Mengonsumsi minuman isotonik saat berbuka puasa diyakini dapat mengembalikan stamina tubuh secara cepat. Benarkah?
Sebelum mengetahui jawabannya, mari kenali apa itu minuman isotonik. Minuman isotonik adalah minuman yang kepekatannya sama dengan cairan tubuh. Minuman ini mengandung karbohidrat, gula, elektrolit, dan mineral.
Minuman isotonik sering dikonsumsi oleh atlet setelah berolahraga atau orang yang beraktivitas berat dan mengeluarkan banyak keringat. Memang, minuman ini lebih cepat diserap tubuh karena memiliki kepekatan yang sama dengan tubuh. Alhasil dapat mengembalikan cairan tubuh lebih cepat.
Selain itu, minuman isotonik bisa digunakan pada orang yang dehidrasi, sakit muntah-muntah, atau diare. Ketiga kondisi ini membuat penderitanya mengeluarkan banyak cairan bersamaan dengan elekrolit tubuh.
Lalu, apakah minuman ini juga baik untuk berbuka puasa? Saat berpuasa kurang lebih 14 jam, tubuh memang rentan kekurangan cairan. Namun, apakah Anda juga kehilangan banyak elektrolit?
Jika Anda beraktivitas biasa dan tidak terlalu berkeringat, tentunya Anda hanya kekurangan air saja. Sehingga minum air putih biasa atau infused water sebenarnya sudah cukup.
Meski demikian, minuman isotonik tidak dilarang untuk dinikmati saat berbuka puasa. Hal yang perlu diwaspadai adalah minuman isotonik kemasan. Harap cermati komposisinya sebelum dikonsumsi.
Mengapa? Minuman isotonik mengandung gula dan garam yang bisa menjadi pedang bermata dua pada beberapa orang, terutama penderita diabetes dan hipertensi.
Bagi orang yang sehat juga demikian. Asupan gula yang tinggi dapat membuat kadar gula tubuh mendadak tinggi, kemudian turun secara cepat. Ini malah dapat membuat tubuh lemas, bukannya segar.
Jika memang ingin mengonsumsi minuman isotonik untuk buka puasa, pilihlah yang alami seperti air kelapa. Dapat segarnya, dapat juga sehatnya!
[RS/ RH]