Mengenal Dukan Diet untuk Menurunkan Berat Badan

Selain olahraga, diet menjadi topik pembicaraan menarik bagi orang yang sedang berusaha mencapai berat badan ideal. Ada berbagai macam diet, mulai dari mayo, mediterania, hingga keto.

Lalu, bagaimana dengan Dukan diet? Pernahkah Anda mendengar seputar pola makan yang satu ini? 

Kebanyakan orang memikirkan jumlah kalori jika ingin menurunkan bobot tubuh. Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi seorang dokter asal Prancis bernama Pierre Dukan. Ia menciptakan inovasi dietnya pada tahun 2000.

Menurut pakar yang sudah membantu lebih dari 40 ribu pasien dalam penurunan berat badan itu, protein adalah zat yang paling dibutuhkan tubuh. 

Pola makan kaya protein buatannya populer di kalangan masyarakat Eropa. Bahkan, Kate Middleton, istri Pangeran William, juga mempraktikan diet tersebut saat mempersiapkan pernikahannya dan usai mengandung.

Diet Dukan adalah diet tinggi protein, rendah karbohidrat, dan rendah lemak. Setelah melihat banyak pasiennya yang berhasil, Dukan menerbitkan buku The Dukan Diet di Prancis dan menjadi program diet nomor satu.

Buku tersebut laris manis dan meraih popularitas. Tujuh juta eksemplar buku itu telah terjual secara global. Karena itulah banyak orang di luar Eropa yang kini mulai meliriknya dan menganggap diet dukan lebih baik daripada keto.

Dokter Arina Heidyana mengatakan, “Dukan diet ini memang berbeda dengan keto. Dukan berfokus pada makanan tinggi protein, sedangkan pola makan keto itu berfokus pada makanan tinggi lemak.”

Artikel lainnya: Kesalahan yang Sering Dilakukan Wanita Saat Diet

Diet Dukan terdiri atas empat fase, yaitu fase penyerangan, pelayaran, konsolidasi, dan stabilisasi. Pada dua fase pertama, yakni fase penurunan berat badan, asupan protein Anda disarankan lebih dari 40 persen kalori harian. 

Sebenarnya, itu jauh dari apa yang direkomendasikan United States Department of Agriculture (USDA). Fase ketiga dan keempat menekankan pada cara mempertahankan penurunan bobot tubuh atau apa yang sudah diraih. 

Dokter Dukan menyebutnya sebagai “True Weight”, yang diklaim tidak memunculkan rasa lapar berlebih, memperbaiki suasana hati, serta menjaga kesehatan secara menyeluruh. Adapun detail dari masing-masing fase, yaitu:

1. Fase Serangan

Fase ini dikenal sebagai fase protein murni. Anda harus mengonsumsi makanan rendah lemak dan tinggi protein tanpa batas. 

Daging merah tanpa lemak, unggas, produk susu tanpa lemak, telur, ikan, serta tahu dan tempe akan menjadi sahabat Anda.

Orang yang melakukan diet ini diperbolehkan mengonsumsi 1,5 sendok makan oatmeal per hari. Oatmeal akan mengurangi kolesterol, mencegah diabetes, menambahkan serat ke dalam makanan. 

Fase ini dilakukan selama 2-7 tujuh hari, tergantung seberapa banyak berat badan yang perlu diturunkan.

Artikel lainnya: Tren Diet CICO, Hitung Kalori agar Sukses

2. Fase Pelayaran

Setelah melewati fase serangan, Anda diperbolehkan mengonsumsi sayuran non-tepung, seperti mentimun, jamur, bayam, asparagus, dan brokoli. 

Ada hari-hari khusus untuk mengonsumsi protein saja. Lalu bergantian, ada pula hari-hari lain untuk mengonsumsi protein serta sayur bersamaan dengan dua sendok makan oatmeal. Di fase inilah pelaku diet akan sampai kepada true weight. 

3. Tahap Konsolidasi

Demi mencegah fase rebound (berat badan naik lagi), makanan yang sebelumnya dibatasi ditambahkan secara bertahap. Fase konsolidasi berlangsung selama lima hari.

Anda akan terus mengikuti diet protein, sayur, dan mengonsumsi dua sendok makan oatmeal setiap hari. 

Di fase ini, harus ada satu hari khusus untuk mengonsumsi protein saja. Satu hingga dua porsi buah dan dua potong roti gandum boleh dikonsumsi per harinya. Sebanyak 42 gram keju serta 1-2 porsi asupan bertepung juga boleh dimakan. 

4. Fase Stabilisasi

Pada fase terakhir ini, Anda bisa makan apa pun yang Anda inginkan bersama dengan tiga sendok oatmeal per hari. Setiap minggunya, tetap ada hari protein murni. Dokter Dukan merekomendasikan pelaku dietnya untuk minum 6-8 gelas air setiap hari. 

Artikel lainnya: Mengenal Seluk-beluk Diet GM

Dalam daftar keseluruhan diet terbaik tahun 2019 silam, US News & World Report memberi peringkat 41 pada pola makan yang satu ini. Sementara itu, untuk metode penurunan berat badan terbaik, diet tinggi protein ini mendapat peringkat 31.

Diet Dukan mengklaim bahwa berat badan Anda bisa turun hingga 4,5 gram di minggu pertama. Namun, karena ini adalah diet yang ketat, bisa jadi Anda sulit untuk mempertahankannya dalam jangka panjang.

Di sisi lain, dr. Arina mengingatkan bahwa orang-orang yang memiliki masalah ginjal sebaiknya tidak melakukan diet Dukan. 

“Pasalnya, ginjal harus bekerja lebih ekstra untuk mencerna dan memetabolisme protein, sehingga memberatkan kerja ginjal,” tuturnya. 

Tak cuma itu, aturan-aturannya juga sangat kaku dan ketat, terutama di dua fase pertama. Pembatasan buah-buahan, lemak sehat, dan sayuran bisa menyebabkan kekurangan nutrisi. Sakit kepala, lesu, dan sembelit juga berpotensi menjadi efek samping. 

Sementara itu, manfaat Dukan diet dalam membantu mencegah penyakit kronis, seperti penyakit jantung dan diabetes, masih belum diketahui secara jelas.

Cobalah pikirkan dulu sampai matang dan berkonsultasilah dengan ahli gizi jika ingin menerapkan pola makan tertentu. 

Masih ada pertanyaan seputar cara menurunkan berat badan yang ampuh dan minum efek samping? Konsultasikan pada dokter kami lewat fitur Live Chat di aplikasi Klikdokter. 

[HNS/JKT]