Diet dan Nutrisi

Perlukah Asupan Suplemen Vitamin C Dosis Tinggi?

dr. Jessica Florencia, Sp.PK, 20 Sep 2010

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Siapa tidak pernah mendengar tentang vitamin C? Paling tidak sekali dalam sehari kita mendengar nama vitamin ini disebut di media elektronik. Vitamin C atau asam askorbat merupakan salah satu dari 13 vitamin

Perlukah Asupan Suplemen Vitamin C Dosis Tinggi?

Klikdokter.com - Siapa tidak pernah mendengar tentang vitamin C? Paling tidak sekali dalam sehari kita mendengar nama vitamin ini disebut di media elektronik. Vitamin C atau asam askorbat merupakan salah satu dari 13 vitamin yang diperlukan oleh tubuh kita untuk dapat berfungsi dengan baik.

Vitamin ini merupakan salah satu vitamin larut air yang dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan, perkembangan dan proses reparasi tubuh melalui perannya dalam metabolisme kolagen. Kolagen merupakan protein yang penting bagi pembentukan kulit, tendon, ligamen dan pembuluh darah. 

Selain itu, vitamin C juga berperan dalam proses perbaikan luka pada tulang, tulang rawan dan gigi dan gusi. Beberapa sumber menyebutkan bahwa vitamin C juga berperan dalam sistem imunitas tubuh dan memiliki fungsi anti-oksidan. Namun, kedua fungsi tersebut masih merupakan objek penelitian yang terus digali oleh para ahli dan hingga kini belum tercapai satu hasil yang disepakati secara universal.

Vitamin C tidak diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga sangat penting untuk mendapatkan asupan vitamin C dari makanan sehari-hari yang kita konsumsi.

Sumber-sumber makanan yang mengandung banyak vitamin C, antara lain adalah buah-buahan (jeruk dan keluarga sitrus, stroberi, pepaya, mangga, semangka, nanas) dan sayur-sayuran (tomat, brokoli, sayuran hijau, kentang, kol, sawi).

Karena sifatnya yang larut air, maka vitamin C yang tidak digunakan oleh tubuh akan dibuang melalui urin dan tidak disimpan dalam tubuh. Untuk itulah, kita membutuhkan asupan vitamin C secara seimbang dan terus-menerus melalui asupan makanan yang mengandung vitamin C.

Bila seseorang mengalami kekurangan vitamin C, maka akan timbul gejala-gejala seperti lemas, anemia, penyakit gusi (ginggivitis)/gusi berdarah, dan perdarahan yang tampak pada kulit karena pecahnya pembuluh darah kecil dalam tubuh. Seluruh kumpulan gejala ini disebut dengaa penyakit Scurvy.

Berapa banyak Vitamin C yang kita butuhkan?The Food and Nutrition Board, U.S. National Academy of Sciences telah merumuskan kebutuhan vitamin C yang diperlukan manusia berdasarkan massa otot tiap jenjang usia dan jenis kelamin serta keperluan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Hal ini penting, karena jumlah asupan yang berlebihan bukan hanya akan dibuang percuma melalui urin, namun asupan berlebih juga dapat memberikan dampak negatif bagi tubuh.

Perlukah asupan suplemen vitamin C dosis tinggi? Beberapa orang merasa perlu untuk mengonsumsi suplemen vitamin C dalam dosis tinggi karena mereka percaya, semakin besar asupan semakin memberikan manfaat. Namun, hingga saat ini belum ada hasil penelitian yang mendukung hal tersebut. Terlebih lagi, karena vitamin C tidak dapat disimpan oleh tubuh maka  yang tidak dibutuhkan oleh tubuh akan dibuang langsung oleh ginjal kita ke dalam urin.

Kebutuhan tubuh akan vitamin C paling baik dipenuhi oleh konsumsi buah-buahan dan sayuran. Lima porsi buah-buahan atau sayur-sayuran telah dapat memenuhi kebutuhan vitamin C hingga 200 mg per hari. Para peneliti menambahkan bahwa, hingga kini belum dapat dibuktikan bahwa konsumsi vitamin C di atas 400 mg per hari menunjukkan nilai lebih.

The Food and Nutrition Board, U.S. National Academy of  Sciences menetapkan bahwa batas maksimum vitamin C yang masih dapat ditoleransi oleh tubuh dan tidak memberikan efek samping paling tidak 2000 mg per hari. Namun, lebih aman bagi kesehatan untuk mengonsumsi vitamin C kurang dari 1000 mg per hari. Untuk itu, bila asupan vitamin C telah dapat dicukupi oleh konsumsi makanan sehari-hari, maka suplemen vitamin C berlebihan tidak diperlukan.

Konsumsi vitamin C lebih dari 1000 mg per hari dapat menyebabkan mual, gangguan sistem pencernaan, kram perut, diare, dan meskipun mekanismenya belum jelas kemungkinan faktor terjadinya batu ginjal meningkat. Perlu diingat, bahwa dampak negatif tersebut banyak ditemukan pada konsumsi suplemen vitamin C bukan pada konsumsi natural dari bahan makanan.

Jadi, akan sangat baik bagi kesehatan, bila kebutuhan tubuh kita akan vitamin C dipenuhi dari konsumsi makanan sehari-hari yang seimbang, tanpa suplemen yang berlebihan. Sedangkan untuk kondisi tertentu, ketika penggunaan suplemen vitamin C diperlukan, sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter.[](JF)

suplemen vitamin