Kemunculan jerawat di wajah memang memberikan problematika tersendiri. Sebab, selain menimbulkan rasa sakit, gangguan kulit tersebut juga mampu menurunkan rasa percaya diri orang yang mengalaminya, apalagi bila terjadi pada kaum wanita.
Tidak dimungkiri, banyak faktor yang memengaruhi kemunculan jerawat. Banyak orang menduga bahwa faktor yang paling berperan adalah makanan. Salah satu makanan yang sering menjadi kambing hitam adalah cokelat.
Apa kata medis?
Faktanya, jerawat terjadi ketika kelenjar minyak tersumbat dan terinfeksi oleh P. Acnes. Sekitar 75% keadaan tersebut disebabkan oleh faktor hormonal, stres, kurang tidur, dan kebersihan kulit yang tidak terjaga dengan baik. Sisanya, yaitu sekitar 25%, dipengaruhi oleh makanan.
Terkait cokelat sebagai penyebab jerawat, makanan yang terbuat dari susu sapi dan tinggi gula tersebut memang mampu memicu kemunculan jerawat. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh the George Washington University Medical Center di Amerika Serikat, susu sapi ― yang menjadi bahan dasar cokelat ― dapat memperparah kondisi jerawat pada beberapa orang. Produk susu dan olahannya juga disebut dapat meningkatkan hormon androgen dan memicu peningkatan produksi minyak kulit yang berujung pada jerawat.
Senada dengan itu, penelitian yang dilakukan di Chulalongkorn University di Bangkok, Thailand, juga mengatakan bahwa cokelat memang benar-benar bisa menyebabkan jerawat dan memperparah kondisi yang sudah ada. Hal tersebut dibuktikan lewat uji coba yang dilakukan di tahun 2016 pada 25 responden. Disebutkan bahwa responden yang diberi cokelat pekat (dark chocolate) tanpa tambahan susu ataupun gula mengalami peningkatan jerawat dan komedo. Ini terjadi karena cokelat pekat memiliki kandungan minyak yang cukup tinggi, sehingga mampu memicu kemunculan jerawat dan komedo berlebih.
Studi lain yang dipublikasikan di Journal of the American Academy of Dermatology mendukung temuan-temuan sebelumnya. Pada studi ini, responden diminta untuk mengonsumsi cokelat batangan dan permen jeli yang memiliki indeks glikemik serupa. Setelah beberapa saat, tim yang tergabung dalam studi mendapatkan hasil bahwa responden yang mengonsumsi cokelat batangan mengalami peningkatan jerawat dibandingkan dengan responden yang mengonsumsi permen jeli.
Kesimpulan yang bisa ditarik, cokelat memang bisa menyebabkan kemunculan jerawat. Bahkan pada beberapa kasus, konsumsi cokelat pada orang yang sudah berjerawat mampu menyebabkan perburukan kondisi. Akan tetapi, keadaan tersebut hanya bersifat individu. Dengan kata lain, tidak setiap orang yang makan cokelat akan mengalami kemunculan jerawat. Jadi, Anda bisa saja berjerawat akibat konsumsi cokelat, namun belum tentu orang lain akan mengalami hal yang sama.
Oleh karena itu, Anda dianjurkan untuk mencatat makanan atau minuman apa saja yang sempat dikonsumsi setiap mengalami jerawat. Apabila cokelat termasuk salah satunya, Anda dianjurkan untuk membatasi atau menghindari sama sekali camilan yang satu ini. Jangan ragu jika ingin berkonsultasi lebih lanjut pada dokter terkait makanan apa saja yang sekiranya bisa memicu kemunculan jerawat.
(NB/ RVS)