Menu daging biasanya kerap menjadi favorit banyak orang di Indonesia. Namun, konsumsi daging merah cenderung lebih ditakuti karena dianggap lebih buruk bagi kesehatan dibanding daging putih.
Faktanya, makan daging merah tidak selalu buruk bagi kesehatan selama dikonsumsi dengan benar. Nutrisinya juga tak kalah baik dengan daging putih.
Agar kamu lebih memahami, ketahui seluk-beluk daging merah dan daging putih berikut ini!
Perbedaan Daging Merah dan Daging Putih
Daging merah adalah daging yang tinggi akan kandungan mioglobin, yakni jenis protein yang banyak ditemukan pada otot. Contoh daging merah adalah daging sapi, domba, kambing, atau babi.
Sedangkan, daging putih mengandung kadar mioglobin yang rendah. Contoh daging putih di antaranya ayam, bebek, dan kalkun.
Artikel lainnya: Penting, Ini Cara Pilih dan Mengolah Daging Bebas PMK
Kedua jenis daging tersebut bisa dimasak dengan cara direbus, digoreng, dikukus, dibakar, atau dipanggang. Tak hanya itu, keduanya juga bisa didapat dalam bentuk daging olahan, contohnya sosis, bacon, dan kornet.
Setelah mengenal perbedaan daging merah vs daging putih, kamu juga perlu tahu mengenai kandungan nutrisi keduanya.
Secara umum, daging merah dan daging putih merupakan sumber protein yang baik untuk membentuk massa otot dan menjaga daya tahan tubuh.
Nutrisi lain yang juga bisa didapatkan, yaitu lemak, vitamin (terutama vitamin B dan asam folat), serta mineral (zat besi, seng, dan kalium).
Berikut ini penjelasan lengkap perbedaan daging merah dan daging putih berdasarkan nutrisinya:
-
Lemak
Daging merah memiliki kandungan lemak jenuh (lemak tidak baik) yang lebih tinggi dan kandungan lemak tak jenuh (lemak baik) yang lebih rendah, dibandingkan daging putih.
Karena itu, daging putih terbilang lebih aman dibandingkan daging merah jika dilihat dari kadar lemaknya.
-
Vitamin
Berbagai jenis vitamin B seperti B1, B2, B3, B5, B6, dan asam folat bisa dipenuhi oleh daging putih dan daging merah. Namun, vitamin B12 dalam jumlah besar hanya terdapat di dalam daging merah.
Daging putih atau unggas hanya memiliki vitamin B12 sebesar 2 persen dari yang dimiliki daging merah.
Memenuhi kebutuhan vitamin B12 sangat penting untuk mendukung proses pembentukan sel darah merah dan DNA di dalam sel, serta pengantaran sinyal saraf.
-
Mineral
Daging merah dan daging putih sama-sama mengandung zat besi, seng, dan kalium yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah, regenerasi sel, dan kontraksi otot.
Namun, kandungan mineral daging merah cenderung lebih tinggi dibandingkan daging putih.
-
Senyawa Bioaktif
Daging juga mengandung berbagai senyawa bioaktif yang memberikan manfaat, seperti carnosine, kolin, koenzim Q10, conjugated linoleic acid (CLA), creatine, glutathione, L-carnitine, dan taurin.
Daging putih dan merah mengandung senyawa bermanfaat itu. Hanya saja, daging merah memiliki jumlah yang sedikit lebih tinggi dibandingkan daging putih.
Artikel lainnya: Penanganan Daging dan Produk Olahan Ternak Terinfeksi PMK
Lebih Sehat Daging Merah atau Putih?
Semua jenis daging, baik merah ataupun putih, sama-sama bergizi dan sarat akan protein, nutrisi, dan senyawa bermanfaat.
Berdasarkan nutrisinya, daging merah memang lebih unggul khususnya kandungan vitamin B12 yang lebih tinggi. Namun, daging merah juga lebih tinggi lemak dibandingkan daging putih.
Lagi pula, perbedaan daging merah dan daging putih tidak sebesar yang banyak orang kira. Daging putih atau unggas juga padat nutrisi, dan biasanya juga merupakan sumber protein yang baik!
Daging merah dan putih menawarkan manfaat nutrisinya masing-masing. Jadi, salah satunya tidak bisa dikatakan lebih baik dibandingkan jenis lainnya.
Terserah kamu mau makan daging jenis apa. Hal yang penting, olahlah dengan benar dan konsumsi dalam jumlah secukupnya. #JagaSehatmu dan cegah penyakit akibat terlalu banyak makan daging!
Mau tahu tips makan sehat yang lengkap? Download aplikasi KlikDokter, di sini kamu juga bisa konsultasi dokter online gratis.
(FR/JKT)
Referensi:
Animal Frontiers. Diakses 2022. “Red” and “white” meats – terms that lead to confusion.
The American Journal of Clinical Nutrition. Diakses 2022. Effects of red meat, white meat, and nonmeat protein sources on atherogenic lipoprotein measures in the context of low compared with high saturated fat intake: a randomized controlled trial.