“Belum makan nasi berarti belum makan.” Istilah ini ada karena kebanyakan orang masih merasa lapar ketika belum makan nasi putih.
Nasi putih memang menjadi makanan pokok di banyak negara, termasuk di Indonesia. Jadi, sudah sewajarnya bila makanan ini tidak pernah absen di meja makan Anda.
Namun saat ini, muncul banyak kekhawatiran tentang konsumsi nasi putih yang dikaitkan dengan obesitas. Apakah makan nasi putih bikin gemuk?
Terkait dengan kekhawatiran tersebut, banyak metode diet yang menyarankan untuk membatasi konsumsi nasi putih, atau menggantinya dengan nasi merah.
Lalu, apakah nasi merah lebih baik karena tidak bikin gemuk? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Nasi Putih Tidak Bikin Gemuk
Panen, memisahkan beras dari gabah, pengeringan dan penggilingan gabah, hingga pemutihan, merupakan proses yang dilakukan untuk memberikan rasa nikmat ketika beras dimasak.
Sayangnya, meskipun menghasilkan beras yang enak setelah dimasak, pemrosesan panjang tersebut juga akan menghilangkan berbagai kandungan nutrisi lain dari beras.
Artikel Lainnya: Alasan Roti Gandum Baik untuk Diet Anda
Kandungan yang dimaksud, seperti serat, protein, antioksidan, dan berbagai vitamin. Alhasil, yang tersisa hanya karbohidrat dan sangat sedikit protein.
Karbohidrat yang tinggi itulah yang dianggap menjadi alasan kenapa nasi putih bikin gemuk.
Pada 100 gr nasi putih terkandung 130 kkal kalori dan 29 gr karbo. Bila dibandingkan, beras merah hanya memiliki 112 kkal kalori dan 24 gr kabro dengan berat yang sama.
Selain tinggi kalori, nasi putih juga tidak mengandung serat. Hal itu karena pada pemrosesannya, sekam yang melekat pada beras dikeluarkan.
Padahal, sekam itulah yang mengandung banyak serat. Serat ini sangat penting untuk mencegah terjadinya obesitas.
Karena alasan tersebut, muncul anggapan bahwa nasi putih bikin perut buncit dan tubuh gemuk.
Artikel Lainnya: Beras Merah vs Oatmeal untuk Turunkan Berat Badan, Lebih Baik Mana?
Sebenarnya, konsumsi nasi putih tidaklah serta-merta membuat orang menjadi obesitas!
Sebuah penelitian yang dilakukan di Jepang pada tahun 2019 justru menemukan fakta sebaliknya. Negara-negara yang menjadikan nasi putih sebagai makanan pokoknya, memiliki risiko obesitas lebih kecil dibanding negara lain.
Jadi, bila Anda ingin terhindar dari obesitas, kuncinya adalah jangan mengonsumsi nasi secara berlebihan.
Kandungan karbohidrat di dalam nasi akan disimpan menjadi tumpukan lemak jika Anda mengonsumsi nasi putih lebih banyak dari jumlah yang Anda butuhkan.
Batas Konsumsi Nasi Putih
Agar nasi putih tidak bikin gemuk, Anda dianjurkan hanya mengonsumsi ¼ piring atau satu genggaman tangan Anda dalam satu porsi makan.
Berdasarkan rekomendasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), jumlah nasi yang dikonsumsi setiap kali makan adalah tidak lebih dari 100 gr atau setara dengan 8-10 sendok makan.
Jumlah kalori pada 100 gr nasi hanyalah sekitar 175 kkal, jumlah yang cukup kecil untuk meningkatkan berat badan.
Selain itu, kombinasikan dengan nutrisi sehat lainnya, seperti protein, lemak yang sehat, dan serat dalam jumlah yang seimbang.
Serat bisa didapat dari sayur-sayuran dan buah-buahan. Sayur dan buah akan membuat rasa kenyang bertahan lama, sehingga Anda tidak mudah lapar. Berat badan pun akan terkontrol.
Sensasi kenyang lebih lama yang dihasilkan juga mencegah Anda dari menambah nasi putih dalam piring Anda.
Jadi, selama Anda tidak mengonsumsi secara berlebihan, nasi putih tidak akan membuat gemuk. Hal yang penting untuk diperhatikan adalah untuk selalu tambahkan serat dalam menu harian Anda.
Bila ingin mengetahui informasi seputar diet atau pola makan sehat lainnya, Anda dapat berkonsultasi kepada dokter melalui Live Chat di aplikasi Klikdokter.
[WA]