KlikDokter.com - Kalsium adalah mineral penting yang digunakan tubuh untuk menstabilkan tekanan darah dan membangun tulang serta gigi yang kuat. Setiap orang harus memperoleh kalsium dalam jumlah yang disarankan per hari melalui makanan yang dikonsumsi atau, jika perlu, dengan mengonsumsi suplemen kalsium. Bila kebutuhan kalsium tidak terpenuhi, maka bisa terjadi defisiensi kalsium atau kekurangan kalsium.
Apa penyebab kekurangan kalsium?
Proses alami dari penuaan dapat menyebabkan seseorang kekurangan kalsium. Sebagian besar kalsium dalam tubuh disimpan dalam tulang. Ketika usia semakin tua, tulang mulai menipis, sehingga kebutuhan kalsium harian menjadi meningkat.
Sangat penting bagi wanita untuk mengonsumsi dosis harian kalsium yang direkomendasikan selama usia paruh baya, apalagi wanita yang sudah mendekati menopause. Penurunan hormon estrogen selama menopause menyebabkan tulang menipis lebih cepat. Kebanyakan ahli setuju bahwa wanita menopause harus meningkatkan jumlah kalsium dalam makanan yang mereka konsumsi untuk mengurangi risiko terjadinya osteoporosis dan hipokalsemia (kekurangan kalsium dalam darah). Selama dan setelah menopause, perempuan harus mengonsumsi sekitar 1.500 mg kalsium setiap hari.
Bayi prematur, bayi yang lahir dari ibu yang mengidap diabetes, dan bayi yang mengalami tingkat oksigen yang rendah selama kehamilan, berisiko untuk terjadinya hipokalsemia neonatal (kekurangan kalsium pada bayi).
Gangguan hormon seperti hipoparatiroidisme juga dapat menyebabkan kekurangan kalsium. Seseorang dengan kondisi tersebut tidak menghasilkan cukup hormon paratiroid dalam tubuhnya. Hormon tersebut bertugas mengontrol kadar kalsium dalam darah.
Penyebab lain dari kekurangan kalsium adalah malnutrisi dan malabsorpsi (suatu keadaan ketika tubuh tidak dapat menyerap vitamin dan mineral yang dibutuhkan dari makanan yang di konsumsi).
Apa gejala dari kekurangan kalsium?
Kekurangan kalsium pada tahap awal mungkin tidak menimbulkan gejala apa pun. Namun, jika kondisi tersebut terus berlangsung maka biasanya akan menimbulkan gejala. Gejala parah dari kekurangan kalsium meliputi hilang ingatan; kejang otot; mati rasa; kesemutan di tangan, kaki, dan wajah; depresi; dan halusinasi.
Bagaimana mendiagnosis kekurangan kalsium?
Segeralah berkunjung ke dokter jika terdapat gejala hipokalsemia. Dokter akan melihat riwayat penyakit, melakukan tanya jawab medis seputar gejala yang dialami serta riwayat keluarga yang memiliki kondisi kekurangan kalsium maupun osteoporosis.
Jika dokter mencurigai adanya kekurangan kalsium, maka dokter biasanya akan mengambil sampel darah untuk memeriksa kadar kalsium dalam darah. Apabila hasil kadar kalsium dalam darah rendah, maka diagnosis kekurangan kalsium dapat ditegakkan.
Bagaimana mengobati seseorang yang kekurangan kalsium?
Umumnya pengobatan untuk mereka yang kekurangan kalsium terbilang sederhana, yaitu dengan menambahkan lebih banyak kalsium dalam diet sehari-hari. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan meresepkan suplemen kalsium.
Jangan mengobati diri sendiri dengan mengonsumsi suplemen kalsium tanpa persetujuan dokter. Karena jika sembarangan mengonsumsi suplemen kalsium dapat mengakibatkan overdosis kalsium, yang bisa menyebabkan kematian.
Jika perubahan diet dan suplemen tidak dapat membantu, dokter dapat mengatur kadar kalsium dengan memberi suntikan kalsium.
Bagaimana mencegah kekurangan kalsium?
Konsumsi kalsium dan vitamin D setiap hari. Vitamin D penting karena dapat meningkatkan kadar penyerapan kalsium dalam darah.
Namun, ingat bahwa makanan yang tinggi vitamin D dan kalsium, seperti produk susu, juga bisa mengandung kadar lemak jenuh dan lemak trans yang tinggi. Pastikan untuk memilih susu yang rendah lemak atau bebas lemak untuk mengurangi risiko terkena kolesterol tinggi dan penyakit jantung.