Berbagai penelitian ilmiah mengungkapkan bahwa kunyit merupakan obat yang luar biasa. Ini karena sifat antiseptik, antibakteri, dan antibiotik yang terdapat pada kunyit.
Secara historis, kunyit telah sejak lama digunakan untuk mengobati luka ringan, kudis, bisul, bahkan kusta. Kunyit juga merupakan antibiotik topikal yang ampuh mencegah infeksi dan sepsis pada luka. Begitu juga dengan jerawat, psoriasis, eksim, dan kondisi kulit lainnya.
Selain pencegahan infeksi, bumbu dapur berwarna kuning ini mampu menghentikan rasa sakit dan pembengkakan, sekaligus meningkatkan penyembuhan jaringan kulit yang rusak.
Warna kuning-orange cerah yang khas pada kunyit didapat dari kandungan senyawa kimia aktif yang disebut kurkumin. Tapi lebih dari sekedar pewarna, kurkumin juga memiliki manfaat bagi kesehatan.
Hasil dari berbagai penelitian menemukan bahwa senyawa tersebut memiliki aktivitas antimikroba. Tak hanya itu, tapi juga efektif melawan bakteri, virus dan jamur.
Aktivitas antibakteri pada kurkumin menunjukkan bahwa senyawa kimia ini tak hanya membantu menghentikan infeksi, tapi juga menghambat kemungkinan infeksi lebih lanjut. Caranya dengan bertindak sebagai penghalang dan mengubah mekanisme bakteri masuk ke dalam sel.
Studi dari India menjelaskan bagaimana kurkumin dapat membunuh bakteri. Dari hasil penelitian tersebut, kurkumin terbukti mampu membunuh semua bakteri (Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Enterococcus faecalis dan Pseudomonas aeruginosa) dalam waktu 2 jam.
Ternyata ada banyak khasiat yang dimiliki kunyit, termasuk kandungan antibiotik di dalamnya, bagi kesehatan. Anda tak hanya bisa memanfaatkannya untuk masakan, namun juga untuk pengobatan.
(DA/ RH)