Para ahli mengatakan bahwa sarapan adalah fase makan yang tidak boleh dilewatkan karena memiliki berbagai manfaat. Bahkan, ada yang memercayai bahwa sarapan bisa menurunkan berat badan.
Sudah sejak lama sarapan dianjurkan agar seseorang memiliki tenaga menjalani aktivitas seharian, paling tidak sampai makan siang. Menu sarapan juga bisa bervariasi. Orang yang tidak bisa makan nasi ketika sarapan bisa makan roti.
Terlepas dari menu apa yang dipilih, tanamkan bahwa sarapan adalah faktor penting untuk mendukung aktivitas harian Anda. Sebab, kekurangan energi justru dapat menghambat produktivitas. Hal ini dijelaskan oleh dr. Karin Wiradarma dari KlikDokter.
"Sering lemas dan sulit berkonsentrasi? Mungkin Anda kekurangan energi. Nah, salah satu manfaat sarapan adalah guna mendapatkan energi yang cukup untuk beraktivitas seharian tanpa takut lemas," ujarnya.
Tak hanya berkaitan dengan hal tersebut, ada yang menyebutkan bahwa sarapan bisa membantu menurunkan berat badan. Tapi, apakah anggapan ini benar adanya?
Sarapan dan penurunan berat badan
Melansir Medical News Today, sebuah studi yang dipublikasikan lewat jurnal BMJ menyebutkan bahwa sejauh ini tidak ada bukti yang mendukung gagasan bahwa sarapan adalah strategi yang baik untuk menurunkan berat badan, atau melewatkan sarapan memiliki efek sebaliknya.
Jurnal ini cukup menimbulkan kontradiksi dengan penelitian lainnya. Padahal, penelitian sebelum-sebelumnya menyebutkan bahwa melewatkan sarapan terbukti bisa membuat orang menjadi obesitas.
Namun, para peneliti yang berasal dari Universitas Monash di Melbourne, Australia, mencoba melakukan analisis terhadap hal tersebut. Uji coba dilakukan partisipan dari Amerika Serikat dan Inggris. Penelitian tersebut kemudian menarik kesimpulan sebagai berikut:
- Tidak ditemukan bukti yang menunjukkan bahwa sarapan dapat membantu menurunkan berat badan karena pembakaran kalori yang efisien dan mencegah makan berlebihan di kemudian hari.
- Penelitian menemukan bahwa melewatkan sarapan tidak terkait dengan orang yang merasa lebih lapar.
Untuk mendapatkan hasil di atas, para peneliti telah meneliti partisipan yang memiliki kebiasaan sarapan dan tidak memiliki kebiasaan sarapan dengan bobot tubuh yang berbeda.
Tim peneliti kemudian menemukan bahwa total asupan energi harian pada orang yang sarapan lebih tinggi daripada mereka yang melewatkannya. Sementara, orang yang melewatkan sarapan, rata-rata, memiliki total asupan sekitar 0,44 kilogram lebih ringan.
Intinya, penelitian menjelaskan bahwa bukti yang dikumpulkan oleh semua studi yang dilakukan sampai saat ini tidak melihat adanya manfaat sarapan sebagai cara yang efektif untuk menurunkan berat badan.
Efek sarapan tergantung metabolisme
Dalam sebuah opini yang terkait dengan penelitian ini, Profesor Tim Spector, ahli epidemiologi genetik di King's College London di Inggris mengingatkan bahwa makan atau melewatkan sarapan mungkin memiliki efek berbeda pada banyak orang karena setiap orang memiliki metabolisme yang unik.
Sebaliknya, ia mengajurkan setiap orang untuk mencari jenis diet yang paling bermanfaat untuk dirinya. Karena tidak semua orang cocok dengan jenis diet tertentu. Bagaimanapun, penelitian mengenai hal ini bermanfaat menambah wawasan baru mengenai berat badan
Nyatanya, penelitian membuktikan bahwa sarapan bukanlah faktor penentu naik atau turunnya berat badan. Namun, bagi Anda yang percaya bahwa sarapan cukup efektif untuk menurunkan berat badan, tidak ada salahnya juga. Yang terpenting, pilihlah makanan sehat sebagai menu sarapan agar Anda dapat terbebas dari badan lemas selama beraktivitas seharian.
[NP/ RVS]