Ada banyak cara untuk mengatasi depresi. Salah satu cara yang dipercaya banyak orang adalah dengan memanfaatkan kunyit. Namun masih dipertanyakan bagaimana efektivitas mengatasi depresi dengan kunyit dari sisi medis.
Beragam penyebab depresi tentu saja memunculkan beragam spekulasi tentang cara penyembuhan gangguan psikis yang satu ini. Agar tidak makin larut dalam situasi tersebut, seseorang yang mengalami depresi biasanya disarankan untuk menjalani pengobatan dan terapi.
Namun jika Anda ingin memanfaatkan terapi dengan kunyit untuk mengatasi depresi yang Anda alami, Anda perlu membaca artikel ini sampai selesai.
Semua orang bisa depresi
Lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia mengalami depresi. Sebab, gangguan kejiwaan ini dapat dialami oleh siapa saja dari berbagai kelompok usia. “Sebagian besar masyarakat menganggap mereka yang mengalami depresi adalah orang yang kurang beribadah, lemah psikologis, atau hanya melebih-lebihkan saja. Padahal, itu tidak tepat,” ucap dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter.
Depresi dipicu oleh proses yang kompleks dan melibatkan banyak faktor. Mulai dari sosial, psikologis, dan biologis.
"Berbagai kejadian juga turut memengaruhi kondisi kejiwaan seseorang dan bagaimana ia menghadapi masalah dalam hidupnya," ujar dr. Sepriani.
Bahayanya, depresi jika tidak disembuhkan atau ditangani justru akan sangat berbahaya. Banyak orang yang depresi akhirnya memutuskan untuk bunuh diri karena tak bisa lepas dari rasa itu.
Kunyit efektif atasi depresi?
Lantas, bagaimana bisa kunyit membantu mengatasi depresi? Seperti yang sudah banyak diketahui, kunyit mengandung senyawa aktif yang disebut kurkumin. Zat ini memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi.
Sebuah penelitian pun pernah menyatakan bahwa kurkumin memiliki potensi untuk meningkatkan sejumlah kondisi kesehatan, termasuk depresi. Ini termasuk depresi ringan dan bahkan gangguan depresi mayor.
"Sebagai zat aktif, kurkumin merupakan antioksidan yang kuat. Antioksidan sendiri merupakan substansi yang dapat melindungi sel-sel dari kerusakan, yang disebabkan oleh radikal bebas," ujar dr. Kartika Mayasari dari KlikDokter.
Di sisi lain, studi terbaru juga pernah membuat hubungan antara depresi dan peradangan kronis. Masih belum jelas apakah peradangan menyebabkan depresi, ataukah sebaliknya. Namun demikian, penelitian menunjukkan bahwa peradangan kronis dan depresi memperburuk satu sama lain.
Nah, di sinilah kunyit berperan. Antioksidan seperti kurkumin membantu meredakan gejala depresi dengan memerangi peradangan kronis.
Lantas, apakah pengobatan ini efektif? Sebuah penelitian pada 2017 mengkaji semua penelitian terkait kunyit—khususnya kandungan kurkumin—untuk membantu mengobati depresi. Ditemukan bahwa kurkumin memang bisa menjadi pilihan perawatan alami yang aman dan efektif.
Menggunakan kunyit atau kandungan kurkumin lewat suplemen dapat mengurangi gejala depresi. Hal yang sama ditemukan dalam dua studi yang berbeda pada 2014, satu diterbitkan dalam Journal of Affective Disorders dan yang lainnya di Phytotherapy Research. Menurut dua penelitian ini, kurkumin sama efektifnya bila digunakan sendiri.
Saat menggunakan kunyit atau kurkumin bersama resep antidepresan, sebuah penelitian yang dilakukan pada 2015 mengungkapkan bahwa kurkumin dapat membantu antidepresan bekerja lebih baik. Namun, penelitian belum menentukan apakah penggunaan dalam kombinasi dengan antidepresan bekerja lebih baik daripada penggunaan kurkumin saja.
Penggunaan kunyit – khususnya kurkumin – sebagai pengobatan utama untuk mengatasi depresi di masa depan mungkin saja terjadi. Namun, sebelum sampai ke sana, diperlukan studi mendalam dan luas terlebih dahulu. Jika Anda ingin mencoba mengatasi depresi dengan kunyit, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda.
[HNS/ RVS]