Langsing dengan Minum Green Coffee

Green coffee atau kopi hijau merupakan biji kopi yang tidak melalui proses roasting (pemanggangan), sehingga memiliki kadar asam klorogenat yang lebih tinggi ketimbang kopi pada umumnya (roasted coffee beans).

Senyawa asam klorogenat memiliki banyak khasiat untuk kesehatan, seperti menjaga kadar gula darah tubuh, menurunkan tekanan darah, dan mengatur proses metabolisme tubuh.

Selain itu, asam klorogenat juga meningkatkan penghancuran deposit lemak dan mencegah penimbunan lemak. Oleh karena itu, kopi hijau mulai dilirik untuk diet.

Meskipun khasiatnya dirasa cukup menjanjikan, jangan terburu-buru hanya karena tergoda untuk segera menurunkan berat badan. Yuk, kenali dulu manfaat dan efek samping kopi hijau berikut ini.

Manfaat Kopi Hijau untuk Turunkan Berat Badan

Kopi hijau untuk diet menjadi sangat populer setelah diulas pada acara The Dr. Oz Show tahun 2012. Sejak saat itu green coffee mulai populer sebagai suplemen untuk diet.

Pada acara tersebut disebutkan bahwa manfaat kopi hijau untuk diet diyakini ampuh membakar lemak secara cepat, walau tanpa disertai olahraga maupun diet ketat.

Artikel Lainnya: Kopi Hijau Lebih Sehat bagi Tubuh, Benarkah?

Selain itu, pada mereka yang obesitas atau kelebihan berat badan, konsumsi green coffee lima kali sehari selama 4 sampai 12 minggu mampu menurunkan berat badan sebanyak 2,5 sampai 3,7 kilogram.

Pada sebuah studi tahun 2017 ditemukan, wanita obesitas yang mengonsumsi kopi hijau bersamaan dengan pengaturan pola makan, mengalami penurunan berat badan lebih banyak ketimbang mereka yang hanya melakukan pengaturan pola makan.

Penelitian tersebut membuktikan adanya manfaat kopi hijau untuk menurunkan berat badan. Meski demikian, partisipan penelitian tetap membarengi konsumsi teh hijau dengan diet.

Selain itu, beberapa studi pada hewan juga sudah membuktikan manfaat kopi hijau untuk diet. Sementara, penelitian pada manusia lebih terbatas.

Oleh karena itu, walaupun hasil sementara dianggap menjanjikan, masih diperlukan penelitian dalam skala besar untuk membuktikan keunggulan kopi hijau untuk diet.

Perlu diketahui bahwa green coffee mengandung kafein, sama seperti jenis kopi lainnya. Jadi, efek samping yang ditimbulkan bisa berupa:

• Insomnia
• Kecemasan dan gelisah
• Sakit perut
• Mual dan muntah
• Peningkatan irama jantung dan pernapasan

Artikel Lainnya: Kopi Hijau Lebih Ringan untuk Penderita Gastritis dan Vertigo?

Meski cukup banyak efek samping dari kopi hijau, dampak negatif yang ditimbulkan tersebut dapat berbeda-beda pada setiap orang. 

Selain beberapa efek samping di atas, sebuah penelitian pada hewan menemukan bahwa kopi hijau dapat memengaruhi kesehatan tulang. Penelitian ini dilakukan pada tikus yang diberi ekstrak kopi hijau. Hasilnya, terjadi pengurangan jumlah kalsium pada tulang.

Jadi, diasumsikan bahwa konsumsi suplemen kopi hijau untuk diet pada jangka panjang dapat merugikan kesehatan tulang. Walau demikian, efek samping kopi hijau jangka panjang pada manusia belum diketahui.

Bagi Anda yang ingin mendapatkan manfaat kopi hijau untuk diet, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan, antara lain:

Dosis Kopi Hijau untuk Diet

Saat ini, belum diketahui dosis konsumsi kopi hijau untuk diet yang aman. Namun, pada sebuah studi, tidak dilaporkan adanya efek samping terhadap konsumsi sebanyak 400 mg kopi hijau, selama dua kali sehari (total 800 mg).

Kopi Hijau untuk Diet pada Kelompok Tertentu

Belum diketahui dosis kopi hijau untuk diet yang aman bagi ibu hamil, menyusui, anak-anak, juga penderita penyakit hati dan ginjal. Jadi, mereka yang termasuk dalam kelompok tersebut tidak disarankan mengonsumsi kopi hijau untuk menurunkan berat badan.

Jika Anda mengonsumsi kopi hijau untuk diet, maka jangan hanya mengandalkan cara ini. Tetap lakukan pengaturan pola makan dan kombinasikan dengan olahraga. Bagaimanapun, kedua cara inilah yang sudah terbukti efektif menurunkan berat badan secara sehat.

Apabila memiliki pertanyaan seputar topik terkait ataupun masalah kesehatan lainnya, Anda dapat bertanya langsung kepada dokter melalui fitur Tanya Dokter di aplikasi KlikDokter.

[WA]