Gurih, beraroma khas, dan berdaging tebal. Mungkin sebagian dari Anda tidak akan menolak saat disuguhi seporsi atau bahkan dua porsi lobster.
Enak memang, tapi waspada, ya, saat makan lobster berlebihan. Ada bahaya yang mengintai! Apa saja? Simak di artikel ini.
Bahaya Makan Lobster Kebanyakan
Lobster adalah sejenis kerang yang biasanya dibuat dengan cara direbus atau dikukus. Binatang laut ini dapat dimakan sebagai hidangan utama, dinikmati sebagai pengisi sandwich, atau ditambahkan ke hidangan lainnya.
Pada dasarnya, lobster adalah makanan laut yang dikemas penuh nutrisi. Menurut data US Department of Agriculture (USDA), secangkir lobster matang atau sekitar 145 gram mengandung:
- 129 kalori
- 1,25 gram lemak
- 0 g karbohidrat
- 27,55 gram protein
Artikel lainnya: Selain Lezat, Ini Manfaat Lobster bagi Kesehatan
Dalam porsi yang sama juga tersedia sekitar 3 persen dari kebutuhan vitamin A kebutuhan harian, 9 persen kalsium kebutuhan harian, dan juga 3 persen zat besi kebutuhan harian.
Lobster juga merupakan sumber tembaga dan selenium yang kaya dan juga mengandung zinc, fosfor, vitamin B12, magnesium, vitamin E, dan sedikit asam lemak omega-3.
Dengan setumpuk nutrisi baik tersebut, mengapa kita tetap harus membatasi pengonsumsiannya, ya? Salah satu alasannya adalah karena kandungan kolesterol dalam lobster yang tinggi.
Hal tersebut juga turut disampaikan dr. Arina Heidyana. Menurut dia, lobster memang bisa meningkatkan kolesterol dalam darah.
"Makan lobster bisa meningkatkan kadar kolesterol di dalam darah. Kolesterol yang tinggi dan tidak terkontrol pada akhirnya bisa memicu penyakit jantung dan stroke," tutur dr. Arina saat dikonfirmasi.
Selanjutnya, perhatikan juga kalau lobster termasuk jenis kerang dan makanan laut. Cukup banyak orang yang punya alergi terhadap makanan jenis ini. Daripada berisiko kekambuhan alergi, akan lebih bijak jika Anda menahan diri untuk mengonsumsinya.
Artikel lainnya: 3 Makanan Laut Ini Bantu Atasi Kolesterol Tinggi
Bahaya makan lobster lainnya ada berisiko terpajan merkuri. Diketahui, makanan laut ini mengandung merkuri dalam kadar sedang.
Paparan merkuri dalam jumlah banyak berbahaya bagi imunitas tubuh, jantung, ginjal, otak, dan juga paru-paru.
Terlebih lagi bagi ibu hamil, asupan tinggi merkuri harus dibatasi karena berisiko ADHD pada anak, cacat lahir, dan juga gangguan pada organ.
Porsi Ideal Makan Lobster
Sayangnya, di saat sudah mengandung tinggi kolesterol, penyajian dan proses memasak lobster sering kali kurang sehat.
Misalnya, lobster banyak diproses dengan siraman mentega cair. Cara ini berujung pada meningkatnya jumlah kalori dan lemak hingga dua kali lipat.
Beberapa kuliner juga mencampur lobster dengan mayones, lalu menumpuknya menjadi sandwich. Kombinasi ini juga tidak jauh lebih baik.
Lebih baik, Anda menggunakan minyak zaitun alih-alih mentega cair untuk mengurangi lonjakan jumlah kalori dalam makanan.
Selain proses memasak dan mengolah, Anda juga harus memperhatikan porsi lobster dalam sekali santap. Soal porsi, dr. Arina menyebut sebenarnya tidak ada batasan pasti.
"Tidak ada batasan pasti, yang penting tidak berlebihan saja. Lobster kan ukurannya besar ya, jadi mungkin 1 atau 2 ekor sudah cukup untuk sekali makan," jelas dr. Arina Heidyana.
Jadi, hindari makan lobster berlebihan ya. Meskipun enak dan nikmat, Anda tetap harus mengingat efek samping makan lobster di atas. Selain porsi, cara pengolahannya juga harus benar agar tidak menambah jumlah kalorinya.
Jika Anda masih punya pertanyaan seputar penyakit, nutrisi, gaya hidup, jangan ragu untuk bertanya pada dokter melalui fitur Live Chat 24 Jam.
[HNS/JKT]