakan gejala khas asam lambung, berupa sensasi terbakar di dada.
Seperti diketahui, rasa terbakar dipicu oleh peradangan akibat asam lambung yang naik hingga kerongkongan.
Tidak hanya itu, manfaat jahe juga diyakini dapat meredakan gejala penyakit asam lambung lainnya, yaitu mual dan muntah.
Khasiat Jahe untuk Asam Lambung Belum Terbukti
Kendati jahe dinilai memiliki sifat antiinflamasi, hipotesis bahwa jahe bisa mengobati asam lambung belum terbukti secara ilmiah.
Pasalnya, belum ada penelitian yang mengkaji secara langsung soal khasiat jahe dalam meredakan gejala asam lambung. Nyatanya, riset selama ini sebatas mengkaji soal kemampuan jahe dalam mengurangi mual dan muntah.
Artikel Lainnya: Awas, Efek Samping Jahe Bisa Berakibat Buruk pada Kondisi Ini
Berdasarkan National Center for Complementary and Integrative Health, Amerika Serikat, nyaris semua studi yang mengkaji khasiat jahe tersebut menggunakan herbal berbentuk suplemen, bukan jahe asli.
Riset menemukan jahe bermanfaat mengurangi mual dan muntah ringan pada ibu hamil. Meski begitu, penelitian lainnya mengungkapkan bahwa jahe belum terbukti mengurangi mual dan muntah pada kondisi seperti mabuk perjalanan, pasca-operasi, maupun kemoterapi.
Itu dia hipotesis manfaat jahe dalam mengatasi gejala asam lambung yang ternyata belum dapat dibuktikan secara ilmiah.
Minum jahe untuk asam lambung boleh-boleh saja, namun jangan jadikan herbal ini sebagai pengobatan utama penyakit saluran cerna tersebut.
Tetaplah menggunakan pengobatan yang sudah terverifikasi dan diresepkan oleh dokter.
Selain itu, konsumsi jahe juga tidak boleh berlebihan. Pasalnya, menukil WebMD, mengonsumsi jahe lebih dari 5 gram, dapat meningkatkan risiko efek samping berupa mual, diare, mulas, kembung, hingga perdarahan.
Jika ingin bertanya lebih lanjut seputar khasiat herbal lainnya, konsultasi ke dokter via Live Chat.
(PUT/JKT)
Referensi:
Healthline. Diakses 2021. Can You Use Ginger to Treat Acid Reflux?
National Center for Complementary and Integrative Health. Diakses 2021. Ginger.
WebMD. Diakses 2021. Ginger.
National Center for Biotechnology Information. Diakses 2021. Phase II study of the effects of ginger root extract on eicosanoids in colon mucosa in people at normal risk for colorectal cancer.