Hobi Makan Pasta? Ini Manfaatnya untuk Kesehatan

Pasta menjadi salah satu jenis makanan khas Italia yang digemari oleh banyak orang. Tidak hanya di negara asalnya, pasta juga populer di berbagai negara, termasuk di Indonesia. 

Pasta berbahan dasar tepung terigu yang dicampur dengan telur dan air, lalu dibentuk menyerupai mie. Berdasarkan bentuknya, pasta dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti spaghetti, macaroni, fettuccini, lasagna, dan masih banyak lagi.

Sering kali pasta diolah dengan berbagai topping seperti daging, saus, keju, serta beragam sayuran dan rempah. Ketika dikonsumsi dalam jumlah moderat, pasta dapat menjadi bagian dari pola makan yang sehat. 

Berikut adalah sejumlah manfaat pasta untuk kesehatan tubuh Anda: 

Pasta terbuat dari gandum yang merupakan salah satu kelompok makanan sehat. Karena itulah, pasta dapat menjadi sumber energi yang baik serta bisa memberikan asupan serat.

Serat dalam pasta bermanfaat untuk mengatasi masalah pencernaan, bahkan mengurangi kadar kolesterol. Cobalah tambahkan jamur dan minyak zaitun dalam sajian pasta Anda agar lebih bernutrisi.  

Artikel lainnya: Makan Pasta Bisa Turunkan Berat Badan?

Konsumsi pasta jenis whole wheat dapat memberikan rasa kenyang lebih lama, sehingga kebiasaan ngemil Anda akan berkurang. Ini berkat kandungan serat dan protein yang ada dalam pasta whole wheat.

Anda bisa menambahkan bubuk cabai pada pasta untuk membuat nafsu makan Anda makin meningkat dan melahap pasta dengan nikmat. 

Dikarenakan biaya bahan dasar pembuatan pasta sederhana dan murah (tepung, air, garam dan terkadang telur), maka pasta dapat dijadikan salah satu opsi untuk memberi keluarga Anda makanan yang tidak akan menguras kantung. 

Meskipun tergolong murah, kandungan yang ada dalam pasta – khususnya pasta gandum utuh – tentunya sangat baik untuk kesehatan.  

Pasta mudah dan cepat untuk dibuat, apalagi ketika Anda memang menyimpannya di rumah. Karena bentuknya yang tipis, pasta pun dapat matang dengan cepat. 

Setelah pasta masak, berikan minyak zaitun, lada hitam, dan sedikit keju parut untuk sebuah sajian sederhana.

Artikel lainnya: Bolehkah Memberikan Pasta untuk Menu MPASI Bayi?

Sering kali pasta disalahkan sebagai biang keladi kenaikan berat badan, karena kandungan karbohidrat di dalamnya. 

Namun, studi membuktikan bahwa karbohidrat tidak akan menaikkan berat badan selama Anda tidak mengonsumsinya secara berlebihan. 

Dalam suatu penelitian, populasi sampel yang mengonsumsi pasta sebagai bagian dari pola makan Mediterania memiliki indeks massa tubuh yang lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak mengonsumsinya. 

Anda bisa mendapatkan manfaat kesehatan dari pasta, karena makanan ini tidak mengandung banyak garam. Asupan garam yang berlebihan berperan dalam terjadinya penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes, dan lainnya. 

Walaupun pasta rendah akan garam, bukan berarti Anda harus menambahkannya kembali di dalam sausnya. Tomat segar dengan bawang putih disertai basil dan minyak zaitun dapat menjadi alternatif saus yang sehat.

Artikel lainnya: Kiat Mengolah Pasta agar Tidak Bikin Gemuk

Pasta mengandung setengah gram lemak per porsinya. Namun, hal ini akan sia-sia apabila Anda mengolahnya dengan berbagai mentega, keju, juga minyak zaitun secara bersamaan. 

Anda dapat menambahkan saus marinara dan basil untuk sebuah porsi pasta yang sehat, ringan namun mengenyangkan. Tambahkan keju parmesan secukupnya saja.

Salah satu manfaat konsumsi pasta untuk kesehatan adalah dapat membantu menjaga kadar gula darah. Itu karena pasta memiliki kadar indeks glikemik yang rendah, yakni ukuran seberapa cepat gula masuk ke dalam aliran darah. 

Pola makan sehat berupa makanan dengan indeks glikemik rendah dapat mencegah diabetes dan obesitas, dan pasta termasuk salah satunya.

Pasta yang disimpan dari paket asli maupun sudah dikeringkan akan bertahan lama selama berbulan-bulan. Jadi, di waktu Anda menginginkan spaghetti dengan potongan daging, bahan utamanya sudah tersedia.

Itulah berbagai manfaat pasta untuk kesehatan Anda. Jagalah agar porsi pasta tidak berlebihan dan pilih topping yang baik dan mengandung sayuran, lemak sehat, serta protein. Batasi saus yang tinggi kalori serta keju, apabila ingin menggunakannya. 

Jika Anda masih punya pertanyaan mengenai topik ini, jangan ragu konsultasi dengan dokter via Live Chat di aplikasi KlikDokter.

[RS]