Banyak wanita sering kali kebingungan dalam mengatasi keputihan. Meski sebagian besar keputihan sebenarnya adalah normal, kondisi tersebut kerap bikin tidak nyaman sekaligus risih, terlebih jika terjadi berulang.
Banyak cara dilakukan untuk mengatasinya. Mulai dari cara “normal”, seperti menjaga kebersihan organ intim, hingga cara tidak biasa dengan memasukkan vitamin C ke dalam vagina! Benarkah manfaat vitamin C untuk keputihan ini?
Memasukkan Vitamin C ke Vagina, Efektif Atasi Keputihan?
Keputihan sering ditandai dengan pertumbuhan bakteri yang berlebih pada vagina. Dalam beberapa kasus, keputihan pada wanita tergolong normal.
Namun, dalam kasus lainnya, beberapa wanita mengalami keputihan abnormal seperti gatal dan memiliki bau tidak sedap.
Di lain sisi, vitamin C bermanfaat untuk menjaga sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi jamur dan bakteri. Namun, apakah efektif memasukkan vitamin C ke dalam vagina untuk membunuh bakteri penyebab keputihan pada wanita?
Dilansir dari National Center for Biotechnology Information, penelitian pada wanita Eropa menunjukkan, mengoleskan tablet vitamin C 250 mg ke dalam vagina secara teratur dapat mengurangi masalah keputihan akibat bakteri.
Artikel Lainnya: Penyebab Keputihan Warna Putih Susu dan Cara Mengatasinya
Dalam penelitian lain dalam Journal of Clinical Medicine Research, tablet vitamin C 250 mg berlapis silikon diberikan ke dalam vagina pada 142 wanita di Eropa. Hasil menunjukkan peningkatan pH vagina dan Lactobacillus setelah empat minggu pemakaian.
Menanggapi temuan tersebut, dr. Devia Irine Putri mengatakan penelitian tersebut baru menggunakan sampel yang terbatas.
“Hasilnya memang penggunaan vitamin C intravaginal bisa digunakan sebagai alternatif pengobatan karena bisa membantu menyeimbangkan pH vagina dan mengurangi risiko kekambuhan. Tapi, penggunaannya harus di bawah pengawasan dokter,” kata dr. Devia.
Dokter Devia juga tidak menyarankan memasukkan vitamin C sendiri ke dalam vagina. Dikhawatirkan, hal tersebut malah membawa dampak buruk bagi kesehatan vagina Anda.
Dia menambahkan, bila nekat, beberapa efek samping berisiko timbul, seperti rasa luka bakar pada vagina karena vitamin C pada umumnya bersifat asam.
“Tetap ada risiko efek samping seperti iritasi, rasa panas di vagina. Jadi sebaiknya konsultasi terlebih dahulu ke dokter,” ucap dr. Devia.
Untuk lebih aman, Anda bisa mengonsumsi suplemen atau makanan kaya vitamin C untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Artikel Lainnya: Penyebab Keputihan pada Wanita
Tanda Keputihan yang Harus Diobati Langsung oleh Dokter
Jenis keputihan dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni menurut warna serta konsistensinya. Berikut jenis keputihan berdasarkan warna dan konsistensinya:
1. Keputihan Berwarna Putih
Keputihan biasanya terjadi di awal ataupun akhir siklus haid. Bila keputihan memiliki warna putih cerah, itu artinya normal.
Akan tetapi, jika disertai rasa gatal serta memiliki konsistensi yang kental, itu tanda keputihan tidak normal. Jenis keputihan bisa menjadi tanda sudah terjadi infeksi jamur di vagina.
2. Keputihan Jernih dan Sedikit Berair
Keputihan yang jernih dan sedikit berair ini adalah hal yang normal dan dapat terjadi kapan saja setiap bulan.
Namun, biasanya keputihan ini terjadi ketika Anda sedang berolahraga atau melakukan aktivitas fisik yang berat.
3. Keputihan seperti Lendir
Keputihan ini biasanya ditandai dengan masa ovulasi pada wanita subur, cairan akan berwarna cerah dan bening seperti lendir.
Jika Anda sedang berusaha hamil, ini merupakan saat yang tepat untuk berhubungan seks dengan pasangan.
4. Berwarna Cokelat atau Berdarah
Keluarnya keputihan berwarna cokelat atau berdarah pada umumnya normal, terutama bila terjadi pada awal siklus ataupun di akhir masa menstruasi.
Namun, pada kasus tertentu, keluarnya cairan berwarna cokelat atau berdarah bisa menjadi gejala kanker endometrium.
Bila Anda mencurigai keputihan berwarna cokelat dan berdarah yang terjadi, segera periksakan diri ke dokter agar dapat diatasi dengan tepat.
Artikel Lainnya: Keputihan Menggumpal Seperti Keju, Berbahayakah?
5. Keputihan Berwarna Hijau atau Kuning
Bila keputihan berwarna hijau atau kuning dan memiliki tekstur yang kental, tebal, disertai bau tak sedap, ini merupakan keputihan tidak normal.
Tanda-tanda tersebut bisa jadi merupakan gejala infeksi trikomoniasis, yang biasanya menular melalui hubungan seks. Pada kasus ini, Anda perlu konsultasikan ke dokter untuk segera diberikan penangan yang tepat.
“Selain tanda keputihan abnormal, perhatikan juga apakah muncul keluhan lain, seperti gatal, rasa panas di vagina, atau nyeri saat buang air besar,” kata dr. Devia.
Gejala lainnya yang perlu Anda perhatikan, bila keputihan dibarengi dengan gejala berikut ini:
- Keputihan yang disertai dengan demam.
- Keputihan yang disertai dengan nyeri di perut.
- Mengalami penurunan berat badan secara drastis.
- Keputihan yang mengakibatkan kelelahan.
- Mengalami peningkatan buang air kecil.
Jika Anda memiliki gejala-gejala di atas, dr. Devia menyarankan untuk segera memeriksakan keputihan kepada dokter untuk dicari penyebabnya.
Vitamin C untuk keputihan sampai saat ini masih membutuhkan penelitian yang lebih luas. Alih-alih dioleskan vitamin C, lebih baik, konsultasikan kepada dokter jika Anda memiliki keputihan yang mengganggu.
Bila Anda punya keluhan seputar penyakit, nutrisi, dan gaya hidup, manfaatkan layanan LiveChat dari aplikasi Klikdokter.
(HNS/AYU)