Kalsium adalah salah satu mineral yang jumlahnya paling banyak dalam tubuh. Berbagai organ dalam tubuh pun memerlukan kalsium agar dapat menjalankan fungsinya dengan optimal, misalnya tulang, gigi, jantung, pembuluh darah, saraf, dan lain-lain. Sebagian orang mengonsumsi suplemen kalsium untuk memenuhi kebutuhan hariannya.
Sebab, mengingat pentingnya peran kalsium, tak ayal kecukupan konsumsi mineral yang satu ini patut diperjuangkan. Namun, sayangnya suplemen kalsium tidak boleh dikonsumsi dengan sembarangan.
Karena sebenarnya tidak semua orang membutuhkannya. Terlebih lagi, terdapat efek samping yang cukup berat dan bisa muncul ketika tubuh kelebihan asupan kalsium.
Suplemen kalsium dan jenisnya
Kalsium pada dasarnya bisa didapatkan dari makanan. Bisa dikatakan bahwa makanan adalah sumber terbaik dari kalsium. Beberapa contoh makanan yang merupakan sumber kalsium adalah produk susu seperti susu sapi, yoghurt, keju dan es krim.
Selain itu, kalsium juga terkandung di sayur kale, brokoli, jus atau minuman lain yang difortifikasi kalsium, serta sereal. Anda juga bisa memenuhi kebutuhan kalsium harian dengan mengonsumsi ikan-ikan kalengan yang bisa dimakan beserta tulangnya, seperti ikan sarden.
Tak hanya lewat makanan, suplemen kalsium juga banyak dipilih orang untuk memenuhi kebutuhan kalsium hariannya. Namun perlu diketahui, kalsium di dalam suplemen tersebut sebenarnyacukup beragam.
Tiap jenis kalsium mengandung kalsium murni dalam jumlah yang berbeda-beda (disebut kalsium elemental). Beberapa jenis kalsium tersebut adalah:
- Kalsium karbonat, mengandung 40 persen kalsium elemental
- Kalsium sitrat, mengandung 21 persen kalsium elemental
- Kalsium glukonat, mengandung 9 persen kalsium elemental
- Kalsium laktat, mengandung 13 persen kalsium elemental
Dua jenis kalsium yang paling sering terdapat dalam suplemen adalah kalsium karbonat dan kalsium sitrat. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Kalsium karbonat adalah yang paling sering digunakan dalam suplemen. Sifatnya lebih mudah ditoleransi tubuh dan biasanya dijual dengan harga yang lebih murah. Perlu diketahui bahwa mengonsumsi kalsium karbonat harus disertai dengan makanan agar kalsium lebih efisien terserap ke dalam tubuh.
Berbeda dengan kalsium karbonat, jenis kalsium sitrat dapat terserap dengan baik dengan atau tanpa disertai asupan makanan. Untuk mengonsumsi berbagai jenis suplemen kalsium tersebut pun tidak bisa sembarangan. Ketahui kapan waktu yang tepat untuk mengonsumsinya.
Artikel Lainnya: Kekurangan Kalsium Berdampak Buruk bagi Gigi
Kapan perlu suplemen kalsium?
Melengkapi kebutuhan kalsium memang penting. Namun, konsumsi rutin suplemen kalsium hanya diperuntukkan bagi beberapa kelompok orang. Bila Anda tergolong dalam salah satu kriteria berikut ini, maka Anda memang membutuhkan suplemen kalsium:
- Menderita intoleransi laktosa atau alergi susu sapi.
- Mengadaptasi diet vegan.
- Mengalami osteoporosis(lemahnya kepadatan tulang).
- Menjalani pengobatan jangka panjang dengan obat kortikosteroid.
- Mengonsumsi protein atau sodium dalam jumlah yang besar, sebab hal ini menyebabkan tubuh mengeluarkan kalsium dalam jumlah lebih banyak dari biasanya.
- Telah mengalami menopause.
- Memiliki penyakit saluran cerna seperti Inflammatory Bowel Disease atau penyakit celiac, yang menyebabkan penyerapan kalsium terganggu.
Bila Anda termasuk pada kelompok di atas, bisa jadi suplemen kalsium adalah hal yang sangat penting. Kadar kalsium yang cukup dapat mencegah osteoporosis, riketsia (penyakit pada anak akibat tulang yang tidak keras).
Penelitian juga menyebutkan bahwa asupan kalsium dapat mengurangi risiko kanker usus besar dan rektum. Meski demikian, hal ini masih perlu dibuktikan lebih lanjut.
Artikel Lainnya: Berapa Banyak Kalsium yang Dibutuhkan Anak?
Bahaya kelebihan suplemen kalsium
Suplemen kalsium sebenarnya lebih direkomendasikan bagi orang-orang yang memiliki indikasi di atas. Sebab, kelebihan asupan kalsium dikhawatirkan bisa berbahaya bagi tubuh. Meskipun masih butuh penelitian lebih lanjut, terdapat kemungkinan kaitan antara konsumsi kalsium berlebihan dan serangan jantung.
Selain itu, terdapat kontroversi yang mengaitkan asupan kalsium yang tinggi dan kanker prostat. Namun, studi mengenai hal ini masih kontradiktif dan butuh pembuktian lebih lanjut.
Bagi Anda yang sehari-hari banyak mengonsumsi makanan kaya kalsium, khususnya produk susu sapi, bisa jadi kecukupan kalsium Anda sudah terpenuhi dari makanan dan tidak membutuhkan suplemen.
Dengan demikian, ada baiknya untuk mengonsumsi suplemen kalsium seperlunya. Konsumsilah suplemen kalsium secara rutin bila Anda memiliki indikasi-indikasi yang disebutkan di atas.
Sebelum minum suplemen kalsium, agar lebih aman, konsultasikan kebutuhan kalsium harian Anda dan saran untuk pemenuhannya kepada ahli gizi, terutama bagi Anda yang memiliki penyakit seperti di atas. Dengan demikian, Anda dapat terhindar dari kemungkin munculnya efek samping akibat kelebihan kalsium dalam tubuh.
[NP/ RVS]