Diet dan Nutrisi

Sering Ngantuk? Mungkin Kamu Kurang Konsumsi 15 Vitamin dan Mineral Ini!

Mengantuk terus-menerus? Mungkin tubuhmu kekurangan vitamin dan mineral penting! Temukan 15 nutrisi yang bisa jadi penyebab kantuk berlebihan dan cara mengatasinya bersama dr. Dyah Novita Anggraini.

Sering Ngantuk? Mungkin Kamu Kurang Konsumsi 15 Vitamin dan Mineral Ini!

Rasa kantuk yang berlebihan bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Banyak orang mengira bahwa kantuk yang sering terjadi hanya disebabkan oleh kurang tidur atau kelelahan.

Namun, ada faktor lain yang sering diabaikan, yaitu kekurangan vitamin dan mineral tertentu dalam tubuh. Tubuh memerlukan berbagai nutrisi untuk berfungsi optimal, termasuk menjaga tingkat energi dan kewaspadaan.

Bersama dr. Dyah Novita Anggraini, artikel ini akan membahas 15 vitamin dan mineral yang jika kurang dikonsumsi dapat menyebabkan rasa kantuk berlebih.

Artikel lainnya: Berapa Lama Kopi Bisa Menahan Kantuk?

1. Vitamin B12

Vitamin B12 berperan penting dalam produksi sel darah merah dan menjaga kesehatan sistem saraf. Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia megaloblastik, yang ditandai dengan kelelahan dan rasa kantuk. Sumber vitamin B12 meliputi daging, ikan, telur, dan produk susu.

2. Vitamin D

Hubungan Antara Vitamin D dan Meringankan Potensi Kanker

Vitamin D berfungsi untuk menjaga kesehatan tulang dan sistem kekebalan tubuh. Kekurangan vitamin D tidak hanya menyebabkan masalah pada tulang, tetapi juga dapat menyebabkan kelelahan kronis dan kantuk.

Vitamin D bisa didapatkan dari paparan sinar matahari, serta dari makanan seperti ikan berlemak dan produk susu fortifikasi.

3. Vitamin C

Vitamin C dikenal sebagai antioksidan yang membantu melindungi sel dari kerusakan. Kekurangan vitamin C dapat mengakibatkan anemia dan kelelahan, sehingga menyebabkan kantuk. Sumber vitamin C antara lain buah jeruk, stroberi, dan sayuran hijau.

4. Zat Besi

Zat besi penting untuk produksi hemoglobin dalam darah, yang bertanggung jawab untuk mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia defisiensi besi, yang ditandai dengan kelelahan dan kantuk. Zat besi dapat ditemukan dalam daging merah, kacang-kacangan, dan sayuran hijau.

5. Magnesium

Magnesium adalah mineral yang diperlukan untuk lebih dari 300 reaksi biokimia dalam tubuh, termasuk produksi energi. Kekurangan magnesium dapat menyebabkan kelelahan dan rasa kantuk. Sumber magnesium meliputi kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran berdaun hijau.

Artikel lainnya: 14 Penyebab Anda Sering Mengantuk padahal Tidur Cukup

6. Kalsium

Panduan Kebutuhan Kalsium Harian

Tidak hanya penting untuk kesehatan tulang, tetapi juga berperan dalam fungsi otot dan saraf. Kekurangan kalsium dapat menyebabkan kelelahan dan kantuk. Kalsium dapat ditemukan dalam produk susu, sayuran berdaun hijau, dan ikan dengan tulang yang dapat dimakan.

7. Kalium

Kalium membantu menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, serta berperan dalam fungsi otot dan saraf. Kekurangan kalium dapat menyebabkan kelemahan otot dan kelelahan, yang dapat memicu kantuk. Sumber kalium termasuk pisang, kentang, dan sayuran berdaun hijau.

8. Zinc

Zinc diperlukan untuk fungsi kekebalan tubuh dan sintesis protein. Kekurangan zinc dapat menyebabkan kelelahan dan kantuk. Sumber zinc antara lain daging, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

9. Vitamin B6

Vitamin B6 berperan dalam metabolisme protein dan produksi neurotransmitter. Kekurangan vitamin B6 dapat menyebabkan kelelahan dan kantuk. Sumber vitamin B6 termasuk daging, ikan, dan pisang.

10 Folat (Vitamin B9)

Vitamin B9: Manfaat, Dosis Harian, dan Sumbernya 

Folat penting untuk produksi dan pemeliharaan sel-sel baru, terutama selama masa kehamilan dan pertumbuhan.

Kekurangan folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik, yang dapat menyebabkan kelelahan dan kantuk. Sumber folat termasuk sayuran berdaun hijau, buah jeruk, dan biji-bijian.

11. Vitamin E

Vitamin E adalah antioksidan yang melindungi sel-sel dari kerusakan. Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan kelelahan dan kantuk. Sumber vitamin E meliputi kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran berdaun hijau.

12. Lodin

Lodin diperlukan untuk produksi hormon tiroid, yang mengatur metabolisme tubuh. Kekurangan iodin dapat menyebabkan hipotiroidisme, yang ditandai dengan kelelahan dan kantuk. Sumber iodin meliputi garam beryodium, makanan laut, dan produk susu.

13. Selenium

Selium adalah antioksidan yang membantu melindungi sel-sel dari kerusakan. Kekurangan selenium dapat menyebabkan kelelahan dan kantuk. Sumber selenium meliputi kacang-kacangan, biji-bijian, dan daging.

Artikel lainnya: Anda Sering Mengantuk? Waspada Gejala Diabetes!

14. Kromium

Kromium berperan dalam metabolisme karbohidrat dan lipid. Kekurangan kromium dapat menyebabkan kelelahan dan kantuk. Sumber kromium meliputi daging, kacang-kacangan, dan biji-bijian.

15. Omega-3

Omega 3 penting untuk fungsi otak dan kesehatan jantung. Kekurangan omega-3 dapat menyebabkan kelelahan dan kantuk. Sumber omega-3 meliputi ikan berlemak, biji chia, dan biji rami.

Sering merasa kantuk bisa jadi tanda bahwa tubuh kekurangan beberapa vitamin dan mineral penting. Vitamin B12, D, C, serta mineral seperti zat besi, magnesium, dan kalsium adalah beberapa nutrisi yang sangat penting untuk menjaga energi dan kewaspadaan.

Memastikan asupan yang cukup dari nutrisi-nutrisi ini bisa membantu mengurangi rasa kantuk dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Agar kesehatan makin optimal, imbangi dengan makanan bernutrisi, gaya hidup sehat, dan rutin berolahraga. Jangan lewatkan informasi terbaru seputar gaya hidup dan tips kesehatan lainnya di aplikasi KlikDokter dan Jangan lupa untuk #JagaSehatmu selalu ya.

  • Allen, L. H. (2009). How common is vitamin B-12 deficiency? The American Journal of Clinical Nutrition, 89(2), 693S-696S.
  • Holick, M. F. (2007). Vitamin D deficiency. New England Journal of Medicine, 357(3), 266-281.
  • Carr, A. C., & Frei, B. (1999). Toward a new recommended dietary allowance for vitamin C based on antioxidant and health effects in humans. The American Journal of Clinical Nutrition, 69(6), 1086-1107.
  • McLean, E., Cogswell, M., Egli, I., Wojdyla, D., & de Benoist, B. (2009). Worldwide prevalence of anaemia, WHO Vitamin and Mineral Nutrition Information System, 1993–2005. Public Health Nutrition, 12(4), 444-454.
  • Barbagallo, M., & Dominguez, L. J. (2010). Magnesium and aging. Current Pharmaceutical Design, 16(7), 832-839.
  • Weaver, C. M., & Heaney, R. P. (2006). Calcium in human health. Springer Science & Business Media.
  • Murray, R. K., Granner, D. K., & Rodwell, V. W. (2006). Harper's Illustrated Biochemistry. McGraw-Hill Medical.
  • Prasad, A. S. (2008). Zinc in human health: effect of zinc on immune cells. Molecular Medicine, 14(5-6), 353-357.
  • Reynolds, E. (2006). Vitamin B6 deficiencies and the nervous system. Nature Reviews Neurology, 2(7), 113-118.
  • Bailey, L. B. (Ed.). (2017). Folate in health and disease. CRC Press.
  • Traber, M. G. (2006). Vitamin E. In Present Knowledge in Nutrition (pp. 211-219). ILSI Press.
  • Zimmermann, M. B., & Boelaert, K. (2015). Iodine deficiency and thyroid disorders. The Lancet Diabetes & Endocrinology, 3(4), 286-295.
  • Rayman, M. P. (2000). The importance of selenium to human health. The Lancet, 356(9225), 233-241.
  • Vincent, J. B. (2000). The biochemistry of chromium. Journal of Nutrition, 130(4), 715-718.
  • Simopoulos, A. P. (2002). Omega-3 fatty acids in inflammation and autoimmune diseases. Journal of the American College of Nutrition, 21(6), 495-505.