Diet vegetarian, vegan, atau plant-based kian diminati masyarakat beberapa waktu bekalangan ini. Metode diet tersebut dianggap lebih banyak memberikan manfaat sehat.
Saking hebatnya klaim manfaat diet vegetarian, tak sedikit ibu hamil yang juga melakukannya. Anda salah satunya? Jika ya, Anda sebaiknya waspada. Diet vegetarian saat hamil yang dilakukan sembarangan dapat memicu munculnya efek samping merugikan, lho!
Risiko Diet Vegetarian saat Hamil
Tidak dimungkiri, manfaat diet vegetarian memang telah diketahui secara luas. Jenis diet ini pun bisa membuat tubuh lebih sehat, berat badan berkurang, dan menurunkan risiko berbagai penyakit.
Akan tetapi, manfaat-manfaat tersebut hanya akan dirasakan apabila menerapkan diet vegetarian dengan cara yang tepat.
Artikel Lainnya: Vitamin dan Mineral yang Dibutuhkan oleh Vegetarian
Lantas, apa jadinya jika diet vegetarian dilakukan oleh ibu hamil tanpa memperhatikan aspek-aspek lain selama kehamilan? Berikut risiko yang mungkin akan terjadi
1. Kesehatan Mental
Depresi sering dihubungkan dengan asupan gizi yang tidak memadai selama kehamilan. Hal tersebut kemudian dihubungkan dengan ibu hamil vegetarian.
Sebuah studi menemukan, depresi setelah melahirkan dilaporkan lebih umum terjadi pada wanita hamil vegetarian daripada mereka yang mengonsumsi daging. Hal ini mungkin terjadi karena asupan mikronutrien yang tidak memadai selama kehamilan.
2. Kesehatan Janin
Hasil akhir kesehatan janin secara fisik maupun mental bergantung pada pertukaran seimbang antara gizi ibu, transportasi plasenta, dan faktor pertumbuhan.
Kekurangan gizi selama kehamilan dapat menyebabkan gangguan perkembangan janin, karena keterbatasan gizi dan penurunan sumber pertumbuhan janin, perubahan fungsi plasenta, serta modifikasi epigenetik pada genom janin.
3. Kelahiran Prematur
Sebuah uji klinis acak dilakukan di Norwegia pada 290 wanita kulit putih hamil (BMI 19-32). Hasilnya, kelahiran prematur (di bawah 37 minggu) ditemukan lebih rendah pada kelompok intervensi (non-vegetarian).
Selain itu, data penelitian prospektif yang dilakukan di Denmark menemukan hubungan rendahnya konsumsi makanan laut dengan risiko tinggi kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah (BBLR).
Kondisi tersebut dihubungkan dengan kurangnya asupan EPA (asam eicosapentaenoic) dan DHA (asam docosahexaenoic) selama kehamilan. EPA dan DHA dapat ditemukan pada ikan, kerang, dan beberapa alga.
Artikel Lainnya: 6 Kebutuhan Gizi Ibu Vegetarian saat Menyusui Bayi, Apa Saja?
Perhatikan Ini Jika Ingin Diet Vegetarian saat Hamil
Ingin tetap diet vegetarian selama hamil tanpa mengalami dampak yang merugikan kesehatan diri maupun janin? Berikut ini beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:
-
Butuh Variasi dalam Makanan
Agar sehat secara optimal dan bisa mendapatkan gizi lengkap dan seimbang, Anda disarankan untuk mengonsumsi variasi makanan yang dikonsumsi sehari-hari.
Hindari mengonsumsi makanan yang itu-itu saja, karena dikhawatirkan zat gizinya tidak mampu melengkapi kebutuhan gizi yang bervariasi.
-
Hindari Makanan Vegetarian yang Sudah Diproses
Hindari juga makanan vegetarian yang diproses, seperti “daging buatan”. Meski terlihat menggoda dan memuaskan hasrat mengonsumsi daging, tapi makanan olahan tersebut sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu sering.
Faktanya, “daging buatan” tersebut umumnya mengandung banyak bahan tambahan yang dapat merugikan kesehatan; seperti kalori, garam, gula, dan lemak yang tinggi.
-
Tambahan Sumber Gizi Lain
Penganut diet vegetarian, khususnya laktovegetarian, dapat menambahkan asupan zat gizi dari sumber lain; seperti susu ibu hamil.
Susu ibu hamil mengandung berbagai gizi yang dibutuhkan selama kehamilan, seperti protein, kalsium, asam folat, dan zat besi.
Anda pun mungkin perlu tambahan suplemen multivitamin guna memenuhi kebutuhan gizi selama hamil sebagai vegetarian. Untuk hal ini, Anda mesti terlebih dahulu berkonsultasi kepada dokter spesialis kebidanan dan kandungan.
-
Usahakan Tetap Fleksibel
Apabila Anda merasa kesulitan dalam memenuhi kebutuhan gizi lantaran menerapkan diet vegetarian selama kehamilan, lebih baik jangan ambil risiko.
Gizi yang lengkap dan seimbang adalah hal yang sangat penting bagi tumbuh kembang janin dalam kandungan. Untuk menyiasati kondisi ini, Anda mungkin bisa beralih ke pola makan semi vegetarian alias fleksitarian untuk sementara waktu.
Banyak dampak buruk yang bisa terjadi akibat diet vegetarian pada ibu hamil. Hindari memaksakan diri, demi menjaga kesehatan si buah hati yang masih di dalam kandungan.
Apabila Anda tetap ingin menjadi seorang ibu hamil vegetarian, lebih baik konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau di aplikasi KlikDokter.
(NB/JKT)