Diet dan Nutrisi

Potensi Penyakit Bila Terlalu Sering Makan Seblak

Bersama dr. Dyah Novita Anggraini, kita akan membahas dampak kesehatan dari konsumsi seblak berlebihan serta cara mengonsumsinya dengan bijak.

Potensi Penyakit Bila Terlalu Sering Makan Seblak

Seblak adalah makanan khas Indonesia, khususnya dari Bandung, yang populer karena rasa pedas dan kenikmatannya. Seblak terbuat dari kerupuk basah yang dimasak dengan berbagai bumbu, serta tambahan bahan lain seperti sayuran, bakso, sosis, dan telur.

Meskipun seblak sangat digemari oleh berbagai kalangan, konsumsi seblak yang berlebihan dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan.

Bersama dr. Dyah Novita Anggraini, kita akan membahas potensi penyakit yang dapat timbul akibat terlalu sering makan seblak serta cara-cara untuk mengonsumsinya dengan lebih bijak.

Artikel lainnya: Benarkah Makan Seblak Picu Infeksi Usus?

Komposisi Seblak dan Kandungan Gizi

Sebelum membahas dampak kesehatan, penting untuk memahami komposisi dan kandungan gizi dari seblak. Seblak umumnya mengandung bahan-bahan berikut:

  • Kerupuk basah: Sumber karbohidrat utama.
  • Sayuran: Biasanya berupa sawi, kol, atau wortel yang memberikan serat.
  • Protein: Tambahan bakso, sosis, dan telur.
  • Bumbu: Cabai, bawang merah, bawang putih, kencur, garam, dan penyedap rasa.
  • Minyak: Digunakan dalam proses memasak.

Kerupuk yang digunakan dalam seblak umumnya digoreng atau direbus, dan memiliki kandungan kalori yang tinggi. Bumbu pedas dari cabai mengandung capsaicin yang memberikan rasa pedas. Sementara itu, minyak dan penyedap rasa dapat menambah kandungan lemak dan natrium.

Penyakit Akibat Terlalu Sering Makan Seblak

Nah, beirkut potensi penyakit akibat terlalu sering makan seblak

1. Gastritis dan tukak lambung

Konsumsi makanan pedas secara berlebihan dapat mengiritasi lambung. Capsaicin dalam cabai merangsang produksi asam lambung yang berlebihan, menyebabkan peradangan pada lapisan lambung.

Gejala: Nyeri ulu hati, mual, muntah, dan perut kembung. Jika berlanjut, dapat menyebabkan tukak lambung, yaitu luka pada dinding lambung.

2. Asam lambung (GERD)

Makanan pedas dan berlemak tinggi seperti seblak dapat memicu naiknya asam lambung ke esofagus, menyebabkan gastroesophageal reflux disease (GERD).

Gejala: Rasa terbakar di dada (heartburn), regurgitasi makanan, dan kesulitan menelan.

3. Hipertensi

Seblak sering kali mengandung garam dan penyedap rasa yang tinggi. Asupan natrium yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Gejala: Tekanan darah tinggi, sakit kepala, pusing, dan dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Artikel lainnya: Lakukan Hal Ini untuk Mencegah Tekanan Darah Tinggi

4. Obesitas dan sindrom metabolik

Seblak yang tinggi kalori, terutama dari kerupuk, minyak, dan tambahan protein olahan seperti bakso dan sosis, dapat menyebabkan peningkatan berat badan.

Gejala: Penambahan berat badan, resistensi insulin, kadar kolesterol dan trigliserida yang tinggi, serta peningkatan risiko diabetes tipe 2.

5. Kolesterol tinggi

Seblak yang mengandung banyak minyak dan lemak jenuh dari sosis dan bakso dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat).

Gejala: Meningkatkan risiko aterosklerosis, yaitu penumpukan plak di arteri, yang dapat menyebabkan penyakit jantung koroner.

6. Dehidrasi dan gangguan ginjal

Makanan pedas seperti seblak dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat melalui keringat. Natrium yang tinggi juga dapat membebani kerja ginjal.

Gejala: Dehidrasi, peningkatan risiko batu ginjal, dan kerusakan ginjal dalam jangka panjang.

Artikel lainnya: Cuaca Makin Panas, Waspada 7 Tanda Dehidrasi yang Mungkin Terjadi

Tips Mengonsumsi Seblak dengan Sehat

Meskipun seblak memiliki potensi dampak negatif bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebihan, ada beberapa cara untuk menikmati seblak dengan lebih sehat:

1. Batasi frekuensi konsumsi

Hindari mengonsumsi seblak terlalu sering. Batasi konsumsi seblak maksimal satu atau dua kali dalam sebulan.

2. Pilih bahan yang sehat

  • Gunakan kerupuk yang rendah lemak dan garam.
  • Tambahkan lebih banyak sayuran segar untuk meningkatkan kandungan serat dan vitamin.
  • Pilih sumber protein yang lebih sehat seperti telur rebus atau dada ayam tanpa kulit.

3. Kurangi penggunaan minyak dan garam:

  • Masak seblak dengan sedikit minyak atau pilih metode memasak yang lebih sehat seperti merebus.
  • Kurangi penggunaan garam dan penyedap rasa. Gantilah dengan rempah-rempah alami untuk menambah cita rasa.

4. Hindari penyedap rasa berlebihan

Penyedap rasa sering mengandung monosodium glutamate (MSG) yang dapat menyebabkan masalah kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Gunakan bumbu alami seperti bawang putih, kencur, dan cabai segar.

5. Perhatikan porsi

Konsumsi seblak dalam porsi yang wajar. Jangan makan terlalu banyak dalam satu waktu.

6. Minum air yang cukup

Pastikan Kamu minum cukup air untuk mencegah dehidrasi, terutama setelah mengonsumsi makanan pedas.

Artikel lainnya: Benarkah Harus Minum Air 8 Gelas per Hari? Ini Faktanya

Seblak adalah makanan yang lezat dan digemari banyak orang, namun konsumsi yang berlebihan dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan.

Potensi penyakit seperti gastritis, GERD, hipertensi, obesitas, kolesterol tinggi, dan gangguan ginjal bisa terjadi akibat terlalu sering makan seblak.

Dengan mengonsumsi seblak secara bijak dan memperhatikan bahan serta cara memasak yang lebih sehat, kita dapat menikmati seblak tanpa harus mengorbankan kesehatan.

Ingatlah untuk selalu menjaga keseimbangan dalam pola makan dan mengutamakan kesehatan jangka panjang.

Dapatkan informasi kesehatan lainnya seputar kesehatan pribadi, keluarga, parenting, kehamilan hingga hewan peliharaan, segera download aplikasi KlikDokter atau kamu bisa memilih langsung topik kesehatannya. Jangan lupa untuk #JagaSehatmu selalu ya.