Saat ini muncul diet sup yang dinilai juga bisa membantu menurunkan berat badan. Diet ini melengkapi puluhan bahkan ratusan macam diet yang sudah ada sebelumnya. Lalu benarkah diet sup ini bermanfaat bagi kesehatan?
Tentu saja untuk mengetahui manfaat metode diet ini Anda harus berkonsultasi dengan ahli sebelum menjalankannya.
Diet sup, metode diet apa lagi ini?
Hal utama yang perlu Anda tahu tentang diet sup adalah diet ini bukan hanya satu diet, tetapi sekumpulan rencana makan yang menjanjikan penurunan berat badan signifikan dalam waktu singkat.
Pada diet ini, Anda hanya mengonsumsi sup. HIdangan sup dalam metode diet ini merupakan dasar dari rencana makan. Meski demikian Anda juga boleh mengonsumsi makanan lain yang ditentukan.
Diet sup dapat berlangsung sedikitnya 5 hari atau hingga 10 hari. Banyak yang menilai bahwa diet ini dapat menurunkan berat sampai 7,7 kilogram dalam seminggu.
Diet sup telah ada selama beberapa dekade. Diet Cabbage Soup adalah salah satu rencana makan berbasis sup pertama yang mendapatkan popularitas di era ‘80an. Pada rencana makan ini, kebanyakan wanita mengikuti resep sup kubis tertentu dan mengonsumsinya selama 7 hari untuk menurunkan 4,5 kg.
Sejak saat itu, diet berbasis sup lainnya muncul untuk mengakomodasi gaya makan dan tren diet yang berbeda. Misalnya, ada diet paket sup keto, paket sup paleo, paket sup vegetarian, dan paket sup berbasis kacang. Semuanya menjanjikan penurunan berat badan signifikan dalam waktu singkat.
Meskipun memasukkan sup ke dalam rencana makan sehat bisa bermanfaat ketika Anda mencoba menurunkan berat badan, tapi tetap ada pro dan kontra untuk mengikuti diet yang hanya didasarkan pada sup. Sebab, diet jenis ini mengadopsi gaya makan rendah karbohidrat.
Bagaimana cara menjalankan diet ini?
Seperti yang dapat Anda lihat dari daftar di atas, ada banyak variasi diet sup. Masing-masing memiliki makanan berbeda yang dianjurkan dan makanan yang terbatas. Akan tetapi, ada modifikasi atau variasi dalam menjalankan diet ini, yakni:
-
Kaldu
Secara umum, semua diet sup mengharuskan Anda membuat sup menggunakan kaldu bening, seperti kaldu ayam, kaldu sayur, atau kaldu sapi. Sebagian besar resep diet sup tidak menggunakan sup krim.
Namun jika Anda mengikuti diet sup dasar, sup apa pun diperbolehkan, bahkan yang dibuat dengan krim kental.
-
Sayuran
Dalam diet sup yang mengikuti gaya makan rendah karbohidrat, resepnya menggunakan sayuran dengan indeks glikemik yang lebih rendah. Ini termasuk lobak, kembang kol, dan collard hijau. Secara umum, Anda disarankan untuk menghindari sayuran karbohidrat tinggi seperti wortel.
Sementara itu, sup diet yang tidak khusus rendah karbohidrat memungkinkan untuk memiliki lebih banyak sayuran. Tomat jadi salah satu yang hampir selalu ada di semua resep sup.
-
Tidak minum susu
Dalam diet sup, Anda tidak diizinkan mengonsumsi susu. Artinya, Anda tidak akan menikmati krim dalam kopi atau segelas susu saat makan siang. Beberapa rencana diet ini mengizinkan susu skim, tetapi hanya pada hari-hari tertentu.
-
Tidak mengonsumsi makanan olahan dan makanan manis
Jangan berharap untuk mengonsumsi keripik, kerupuk, permen, atau makanan yang dipanggang di salah satu dari rencana diet ini. Hampir semua makanan yang datang dalam kotak atau pembungkus terlarang.
Selain itu, pada sebagian besar rencana diet sup, Anda harus makan 3 kali sehari. Beberapa dari rencana diet sup mengharuskan Anda untuk makan sup setiap kali makan, termasuk sarapan.
Cara lain memungkinkan Anda untuk mengonsumsi satu makanan khas setiap hari dan dua makanan lainnya yang hanya terdiri dari sup. Tidak ada waktu khusus yang diperlukan untuk konsumsi makanan di sebagian besar paket rencana ini. Diet ini juga sering kali membatasi atau sepenuhnya melarang Anda untuk makan camilan.
Pro dan kontra soal diet sup
Apabila Anda bukan orang yang rutin mengonsumsi sayuran, maka diet sup ini dapat membantu Anda. Pedoman umum diet ini merekomendasikan agar Anda mengonsumsi setidaknya 5 porsi sayuran setiap hari.
Jika diet sup Anda termasuk resep tanpa daging, Anda juga dapat menuai manfaat dari makanan nabati. Penelitian telah menunjukkan bahwa pola makan nabati membantu mengurangi risiko penyakit jantung dan kondisi lainnya. Diet sup dapat membantu Anda belajar mengonsumsi makanan seperti kacang-kacangan, bukan daging.
Di sisi lain, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa diet sup dapat membantu Anda makan lebih sedikit dan mengurangi berat badan. Sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Appetite menyebut bahwa makan sup sebelum makan membantu Anda merasa kenyang, sehingga Anda akan makan lebih sedikit.
Namun, penelitian lain menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan dalam bentuk cair dapat meningkatkan asupan makanan Anda secara keseluruhan.
Akan tetapi, tentu ada juga kontra soal diet ini. Kelemahan utama mengikuti diet sup adalah tidak berkelanjutan. Faktanya, diet ini memang tidak dimaksudkan untuk berkelanjutan.
Sebagian besar program hanya berlangsung 10 hari atau kurang. Dalam waktu sesingkat itu, Anda cenderung kehilangan sejumlah besar berat badan, tetapi penurunan berat badan akan berasal dari kehilangan air, bukan karena kehilangan lemak.
Jika Anda mengikuti salah satu dari program ini dan berat badan Anda berkurang secara signifikan dalam satu atau dua minggu, berat badan Anda kemungkinan akan kembali naik ketika Anda kembali ke gaya makan reguler.
Bagaimana seharusnya diet yang baik?
Ya, bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan secara cepat, diet sup sangat membantu. Tapi, Anda harus tahu konsekuensinya juga bahwa berat badan Anda akan cepat naik ketika diet itu tak lagi dijalankan.
Dalam artian, diet ini ternyata bukan untuk jangka panjang. Padahal, diet seharusnya membantu Anda mendapatkan tubuh ideal dalam jangka waktu panjang.
Sebaliknya, cobalah metode diet seimbang. Menurut dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter, diet seimbang tidak harus menghilangkan karbohidrat seperti pada diet sup.
"Metode diet seimbang ini terdiri dari karbohidrat (45-60 persen), protein (10-20 persen), dan lemak (20-35 persen). Dalam diet tersebut, karbohidrat tetap menjadi sumber energi utama bagi tubuh. Ini ditetapkan berdasarkan dari proses metabolisme alami tubuh, yang sebagian besar membutuhkan karbohidrat dalam menjalankan fungsinya," ujar dr. Karin.
"Berbagai penelitian pun mendukung hal ini. Dalam beberapa kajian, konsumsi karbohidrat dalam jumlah moderat, sebagian besar terdiri dari makanan sumber nabati (sayur dan buah), adalah yang terbaik bagi kesehatan," sambungnya.
Untuk menentukan apakah Anda cocok menjalankan salah satu pola diet – termasuk diet sup – Anda perlu berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi terlebih dahulu. Diet seimbang sejauh ini dirasakan lebih bisa memberikan manfaat bagi kesehatan.
[MS/ RVS]