Dampak Alkohol pada Resistensi Insulin

Resistensi insulin merupakan kondisi ketidakmampuan tubuh memanfaatkan hormon insulin dengan optimal. Insulin sendiri adalah hormon yang membantu tubuh mengubah gula darah menjadi energi.

Resistensi insulin dapat menyebabkan penumpukan kadar gula darah. Jika dibiarkan, kondisi ini dapat memicu diabetes tipe 2.  

Sejumlah faktor disebut dapat menyebabkan terjadinya resistensi insulin. Salah satunya adalah kebiasaan mengonsumsi alkohol.

Meski begitu, berdasarkan Livestrong, efek alkohol pada resistensi insulin sangatlah bervariasi. Tergantung pada pola, serta takaran alkohol yang dikonsumsi. 

Bahaya alkohol terhadap resistensi insulin juga tergantung pada jenis kelamin, dan ras seseorang.

Sebuah studi yang dirilis World Journal of Biological Chemistry pada 2015 mengungkap, mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2.

Riset yang dilakukan pada tikus ini menemukan alkohol dapat mengganggu fungsi sel-sel penghasil insulin. Akibatnya, risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2 ikut meningkat.

Artikel Lainnya: Minum Alkohol Bisa Merusak Gigi dan Mulut, Ini Daftar Efek Buruknya

Penelitian lainnya yang diterbitkan Science Translational Medicine menunjukkan hal serupa. Para peneliti memberikan alkohol dalam jumlah besar kepada tikus.

Takarannya setara pesta minuman keras yang dilakukan manusia pada umumnya. Hasilnya, tikus mengalami peningkatan resistensi insulin selama dua hari.

Dijelaskan dr. Theresia Rina Yunita, penyebab resistensi insulin tersebut karena konsumsi alkohol dapat meningkatkan ekspresi PTP1B pada hipotalamus dan mengganggu kerja insulin di hipotalamus.

“Selain itu, mengonsumsi alkohol juga dapat meningkatkan ekspresi sitokin proinflamasi seperti IL-6 dan TNF-α dalam hipotalamus. Peradangan pada hipotalamus dapat menyebabkan resistensi insulin,” katanya.

Kendati mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2, sebuah riset yang dipublikasikan Diabetes Care menemukan hal sebaliknya.

Studi ini dilakukan dengan mengevaluasi 38 penelitian terkait dampak alkohol terhadap peningkatan risiko resistensi insulin dan diabetes tipe 2.

Peneliti menemukan orang yang mengonsumsi alkohol dalam jumlah sedikit setiap hari, memiliki risiko 18 persen lebih kecil alami diabetes tipe 2. Hal ini jika dibandingkan dengan orang yang tidak mengonsumsi alkohol.

Meski begitu, efek ini hanya dialami kelompok orang tertentu. Hal tersebut juga dipengaruhi jenis kelamin dan ras peserta penelitian.

Hasil penelusuran menemukan perempuan yang menenggak alkohol dalam jumlah sedikit setiap harinya, turun risiko menderita diabetes tipe 2.

Sementara pria, dengan takaran serupa justru mendapat peningkatan risiko penyakit gangguan metabolik tersebut.

Artikel Lainnya: Alasan Usia Di Bawah 21 Tahun Tidak Boleh Minum Alkohol

Temuan lainnya, penurunan risiko diabetes tipe 2 hanya dialami peserta non-Asia.  Berdasarkan Asia Pacific Journal of Clinical Nutrition, orang Asia yang mengonsumsi alkohol lebih berisiko tinggi mengalami diabetes tipe 2.

Hal ini terjadi karena adanya perbedaan respons metabolik tubuh orang Asia dan non-Asia. 

Meski begitu, penelitian lanjutan diperlukan guna mengetahui bagaimana faktor genetik ras memengaruhi efek alkohol terhadap resistensi insulin dan diabetes tipe 2.

Alkohol punya efek samping yang beragam terhadap resistensi insulin dan diabetes tipe 2. Diduga, takaran minuman, jenis kelamin, dan ras seseorang dapat memengaruhi efeknya. 

Oleh karena itu, jika Anda mengidap diabetes, berkonsultasilah dengan dokter terlebih dahulu, apakah Anda bisa mengonsumsi alkohol atau tidak. 

Terlebih, jenis obat-obatan tertentu dapat bereaksi dengan alkohol dan mengakibatkan perburukan gejala diabetes.

Selain itu, bila sudah telanjur alami komplikasi diabetes, seperti gangguan hati, Anda tidak disarankan minum alkohol sama sekali.

Jika ingin tanya lebih lanjut seputar diabetes dan penangannya, konsultasi kepada dokter kami via LiveChat.

(HNS/AYU)