Ikan pari merupakan salah satu jenis ikan yang dikonsumsi di Indonesia, dan merupakah salah satu bahan untuk pemenuhan gizi. Tak hanya di Indonesia, hidangan ikan pari juga dikonsumsi di berbagai belahan dunia, mulai dari Malaysia, Singapura, Vietnam, Amerika Serikat, Irlandia, dan masih banyak lagi.
Di banyak restoran hidangan laut, ikan pari sering kali disajikan baik itu diasap, dibakar, digoreng, atau dijadikan sup. Seperti dikutip di laman Slism, satu porsi ikan pari seberat 200 gram mengandung 168 kalori, 38,2 gram protein, 0,6 gram lemak, dan 0,2 gram karbohidrat.
Ikan pari memilki kandungan lemak yang rendah, namun tinggi protein. Ikan pari juga merupakan sumber asam lemak omega-3 dan omega-6. Selain itu, ikan pari juga kaya vitamin dan mineral: mengandung vitamin A, vitamin B12, vitamin D, kalsium, niacin, fluoride, dan fosfor.
Dengan banyaknya kandungan gizi pada ikan pari, berikut ini adalah beberapa manfaat kesehatan dari ikan pari.
- Kandungan lemak lemak baikny (HDL) menjaga level lemak jahat (LDL) tetap dalam batas normal agar tubuh terbebas dari aterosklerosis. Ini adalah gangguan kesehatan di mana terjadi penyempitan dan penebalan arteri karena penumpukan plak pada dinding arteri.
- Vitamin B12 dapat membantu pembentukan sel darah merah, sekaligus menjaga kesehatan sistem saraf, kulit, dan mata.
- Menstabilkan kolesterol dalam tubuh. Omega-3 yang dikandung ikan pari ampuh dalam mengontrol kolesterol dalam tubuh yang berlebihan.
- Karena mengandung zat besi, ikan pari akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh yang lebih baik. Selain itu, kandungan kalsium juga akan membantu tubuh untuk memperbaiki sel-sel yang rusak.
- Kandungan fosfor pada ikan pari dapat memperkuat metabolisme tubuh, menjaga keseimbangan hormon tubuh, membantu penyerapan vitamin, serta membantu produksi protein.
- Membantu mencegah stroke.
- Mengandung vitamin A dan vitamin D yang bagus untuk mata.
- Fluoride pada ikan pari berperan untuk membentuk tulang dan gigi. Bagus untuk menjaga pertumbuhan gigi anak.
Obat kanker serviks?
Beberapa waktu lalu mahasiswa Budaya Perairan, Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Airlangga, melakukan penelitian. Hasilnya ditemukan bahwa tulang rawan ikan pari dapat membunuh sel kanker, khususnya kanker serviks.
Awalnya para mahasiswa ini melakukan pengamatan terhadap tulang rawan ikan pari yang jarang diolah industri dan hanya menjadi limbah. Padahal, 80 persen komponen tubuh ikan pari terdiri dari tulang rawan.
Dengan meneliti tulang rawan ikan pari, mereka menemukan bahwa ada tiga senyawa penting yang dikenal dapat membunuh sel kanker: antiproliferasi, antimetastasis, dan antiangiogenesis. Meski demikian, penelitian lanjutan diperlukan supaya konsentrat tulang rawan ikan pari bisa dikembangkan untuk membunuh sel kanker seutuhnya.
Hindari mengonsumsi ikan pari secara berlebihan
Meski populer untuk dikonsumsi, perlu diwaspadai bahwa ikan pari merupakan salah satu jenis ikan yang habitatnya berada di perairan dalam. Wilayah perairan dalam dikenal mengandung zat-zat beracun yang berbahaya bagi manusia, beberapa di antaranya adalah merkuri dan polychlorinated biphenyl (PCB). Selain itu, sebagai salah satu jenis ikan besar predator yang memangsa ikan-ikan kecil, ikan pari menjadi sarang menumpuknya zat-zat beracun yang berasal dari ikan-ikan kecil.
Kandungan merkuri dan PCB-nya dapat menimbulkan risiko kanker, keracunan, demensia, dan kerusakan otak. Karena itu, konsumsi ikan pari disarankan untuk tidak terlalu sering.
Ibu hamil dan mennyusui, sangat tidak dianjurkan untuk mengonsumsi ikan pari karena dapat menyebabkan risiko bayi terlahir cacat. Selain itu juga dapat menyebabkan bayi mengalami gangguan kerusakan otak, retardasi mental, gangguan menelan, hingga buta dan tuli.
Meskipun lezat dan mengandung kandungan gizi yang cukup banyak, namun harus diingat bahwa ikan pari juga punya dampak buruk jika dimakan terlalu berlebihan. Karena itu, jangan memakannya terlalu sering dan teruslah senantiasa menerapkan pola hidup sehat dan rutin berolahraga.
(RH)