Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi semua sel makhluk hidup dan virus. Protein memiliki peran penting dalam pembentukan sistem kekebalan (imunitas) sebagai antibodi, sistem kendali dalam bentuk hormon.
Disamping menjadi salah satu sumber gizi, pada prinsipnya protein berperan menunjang keberadaan setiap sel tubuh dan proses kekebalan tubuh. Setiap orang dewasa sedikitnya wajib mengkonsumsi 1 gram protein per kg berat tubuhnya. Kebutuhan akan protein bertambah pada perempuan yang mengandung dan atlet.
Kekurangan Protein bisa berakibat fatal:
- Kerontokan rambut.
- Penyakit kekurangan protein atau biasa disebut kwasiorkor. Umumnya penderitanya adalah anak kecil yang tidak mendapat asupan nutrisi protein yang cukup pada masa pertumbuhannya.
- Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan hingga menyebabkan kematian.
Sumber Protein
- Daging
- Ikan
- Telur
- Susu
- Tumbuhan berbiji
- Polong-polongan
- Kentang
Protein Hewani
Protein hewani berasal dari daging, telur dan susu. Protein hewani memberikan manfaat pertumbuhan sel-sel organ tubuh. Selain itu juga membantu pembentukan otak manusia dan sel darah merah lebih kuat sehingga tidak mudah pecah. Dengan demikian menjadikan otak organ cerdas.
Kekurangan protein menjadikan seseorang rentan terhadap penyakit dan akan gampang sakit. Oleh karena itu dianjurkan agar daging telur dan susu sudah diberikan sejak dini. Protein hewani bermutu tinggi sangat vital untuk pembentukan otak sejak anak masih janin sampai umur 2 tahun.
Protein Nabati
Makanan nabati tidak mengandung kolesterol yang bisa menaikkan kadar kolesterol darah yang membawa risiko terhadap jantung.
Disamping itu daging juga tidak mengandung serat makanan. Sumber serat adalah makanan nabati, terutama buah, sayur, dan kacang-kacangan. Dimana serat makanan memiliki peran penting yang dibutuhkan tubuh untuk memperlancar proses pengeluaran sisa-sisa makanan dari usus.
Selain serat, makanan nabati juga mengandung banyak zat-zat non-gizi seperti ratusan jenis karotin, khlorofil dan zat makanan minor yang berfungsi antioksidan, antitumor, antikanker.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Biokimiawan USA Thomas Osborne Lafayete Mendel, Profesor untuk biokimia di Yale, tahun 1914, mengujicobakan protein hewani dan nabati kepada kelinci. Satu grup kelinci diberikan makanan protein hewani saja, sedangkan grup yang lain hanya diberikan protein nabati. Dari hasil studi tersebut didapati bahwa kelinci yang memperoleh protein hewani lebih cepat bertambah beratnya daripada kelinci yang hanya memperoleh protein nabati. Lebih lanjut, sebuah studi uang dilakukan terpisah oleh McCay dari Universitas Berkeley, menunjukkan bahwa kelinci yang memperoleh protein nabati, lebih sehat dan hidup dua kali lebih lama.
Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai topik ini, silakan ajukan pertanyaan Anda di fitur Tanya Dokter Klikdokter.com di laman website kami.