Anda pecinta makanan Jepang? Jika ya, Anda pasti sudah tidak asing dengan udon maupun ramen. Selain nikmat, kedua jenis mi asal Negeri Sakura itu juga sering dijadikan sebagai asupan karbohidrat alternatif oleh orang yang sedang diet menurunkan berat badan.
Faktanya, udon dan ramen berasal dari bahan dasar yang sama, yaitu tepung terigu. Keduanya pun dapat disajikan dengan kuah hangat maupun dingin.
Meski sama-sama berasal dari Jepang, masing-masing udon dan ramen memiliki ciri khas tersendiri. Ini dia beberapa perbedaannya.
- Udon memiliki bentuk yang lebih tebal dibandingkan dengan ramen.
- Udon memiliki rasa yang lebih ringan dibandingkan dengan ramen.
- Dalam proses pembuatannya, udon tidak menggunakan telur sehingga aman bagi vegan, sedangkan ramen menggunakan telur.
- Kuah yang disajikan bersama ramen biasanya lebih kental dibandingkan dengan kuah untuk udon.
- Udon hanya berbentuk lurus, sedangkan ramen bisa berbentuk lurus maupun keriting.
Artikel Lainnya: Tips Diet Menurunkan Berat Badan untuk Pemula
Kandungan Nutrisi Udon dan Ramen
Walaupun memiliki bentuk yang mirip dan sama-sama berasal dari Negeri Sakura, kandungan nutrisi yang dimiliki udon dan ramen ternyata benar-benar berbeda.
Berikut adalah perbandingan kandungan nutrisi yang diperoleh dari 700 gram udon dan ramen.
Kandungan nutrisi per 700 gram | Udon | Ramen |
Kalori | 525 | 474 |
Kalori dari lemak | 19,5 | 162 |
Lemak total | 2,1 gram | 18 gram |
Natrium | 31 miligram | 2016 miligram |
Kalium | 315 miligram | 93 miligram |
Total karbohidrat | 105 gram | 66 gram |
Protein | 18,5 gram | 12,3 gram |
Lebih Baik Udon atau Ramen untuk Diet?
Saat sedang menjalankan program diet menurunkan berat badan, sangat penting bagi Anda untuk memperhatikan asupan kalori yang masuk dari makanan atau minuman sehari-hari.
Jumlah kalori yang masuk ke tubuh harus lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah kalori yang keluar melalui olahraga dan aktivitas lainnya. Ini membuat tubuh bisa menggunakan cadangan energi yang berasal dari lemak.
Artikel Lainnya: 8 Jenis Sayuran untuk Diet yang Bisa Anda Coba
Jika Anda perhatikan, jumlah kalori yang diperoleh dari udon maupun ramen tidaklah jauh berbeda. Namun, Anda juga harus memperhatikan komponen nutrisi lain yang ada di kedua jenis mi tersebut.
Jumlah kalori yang berasal dari lemak pada ramen lebih tinggi dibandingkan udon. Selain itu, kadar natrium (garam) juga jauh lebih tinggi pada ramen. Tingginya natrium dapat mengikat air lebih banyak. Ini bisa menghambat keberhasilan program diet.
Jadi, jika harus memilih antara udon atau ramen sebagai salah satu sumber karbohidrat selama diet, udon mungkin bisa dianggap lebih ‘aman’.
Kendati demikian, Anda harus tetap ingat bahwa kedua jenis mi Jepang tersebut tidak mungkin tersaji tanpa kuah. Komposisi kuah yang digunakan dan pemilihan sumber protein seperti jenis daging yang digunakan juga memiliki peranan besar.
Maka dari itu, terlepas dari pilihan udon atau ramen, Anda sebaiknya tetap memperhatikan keseimbangan nutrisi agar program diet tetap dapat berjalan lancar. Ini artinya, Anda tetap perlu memastikan bahwa asupan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan serat dapat terpenuhi dengan baik.
Karena pada dasarnya, kunci agar program diet menurunkan berat badan dapat berjalan dengan sukses adalah menerapkan gaya hidup sehat, pola makan seimbang dan olahraga rutin. Pemilihan udon atau ramen sebagai alternatif asupan karbohidrat bukanlah patokan utama.
Bagi Anda yang ingin tahu lebih lanjut mengenai diet menurunkan berat badan, menu terbaik untuk dikonsumsi selama diet, dan hal lain yang menyangkut kesehatan, jangan sungkan untuk bertanya pada tim dokter dari KlikDokter. Klik di sini.
(NB/AYU)