Di Asia, mi merupakan sumber karbohidrat kedua yang paling banyak dikonsumsi setelah nasi. Sementara, pasta lebih banyak disantap oleh masyarakat Eropa dan Amerika. Meski demikian, dengan pembauran budaya dan kuliner, saat ini cukup banyak juga orang Indonesia yang lebih gemar makan mi atau pasta daripada nasi.
Mi dan pasta memiliki kelebihan masing-masing. Dari segi nutrisi, pasta menyimpan kandungan nutrisi yang lebih baik dibanding mi. Kendati demikian, mi -- terutama mi putih -- merupakan sumber karbohidrat yang bebas gluten sehingga aman bagi orang dengan reaksi hipersensitivitas terhadap gluten atau orang dengan penyakit celiac. Selain itu, dari segi harga, harga mi juga lebih terjangkau dibandingkan pasta.
Lalu, bagaimana dengan perbandingan kalori, makronutrien (karbohidrat, protein, lemak), dan mikronutrien (vitamin, mineral) di antara mi dan pasta? Ini ulasan lengkapnya:
- Kalori
Dari segi kalori, mi dan pasta tidak berbeda satu sama lain. Mi putih mengandung 96 kalori per ½ mangkuk, sedangkan mi telur dan pasta mengandung 111 kalori per ½ mangkuk. Jadi dapat dikatakan bahwa keduanya memiliki jumlah kalori yang hampir sama.
- Lemak
Dari segi kandungan lemak, pasta memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi dari mi, tetapi mayoritas lemak yang ada di dalam pasta adalah lemah tidak jenuh.
- Protein
Pasta memiliki kandungan protein yang lebih tinggi daripada mi. Pasta mengandung 4 gram protein dalam tiap ½ mangkuk, sementara mi putih hanya mengandung 0.8 gram protein tiap ½ mangkuk dan mi kuning mengandung protein 3.7 gram tiap ½ mangkuk.
- Serat
Begitu pula dari segi kandungan serat, pasta memiliki kandungan serat yang lebih tinggi daripada mi (pasta menganding 1.3 gram serat dan mi putih mengandung 0.9 gram serat tiap ½ mangkuk).
- Vitamin
Secara umum, pasta memiliki kandungan mikronutrien yang lebih lengkap dibandingkan mi karena biasanya diperkaya dengan beberapa jenis vitamin dan mineral. Sebagai contoh, pasta mengandung 83 mcg asam folat, sementara mi hanya mengandung 3 mcg asam folat dalam ½ mangkuk. Dari segi vitamin B, pasta memiliki kadar vitamin B 10 kali lipat lebih tinggi dari mi.
- Mineral
Secara umum, pasta juga memiliki kadar mineral yang lebih tinggi dari mi. Sebagai contoh, pasta mengandung kadar zat besi 8 kali lebih tinggi dari mi. Mikronutrien lain seperti kalsium, magnesium, fosfor, potasium, dan zink juga lebih banyak terdapat dalam pasta dibandingkan mi.
Jadi, lebih sehat mi atau pasta?
Dari paparan di atas, tampak jelas bahwa pasta lebih unggul dari segi kandungan nutrisi dibandingkan mi, baik mi putih maupun mi kuning.
Bagi Anda yang tidak memiliki penyakit celiac atau alergi terhadap gluten, mengonsumsi pasta lebih baik untuk kesehatan Anda. Selain menjadi sumber karbohidrat, pasta diperkaya oleh berbagai kandungan makronutrien dan mikronutrien yang sangat bermanfaat untuk tubuh.
Namun tentunya, Anda harus mengikhlaskan pengeluaran yang sedikit lebih banyak untuk membeli pasta daripada mi. Sekarang, Anda telah mengetahui perbandingan mi dan pasta dari aspek kalori, makronutrien, dan mikronutrien. Kalau Anda sendiri, pilih konsumsi mi atau pasta?
[RS/ RVS]