Menyantap makanan memang paling enak dinikmati selagi hangat. Banyak orang malas membawa makanan pulang ke rumah karena takut suhunya berubah. Saat makanan sudah dingin, rasanya pun tidak akan selezat selagi hangat.
Namun jangan khawatir, ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar makanan yang Anda kemas tetap hangat.
Selain itu, ketahui juga cara memanaskan makanan yang benar. Jika dihangatkan dengan metode yang tepat, risiko makanan tak enak atau berubah rasa pun bisa dihindari.
Ketahui Dulu Prinsip Perpindahan Panas
Perlu dipahami bahwa tidak semua bahan atau wadah dapat dijadikan pembungkus makanan panas. Makanan dan minuman panas harus disimpan ke dalam kemasan khusus yang aman untuk kesehatan.
Salah satu bahan untuk membungkus atau membawa makanan yang tidak aman adalah plastik. Penelitian membuktikan, semua bentuk plastik yang terkena suhu panas, termasuk dari makanan atau minuman, dapat melepaskan berbagai bahan kimia.
Bahan kimia yang munculnya umumnya berupa adipate, bisphenol A, dan phthalate. Ketika bahan kimia tersebut masuk ke dalam tubuh, ada risiko kesehatan jangka panjang yang dapat terjadi.
Artikel Lainnya: Hindari Pakai Wadah Plastik Ini untuk Makanan Panas
Oleh karena itu, ketahui cara menjaga makanan agar tetap hangat dan aman dikonsumsi, lewat prinsip berikut ini.
1. Radiasi
Perpindahan panas secara radiasi terjadi lewat emisi gelombang elektromagnetik. Agar makanan tetap hangat dengan prinsip ini, gunakan penutup atau pembungkus bersifat reflektif.
Misalnya, gunakan bagian mengilap dari kertas aluminium foil untuk menutup makanan. Ketika digunakan untuk membungkus, permukaan reflektif ini akan memantulkan kembali partikel panas ke makanan.
Cara ini mungkin sering digunakan oleh jasa food delivery. Bila Anda perhatikan, kurir akan membawa makanan dengan tas khusus yang di dalamnya memiliki pelapis berwarna perak.
2. Konduksi
Prinsip konduksi terjadi ketika permukaan wadah mengenai makanan atau minuman panas. Maka, agar santapan tetap terasa hangat sampai di rumah, pilih wadah yang bersifat menahan panas (insulator).
Anda dapat menggunakan wadah atau botol vakum seperti termos. Botol vakum akan menghindari hilangnya panas lewat gabungan cara radiasi dan konduksi. Dengan menggunakan wadah vakum, makanan bisa hangat lebih lama.
3. Konveksi
Konveksi adalah prinsip perpindahan panas tanpa melalui kontak, misalnya lewat embusan udara yang melewati makanan.
Cara agar makanan tetap hangat ini dapat dilakukan dengan menghindari sirkulasi udara yang lebih tinggi. Contohnya, jangan biarkan makanan berada di wadah terbuka. Agar tetap hangat, simpan makanan di dalam wadah atau tempat makan yang tertutup rapat.
Artikel Lainnya: 7 Kiat Memilih Hidangan untuk Menambah Nafsu Makan Anak
Lima Metode Memanaskan Makanan yang Aman dan Sehat
Bagaimana jika makanan sudah telanjur dingin ketika hendak disajikan? Jangan khawatir, makanan Anda masih bisa terasa lezat apabila tahu cara memanaskan yang benar.
Berikut adalah metode menghangatkan makanan sesuai jenis santapannya:
1. Oven atau Pemanggang Roti
Oven atau pemanggang khusus roti dapat digunakan untuk menghangatkan makanan. Ketika menggunakan alat ini, suhu panas di makanan bisa lebih merata dan teksturnya pun tetap lembut.
Apabila khawatir makanan akan mengering, cukup balut longgar dengan aluminium foil. Hangatkan makanan di oven dengan suhu 350 derajat Fahrenheit atau 175 derajat Celsius.
Berikut adalah jenis makanan yang bisa dipanaskan dengan baik di dalam oven atau pemanggang roti.
- Roti kering.
- Makanan yang digoreng atau dilapisi tepung roti.
- Jenis kue yang dipanggang, seperti pai, muffin, dan tart.
- Daging hewan yang dipanggang.
- Makanan laut.
- Pizza.
- Sandwich panggang dengan isian keju atau Panini.
Artikel Lainnya: Yuk, Mengenal Makanan Ultra-Proses dan Dampaknya Bagi Kesehatan
2. Microwave
Microwave sering digunakan untuk menghangatkan makanan dalam waktu cepat.
Berikut makanan yang idealnya bisa dihangatkan dengan microwave:
- Sup
- Rebusan
- Tumisan
- Sayuran kukus atau rebus
- Nasi, pasta, dan mie
Sayangnya, ada beberapa makanan yang teksturnya dapat berubah jika dihangatkan menggunakan alat ini. Untuk menghindari hal tersebut, jangan gunakan wadah berbahan dasar plastik karena berisiko terbakar ketika dipanaskan.
Selain itu, makanan yang punya tekstur garing atau kering sebaiknya juga tidak dihangatkan menggunakan microwave.
3. Kompor
Rata-rata masyarakat Indonesia menghangatkan makanan dengan memasak ulang di atas kompor. Memanaskan makanan di atas kompor juga terbilang efektif. Sebab, tekstur makanan dapat kembali ke aslinya, terutama makanan lembap seperti semur dan sop.
Tipsnya, gunakan api kecil hingga sedang, aduk sesering mungkin agar panas makanan merata. Gunakan peralatan masak, seperti panci, wajan, atau penggorengan.
Artikel Lainnya: 5 Rahasia Penting agar Makanan Lebih Aman untuk Dikonsumsi
4. Ketel Ganda (Double Boiler)
Cara ini dilakukan dengan meletakkan mangkuk stainless steel di dalam panci berisi air mendidih. Tujuannya, agar suhu makanan di dalam mangkuk tidak langsung meningkat dan berubah ketika dipanaskan.
Metode ini idealnya digunakan untuk memanaskan makanan yang lembut seperti saus atau kentang tumbuk. Dengan begitu, risiko makanan jadi hangus atau teksturnya rusak bisa dihindari.
5. Steamer (Mengukus)
Suhu makanan yang dikukus seperti dim sum, akan cepat mengering jika tidak disimpan di dalam wadah kedap udara. Apabila mau dihangatkan kembali, Anda bisa mengukus ulang makanan tersebut. Nantinya, kelembapan dan tekstur makanan yang dikukus bisa muncul kembali.
Itu dia beberapa cara menjaga makanan agar tetap hangat. Ikuti juga metode di atas jika ingin memanaskan makanan yang sudah dingin. Untuk tahu informasi lebih lanjut tentang tips atau trik sehat sehat-hari, baca terus artikel di aplikasi Klikdokter.
(OVI/JKT)