Vitamin C adalah sebuah vitamin yang memiliki beberapa fungsi di dalam tubuh. Vitamin ini termasuk sebagai antioksidan poten yang dapat menetralkan radikal bebas di dalam tubuh dan mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas ini.
Aktivitas antioksidan dalam vitamin C juga dapat menurunkan peradangan dalam tubuh, sehingga bisa membantu meningkatkan fungsi kekebalan tubuh Anda.
Selain itu, vitamin C dapat membuat kulit tetap sehat dengan meningkatkan produksi kolagen. Alhasil, kulit Anda akan tampak lebih kenyal, bersinar, bahkan awet muda.
Lalu, bagaimana dengan fungsi vitamin C dalam mengurangi gangguan pernapasan, terutama pada pasien COVID-19? Apakah sama efektifnya dengan fungsinya sebagai peningkat kekebalan tubuh? Mari simak selengkapnya dalam artikel berikut ini.
Manfaat Vitamin C untuk Gangguan Pernapasan
Pada beberapa penelitian ditemukan bahwa vitamin C tidak menurunkan risiko terkena flu, tetapi membuat Anda lebih cepat sembuh dan membuat gejala-gejala menjadi lebih ringan.
Ada juga bukti ilmiah yang menyatakan bahwa vitamin C dosis tinggi atau yang disuntikan melalui pembuluh darah dapat menurunkan peradangan pada paru-paru (khususnya pada penyakit respirasi yang parah yang disebabkan oleh H1N1 atau virus lainnya).
Namun, karena dosis yang diberikan sangat tinggi dan tidak ada cukup penelitian yang mendukung hasil ini, tidak disarankan untuk mengonsumsi vitamin C dalam dosis tinggi karena dapat menyebabkan efek samping pada tubuh.
Lebih lanjut, dalam sebuah artikel yang diterbitkan di Chinese Journal of Infection Diseases, Shanghai Medical Association menyetujui penggunaan vitamin C dosis tinggi untuk pengobatan pasien dengan COVID-19.
Dosis yang lebih tinggi dibandingkan rekomendasi harian disarankan untuk diberikan melalui vena guna meningkatkan fungsi paru-paru, yang dapat membantu menghindari penggunaan ventilator.
Penelitian lainnya menemukan gabungan vitamin C oral dengan vena membantu pasien yang dirawat di ICU dengan menurunkan waktu rawat sebesar 8 persen, dan menurunkan durasi penggunaan ventilator sebesar 18,2 persen. Meski demikian, vitamin C masih diteliti sebagai pengobatan standar untuk COVID-19.
Pentingnya Konsumsi Vitamin C Selama Pandemi
Seperti yang telah dijelaskan, antioksidan dalam vitamin C dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuh. Karena itu, penting bagi Anda untuk mengonsumsi vitamin C secara cukup setiap harinya, terutama selama pandemi corona ini. Anda bisa mendapatkan asupan vitamin C dari makanan ataupun suplemen.
Salah satu suplemen yang bisa menjadi pilihan Anda adalah Joss C-1000. Suplemen ini mengandung vitamin C 1,000 mg, dengan zat tambahan berupa aspartame, acesulfame-K, sodium bicarbonate, citric acid, lime flavour.
Selain dapat menambah daya tahan tubuh, konsumsi vitamin C dosis 1,000 mg juga dapat meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh.
Cara mengonsumsinya, larutkan 1 sachet Joss C-1000 dalam 300 ml air dingin (aduk jika perlu). Dengan mengonsumsi suplemen Joss C-1000 satu kali sehari, daya tahan tubuh Anda, terutama selama pandemi corona, pun akan lebih meningkat.
Penggunaan vitamin C untuk membantu mengurangi durasi dan keparahan flu karena virus sudah terbukti, namun masih diperlukan bukti lebih jauh dalam penanganan COVID-19. Walau demikian, vitamin C sudah terbukti dapat membantu meningkatkan kerja sistem kekebalan tubuh dan menurunkan peradangan.
Oleh karena itu, vitamin C tetap dapat digunakan setiap hari selama dikonsumsi tidak melebihi batas maksimum dosis hariannya. Batas maksimum dosis harian adalah 2,000 mg. Vitamin C dapat didapatkan dari buah-buahan, sayur-sayuran, atau suplemen vitamin C.
[RS]