Laron adalah serangga yang biasanya muncul saat penghujan. Kawanan serangga ini biasanya menyerbu tempat-tempat bercahaya, seperti di dekat lampu-lampu yang menyala.
Kadang, serbuan laron yang datang menjadi masalah bagi sebagian orang. Pasalnya, sayap-sayap laron biasanya akan lepas, berserakan, dan tergolong sulit untuk dibersihkan.
Di sisi lain, beberapa orang menganggap serbuan laron saat penghujan merupakan ladang rezeki.
Serangga ini telah sejak lama dimanfaatkan sebagai bahan makanan di beberapa daerah di Indonesia. Contohnya adalah peyek laron, yang terkenal di Jawa Timur.
Sebagian orang menikmati sajian berbahan laron tersebut, sementara sebagian lainnya merasa jijik dengannya.
Jika dilihat dari kacamata medis, apakah makan laron aman bagi kesehatan? Adakah efek samping makan laron?
Laron, Apakah Mengandung Nutrisi?
Laron merupakan serangga yang masuk dalam kategori rayap. Jenis serangga ini tidak berbahaya, karena tidak menyengat.
Menurut dr. Dejandra Rasnaya, laron sejatinya mengandung protein. Hal tersebut sama dengan belalang, jangkrik, ulat sagu, dan jenis serangga lainnya.
Senada dengan itu, penelitian bertajuk Pemaknaan Koleksi Serangga Museum Zoologicum Bogoriense dari Sudut Pandang Ethno-Entomologi oleh M. Rofik Sofyan menyebut laron merupakan jenis rayap yang dikategorikan bisa menjadi sumber protein alternatif.
Perlu Anda ketahui, serangga ini bahkan disebut memiliki kandungan gizi yang tinggi.
Artikel Lainnya: Kaya Nutrisi, Serangga Dapat Bermanfaat bagi Manusia
Makan Laron, Apakah Aman bagi Kesehatan?
Berdasarkan dr. Dejandra, makan laron sebenarnya boleh-boleh saja. Hal itu karena laron mengandung protein layaknya belalang yang biasa dijual di Thailand atau beberapa daerah di Indonesia.
“Cuma yang perlu diperhatikan adalah cara pengolahannya, karena belum tahu juga efek lebih lanjutnya apa,” jelas dr. Dejandra.
Laron umumnya diolah dengan cara digoreng. Akibat cara pengolahan tersebut, gizi yang terkandung pada laron bisa saja rusak sehingga tidak dapat memasok gizi yang optimal bagi tubuh.
Artikel Lainnya: Makan Serangga Dapat Mencegah Kegemukan Badan
Sebaliknya, jika dikonsumsi mentah, kotoran atau mikroorganisme pada laron bisa membahayakan tubuh. Salah satu efek samping makan laron mentah adalah gangguan pencernaan, seperti diare.
Menimbang kondisi tersebut, dr. Dejandra mengatakan bahwa konsumsi laron bukanlah pilihan utama sekalipun serangga ini memiliki kandungan protein yang tinggi.
Sebenarnya tidak semua orang bisa mengonsumsi serangga laron dengan aman. Dalam beberapa kasus, ada sebagian orang yang mengalami alergi atau biduran setelah makan laron.
Kondisi tersebut ditandai dengan gatal-gatal, mual, atau muncul bintik-bintik pada kulit.
Terlepas dari itu, medis sebenarnya tidak melarang jika Anda ingin makan laron. Namun, harus dipertimbangkan juga kemungkinan munculnya efek samping yang merugikan tubuh.
Jadi, pikir dua kali sebelum makan laron. Jika memang ingin mendapat asupan protein, lebih baik pilih makanan yang lebih sehat dan terbukti aman; misalnya, ikan, ayam, dan daging sapi. Protein juga bisa diperoleh dari sayuran, buah, dan kacang-kacangan.
Punya pertanyaan mengenai ada/tidaknya manfaat laron bagi kesehatan? Ingin tahu lebih detail mengenai masalah kesehatan lainnya?
Anda dapat berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau dengan mengunduh aplikasi Klikdokter.
(NB/AYU)