Daging kambing dan daging sapi seakan menjadi primadona utama, khususnya saat Iduladha tiba. Ya, kedua jenis daging kurban tersebut memang kerap diolah menjadi berbagai sajian menggugah selera untuk merayakan momen Lebaran Haji.
Sayang, tak sedikit orang yang ragu untuk mengonsumsi keduanya. Ini karena daging kambing maupun daging sapi diyakini dapat mengundang segudang masalah kesehatan. Mulai dari kolesterol tinggi, asam urat, hingga darah tinggi atau hipertensi.
Daging kambing dan daging sapi
Sebanyak 100 gram sajian daging sapi mengandung sekitar 217 kalori dengan 4,2 gram lemak. Sementara itu, 100 gram daging kambing mengandung sebanyak 258 kalori dengan 8,8 gram lemak.
Secara kasatmata, kandungan lemak pada daging kambing memang lebih tinggi daripada daging sapi. Namun, lemak pada daging kambing lebih mudah dipisahkan saat proses pengolahan. Ini tentu berbeda dengan daging sapi, dimana lemaknya terletak pada serat-serat daging (marbling) sehingga lebih sulit dipisahkan saat diolah.
Tak hanya itu, daging kambing juga diketahui memiliki kandungan protein yang lebih berkualitas sehingga tak mudah lenyap saat dimasak. Sebaliknya, daging sapi mengandung kualitas protein yang biasa-biasa saja sehingga proses memasak yang tidak tepat dapat menghilangkan kandungan zat gizi ini. Lebih jauh, daging sapi juga lebih sulit dicerna daripada daging kambing.
Artikel Lainnya: Penting, Ini Cara Pilih dan Mengolah Daging Bebas PMK
Jika ditinjau lebih lanjut, berikut adalah perbedaan makronutrisi untuk daging kambing dan daging sapi:
Nutrisi
Persen pemenuhan kebutuhan harian (%)
Daging kambing
Daging sapi
Zink
40
40
Fosfor
27
27
Besi
25
25
Tembaga
13
13
Kalium
7
7
Magnesium
6
6
Natrium
4
4
Vitamin B
41
41
Vitamin K
4
-
Vitamin D
2
-
Folat
5
2
Dilihat dari tabel tersebut, daging kambing memiliki kandungan folat yang lebih tinggi daripada daging sapi. Juga, daging kambing mengandung vitamin K dan D yang tidak dimiliki oleh daging sapi.
Mana yang lebih sehat?
Pada dasarnya, konsumsi daging kambing maupun sapi sama-sama dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi dan menjaga kesehatan. Ini karena kedua daging merah tersebut mengandung berbagai zat gizi yang dapat membantu tubuh melakukan tugasnya dengan baik.
Memang, jika ditinjau dari segi kandungan gizi, daging kambing jauh lebih unggul daripada daging sapi. Meski begitu, bukan berarti daging sapi tidak lebih sehat daripada daging kambing.
Daripada memusingkan mana yang lebih sehat di antara keduanya, akan lebih bijak bila Anda memperhatikan porsi, frekuensi, dan cara memasak daging kambing maupun daging sapi. Ingat, makanan sehat jenis apa pun akan kehilangan manfaatnya bila diolah dan dikonsumsi dengan cara yang tidak tepat.
Dengan kata lain, sebaik-baiknya daging kambing atau daging sapi, keduanya tetap tidak boleh dikonsumsi berlebihan atau terlalu sering. Dalam hal cara memasak, kedua jenis daging merah ini sebaiknya tidak diolah dengan cara digoreng, disate, atau dibakar. Akan lebih baik bila Anda mengolahnya dengan cara dikukus atau direbus.
Mengetahui fakta ini, tak ada salahnya bila Anda ingin menjadikan daging kambing maupun daging sapi sebagai konsumsi untuk merayakan hari raya Iduladha. Namun Anda harus tetap ingat untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Jangan lupa untuk mengombinasikan konsumsi kedua daging merah tersebut dengan buah dan sayur, ya!
[NB/ RVS]