Penggunaan sunscreen di negara tropis seperti Indonesia sangatlah penting. Skincare yang satu ini merupakan salah satu cara melindungi kulit dari efek buruk sinar matahari.
Pemilihan sunscreen yang tepat juga penting. Karena, tidak semua tipe kulit cocok dengan satu jenis tertentu.
Terdapat dua jenis sunscreen yang umum digunakan yaitu physical sunscreen dan chemical sunscreen. Tak hanya itu, ada pula jenis lainnya yang cukup populer yaitu hybrid sunscreen.
Hybrid Sunscreen, Apa Bedanya dengan yang Lain?
Tabir surya atau sunscreen berfungsi melindungi kulit dari paparan sinar matahari yang dapat menyebabkan kerusakan kulit. Contohnya yaitu hiperpigmentasi, kulit kemerahan, dan bahkan kanker kulit.
Artikel lainnya: Wajib Tahu, Walau #DiRumahAja Jangan Lupa Pakai Sunscreen
Melansir PartnerMD, ada dua jenis formula sunscreen yaitu physical dan chemical. Physical sunscreen biasanya menggunakan physical UV filter, seperti titanium dioksida dan zinc oxide.
Sementara, chemical sunscreen menggunakan filter UV kimia, seperti octinoxate, avobenzone, oxybenzone, mexoryl, dan helioplex.
Lantas, apa yang membedakan hybrid sunscreen dengan lainnya? Dokter Arina Heidyana menjelaskan, “Hybrid sunscreen berbeda karena sunscreen ini gabungan dari dua jenis yaitu chemical dan physical.”
Physical sunscreen atau mineral sunscreen umumnya melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB, tidak menyebabkan iritasi, dan menghasilkan efek matte. Namun, kelemahannya dapat meninggalkan white cast (efek putih dan tebal pada wajah).
Untuk chemical sunscreen, teksturnya lebih ringan dan mudah menyerap, serta tidak meninggalkan white cast. Hasil tampilan yang diberikan adalah kulit lembap (dewy).
Namun, kelemahan chemical sunscreen adalah risiko lebih tinggi untuk menyebabkan iritasi pada kulit sensitif. Beberapa produk chemical sunscreen juga tidak memiliki cukup proteksi terhadap sinar matahari.
Artikel lainnya: Gunakan BB Cream Ber-SPF, Perlukah Pakai Sunscreen Lagi?
Keunggulan Hybrid Sunscreen untuk Kulit
Kandungan hybrid sunscreen memanfaatkan komposisi chemical sunscreen yang bersifat ringan di kulit. Ditambahkan pula kandungan physical sunscreen seperti titanium dioksida atau zinc oxide untuk memberikan perlindungan maksimal pada kulit.
Dokter Arina mengatakan, “Hybrid sunscreen diharapkan mampu memberikan perlindungan maksimal seperti physical sunscreen, namun tetap memberikan tekstur/formula yang ringan seperti chemical sunscreen.”
Fungsi hybrid sunscreen memang dirancang untuk menyempurnakan dua jenis sunscreen tersebut. Jadi, perlindungan tetap maksimal namun hadir dengan tekstur lebih ringan dan tidak meninggalkan white cast.
Selain itu, formula non-comedogenic pada hybrid sunscreen mencegah kulit dari munculnya komedo atau jerawat. Dengan demikian, hybrid sunscreen cukup aman untuk semua jenis kulit, termasuk yang sensitif ataupun berjerawat.
Itulah keunggulan hybrid sunscreen untuk melindungi kulit dari sinar UV. Gunakan sunscreen sebelum beraktivitas di luar ruangan dan ulangi pemakaian bila terkena air atau banyak keringat.
Kalau ingin tanya lebih lanjut seputar pemakaian sunscreen sesuai jenis kulit, Anda bisa konsultasi lebih mudah lewat Live Chat dokter kulit.
(FR)