Berdasarkan European Journal of Clinical Nutrition, kadar gula darah, cairan, dan elektrolit dalam tubuh biasanya menurun saat puasa. Hal ini terjadi karena tidak ada asupan makanan dan minuman. Karena itu, saat buka puasa, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi asupan yang dapat segera mengembalikan kadar ketiganya.
Menurut dr. Jessica Florencia, Anda harus segera minum untuk mengatasi dehidrasi. Selain itu, pilihan lainnya adalah sumber karbohidrat sederhana seperti kurma yang dapat mengembalikan kadar gula darah dengan cepat.
Tidak salah juga bila Anda mengonsumsi makanan dan minuman manis saat buka puasa. Namun setelah itu, Anda perlu mengonsumsi makanan sehat agar kesehatan dan stamina tubuh tetap terjaga selama puasa.
Sayangnya, kebanyakan orang menyantap sajian manis tidak padat seperti makanan tinggi gula dan sirop secara berlebihan saat buka puasa. Alhasil, kadar gula darah segera meningkat, tetapi tubuh masih merasa lapar dan justru semakin menginginkan makanan dan minuman manis.
World Health Organization (WHO) menegaskan bahwa rekomendasi asupan gula adalah lima persen dari total asupan kebutuhan kalori. Misalnya, kebutuhan kalori tubuh pria aktif adalah sekitar 2000 kalori, sehingga kebutuhan gulanya adalah enam sendok teh per hari.
Karena itu, meski dianjurkan untuk berbuka dengan yang manis, Anda harus berusaha menjaga asupan gula agar tidak berlebihan. Menurut dr. Jessica, bila sudah buka puasa dengan minuman manis, batasi asupan makanan manis setelahnya.
Pilihlah minuman manis dengan kandungan gula lebih sedikit. Jika pilihan Anda jatuh pada kopi, konsumsilah kopi dengan kandungan gula lebih sedikit. Jangan lupa untuk tetap minum cukup air putih.
Dengan membatasi asupan minuman dan makanan manis saat buka puasa, Anda tidak akan mengalami kenaikan berat badan berlebih selama puasa. Anda pun terhindar dari risiko diabetes dan penyakit jantung.
[BA/ RH]