Sebagian orang gemar mengonsumsi sayuran mentah karena dianggap lebih sehat. Hal tersebut memang benar adanya. Pasalnya, sayuran yang masih mentah memiliki kandungan gizi lebih tinggi dibandingkan sayuran yang dimasak. Namun, benarkah selalu demikian?
Sayuran mentah dinilai memiliki khasiat optimal, baik dari kadar vitamin serta mineral yang lebih baik. Karena belum diolah lewat metode masak, sehingga kandungannya masih lengkap.
Tapi ternyata, sayuran mentah yang tidak dicuci dengan benar dapat menimbulkan masalah kesehatan. Hal ini kemudian dijelaskan oleh dr. Dyan Mega Inderawati dari KlikDokter.
“Memang benar bahwa sayuran mentah yang tidak dicuci dengan bersih masih mungkin mengandung kuman dan sisa pestisida yang berbahaya bagi tubuh,” ujar dokter yang akrab dipanggil dr. Ega ini.
Biasanya, sayuran mentah dapat ditemukan pada hidangan tertentu sebagai penyegar mulut. Pada lalapan misalnya, sayuran mentah begitu khas dimakan untuk mengimbangi lauk dan nasi. Meski begitu, perlu diingat bahwa sayuran mentah tak selalu baik dan sehat untuk diri Anda, jika tak dibersihkan dengan cara yang tepat.
Agar sayuran mentah Anda lebih sehat
Konsumsi sayuran mentah boleh-boleh saja, namun Anda tidak boleh melupakan faktor kebersihannya. Salah satu kiat mengatasi kondisi ini adalah dengan dicuci sesuai anjuran dr. Ega berikut ini:
- Cuci sayuran mentah dengan air mengalir.
- Lanjutkan mencuci sayuran mentah tersebut dengan air matang atau air panas untuk menyingkirkan kuman yang ada.
- Anda juga boleh mencucinya dengan sabun pencuci khusus sayur dan buah jika ingin lebih yakin akan kebersihan sayuran mentah sebelum dikonsumsi.
Mengenai hal ini, dr. Atika dari KlikDokter mengingatkan agar saat mencuci sayuran mentah dengan cairan sabun, pastikan tidak ada sisa sabun yang menempel pada sayuran, karena efeknya bisa menyerang saluran cerna Anda.
“Jika tidak dicuci dengan bersih, akibatnya, bisa terjadi gangguan saluran pencernaan seperti diare. Jadi, cuci sayuran dengan air mengalir hingga kesat, sebagai tanda tak ada sabun yang tersisa,” jelasnya.
Meski aman untuk dikonsumsi, perlu diperhatikan bahwa wanita hamil sebaiknya tidak mengonsumsi makanan mentah karena dikhawatirkan dapat berdampak negatif bagi janin yang dikandung.
Bagaimana dengan sayuran yang dimasak?
Pada beberapa jenis sayuran, ketika dimasak sebenarnya nilai gizi di dalamnya akan meningkat. Menurut sebuah artikel yang diterbitkan dalam The Journal of Agriculture and Food Chemistry, kadar zat antioksidan ditemukan meningkat pada beberapa sayuran yang dimasak.
Jenis sayuran tersebut adalah tomat, brokoli, wortel, labu, asparagus dan jamur. Dengan begitu, anggapan bahwa semua sayuran mentah lebih bergizi ternyata tidak berlaku untuk sederet sayuran di atas.
Pada tomat misalnya, The Journal of Agricultural and Food Chemistry belum lama ini menerbitkan studi tentang manfaat nutrisi dari memasak tomat. Beberapa percobaan memasak dilakukan dengan memanaskan tomat mentah hingga 88 derajat Celcius selama beberapa waktu.
Hasil penelitian menunjukkan penurunan vitamin C yang signifikan, namun terjadi peningkatan zat likopen yang dapat membantu menangkal radikal bebas dan mencegah kerusakan DNA sperma.
Mengukus atau merebus adalah metode memasak yang terbaik untuk tomat, sehingga nutrisi yang Anda peroleh lebih optimal.
Masih dalam jurnal yang sama, memasak brokoli disebut mampu meningkatkan kadar karoten, senyawa bioaktif yang terbukti memiliki banyak manfaat kesehatan ketika dikonsumsi. Brokoli dikatakan sebagai pemasok jumlah karotenoid terbesar dibandingkan sayuran lain.
Kadar karotenoid brokoli yang dikukus atau direbus dapat meningkat, seperti pada lutein dan phytoene. Studi menunjukkan phytoene membantu mengurangi risiko kanker prostat, meningkatkan kesehatan jantung, dan mengurangi peradangan pada pembuluh darah.
Kedua contoh sayuran di atas merupakan bukti bahwa tidak semua sayuran mentah baik untuk dikonsumsi. Setelah melewati proses masak justru manfaat sayuran akan semakin bertambah.
[NP/ RVS]