Orang yang gemar mengonsumsi minuman manis mungkin sudah tak asing dengan boba. Tapi kemudian manfaat boba untuk kesehatan pun dipertanyakan. Di balik tekstur kenyal dan rasa manis boba, butiran-butiran serupa mutiara hitam ini justru disebut bisa menimbulkan penyakit parah, seperti gagal ginjal.
Bahkan, ada pula beberapa orang yang dilaporkan tewas akibat tersedak boba. Jika demikian lalu apa manfaat boba untuk kesehatan? Bagaimana nilai gizi dari boba? Benarkah bola-bola kecil dan kenyal itu memang membahayakan kesehatan?
Menilik boba dari kacamata medis
Dilansir dari nationalgeographic.co.id, boba atau bola-bola tepung tapioka ini sebenarnya tidak memiliki kalori tinggi. Sayangnya, agar punya rasa yang enak, boba direndam dalam simple syrup atau air gula sebelum dicampur ke minuman, misalnya susu, minuman berperisa buah, es cokelat, kopi susu, dan juga teh susu (milk tea).
Melihat bahan bakunya yang terbuat dari tepung tapioka (singkong), boba seharusnya mengandung zat besi, magnesium, mangan, dan fosfor yang baik untuk kesehatan tubuh. Hanya saja, jumlah vitamin dan mineral tersebut terlalu sedikit (kurang dari 1 persen), sehingga tidak cukup berpengaruh bagi kesehatan penikmatnya.
Dengan demikian, satu-satunya manfaat boba adalah menjadi sumber energi bagi tubuh, karena mengandung karbohidrat dan gula. Selain itu? Mungkin, bagi Anda yang sedang stres, mengonsumsi minuman manis berisi boba dapat mengurangi kadar hormon kortisol dan menambah kadar hormon endorfin. Sehingga, perasaan Anda akan lebih happy dan tenang.
Masih seputar kandungan boba, Badan Pengawas Obat dan Makanan Taiwan telah memberikan peringatan terhadap adanya komponen asam maleat di dalam boba. Zat tersebut sebetulnya tidak menimbulkan gangguan kesehatan jika dikonsumsi sesekali dan akan berefek sebaliknya jika terlalu sering masuk ke dalam tubuh.
Menurut dr. Alberta Jesslyn Gunardi, BMedSc Hons dari KlikDokter, asam maleat yang terakumulasi terlalu banyak di dalam tubuh bisa menyebabkan kerusakan ginjal.
Boba itu sendiri paling sering ditemukan dalam minuman milk tea. Meski sering dibilang lebih sehat daripada kopi, tetapi perlu diketahui bahwa teh juga mengandung oksalat. Apabila teh diminum secara berlebihan, zat tersebut dapat bergabung dengan kalsium untuk membentuk batu ginjal.
“Kemudian, batu ginjal ini dapat menutupi jalan keluarnya urine sehingga lama-kelamaan fungsi ginjal dapat terganggu dan menyebabkan gagal ginjal,” tutur dr. Alberta Jesslyn.
Tips tetap sehat meski hobi konsumsi boba
Melarang Anda sama sekali untuk mengonsumsi minuman manis yang mengandung boba sepertinya akan sangat sulit. Jadi, cara pertama yang bisa Anda lakukan untuk menghindari hal-hal buruk adalah mengurangi frekuensi konsumsi minuman ini.
Lalu, dr. Nadia Octavia dari KlikDokter juga menyarankan beberapa hal ketika Anda memesan minuman mengandung boba, yaitu:
- Pesan minuman dengan kadar gula yang sedikit saja (less sugar).
- Jika ada pilihan susu rendah lemak atau tanpa lemak, pilihlah salah satunya ketimbang krimer atau full cream.
- Kurangi jumlah boba dalam minuman Anda.
Setelahnya, usahakan untuk tidak mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat agar gula darah tidak melonjak. Ketika gula darah lebih dari 180 mg/dL, tubuh memang akan mengeluarkannya dari ginjal. Tapi, semakin banyak jumlah gula, maka beban ginjal pun semakin berat. Jika terjadi berkelanjutan, kerusakan ginjal tetap akan terjadi.
Nah, kini Anda sudah tahu fakta di balik ketenaran boba. Manfaat boba untuk kesehatn bisa dibilang sangat kecil. Anda memang tidak dilarang mengonsumsinya. Meski begitu, jangan mengonsumsinya terlalu sering. Jika butuh asupan manis, lebih baik pilih jus buah tanpa tambahan susu kental manis atau gula yang terbukti lebih aman bagi kesehatan.
(NB/ RVS)