Asam folat atau vitamin B12 merupakan nutrisi tambahan yang diperlukan supaya tubuh terjaga asupan nutrisinya sehingga tetap sehat. Tidak diproduksi sendiri di dalam tubuh, asupan asam folat bisa didapat dari sumber makanan alami. Namun, pada beberapa orang asupan dari makanan saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian, sehingga mereka mengonsumsi suplemen asam folat.
Siapa saja yang membutuhkan tambahan asupan asam folat?
Contoh dari kondisi ini adalah ibu hamil yang membutuhkan dosis harian asam folat sebanyak 800 mikrogram (mcg). Jumlah ini tidak bisa hanya didapat dari sumber makanan alami, jadi dibutuhkan juga asupan tambahan dari suplemen asam folat. Wanita dan pria yang sedang mengikuti program persiapan kehamilan juga membutuhkan asupan asam folat sebanyak 400 mcg setiap harinya.
Kebutuhan asam folat tambahan pada wanita yang sedang dalam program persiapan kehamilan dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas sel telur dan sperma, sedangkan pada wanita hamil asupan asam folat tambahan diperlukan untuk mencegah terjadinya cacat lahir pada otak, saraf tulang belakang, dan tulang belakang janin pada masa kehamilan.
Di luar kondisi seperti wanita hamil atau pria dan wanita yang sedang menjalani program persiapan kehamilan, berikut ini adalah penjabaran kadar asam folat yang dibutuhkan sesuai dengan usia.
Usia | Dosis |
Di bawah 3 tahun | 150 mcg, dengan batas toleransi 300 mcg |
Usia 4-8 tahun | 200 mcg, dengan batas toleransi 400 mcg |
Remaja | Batas toleransi 800 mcg |
Ini yang terjadi ketika Anda mengonsumsi asam folat berlebih
Jika asam folat dikonsumsi melebihi batas toleransi tubuh sesuai usianya, maka tubuh akan bereaksi dan memicu terjadinya hal-hal berikut:
- Terasa sensasi rasa logam di mulut.
- Perubahan perilaku seperti mudah tersinggung atau menjadi hiperaktif.
- Tubuh merasakan gejala mati rasa. Salah satu dampak kelebihan asam folat adalah kadar vitamin B12 yang masuk ke dalam tubuh tidak dapat terserap sempurna. Jika vitamin B12 secara terus-menerus tidak terserap, maka tubuh akan memberikan gejala mati rasa dengan gejala awal kesemutan.
- Hipertensi. Jika kandungan asam folat meningkat di dalam darah dan penyerapannya tinggi ke dalam tubuh, maka dapat memicu peningkatan tekanan darah.
Untuk menghindari dampak kelebihan asam folat tapi kebutuhannya tetap tercukupi di dalam tubuh, sebaiknya Anda mengandalkan asupan asam folat dari sumber makanan alami, bukan dari suplemen. Berikut ini adalah beberapa rekomendasi sumber makanan yang mengandung asam folat.
Sumber Makanan | Kandungan Asam Folat |
Hati ayam | 578 mcg per 100 gram |
Kacang koro | 358 mcg per cangkir |
Asparagus | 262 mcg per cangkir |
Bayam | 194 mcg per cangkir |
Kacang lentil | 181 mcg per cangkir |
Kuning telur | 145 mcg |
Kacang tanah | 120 mcg per cangkir |
Alpukat | 110 mcg per cangkir |
Bit | 107 mcg per cangkir |
Jagung | 76 mcg per cangkir |
Jeruk | 74 mcg per cangkir |
Brokoli | 63 mcg per cangkir |
Roti gandum | 65 mcg |
Kubis | 43 mcg per cangkir |
Kacang hijau | 42 mcg per cangkir |
Pepaya | 38 mcg |
Karena asam folat merupakan salah satu unsur makronutrisi yang diperlukan untuk menunjang kesehatan namun tidak dapat diproduksi sendiri di dalam tubuh, yang paling baik adalah mencukupi kebutuhan nutrisi ini setiap hari sesuai dengan dosis yang diperlukan—baik lewat sumber makanan alami maupun dengan tambahan suplemen asam folat. Kandungan asam folat pada sumber makanan dan berapa banyak kebutuhan asam folat bagi tubuh yang dijabarkan atas dapat menjadi panduan Anda agar terhindar dan konsumsi asam folat secara berlebih.
[RN/ RVS]