Kacang kapri mungkin tak sepopuler kacang tanah atau mede. Namun, kacang yang mirip petai dan sering diolah bersama tumisan itu ternyata memiliki segudang manfaat yang bisa Anda rasakan apabila mengonsumsinya secara rutin dan teratur.
Dikatakan demikian karena Data Komposisi Pangan Indonesia mengungkapkan bahwa kacang kapri mengandung sejumlah nutrisi yang sangat diperlukan oleh tubuh. Nutrisi yang dimaksud, antara lain:
-
Protein dan lemak
Sama seperti pada umumnya, kacang kapri juga memiliki makronutrien berupa protein dan lemak. Jadi, bila ingin mengonsumsi sayur yang sekaligus memberikan asupan protein, tak perlu sungkan untuk memasukkan kacang kapri dalam tumisan capcay yang Anda buat.
Kacang kapri mengandung setidaknya 6,7 gram protein dan 0,4 gram lemak. Keduanya zat tersebut akan dijadikan oleh tubuh sebagai sumber energi cadangan, pembangun massa otot dan memperbaiki jaringan yang rusak.
-
Karbohidrat
Kandungan karbohidrat dalam kacang kapri agak lebih besar sedikit ketimbang proteinnya, yaitu 17,7 gram per 100 gram. Jika protein dan lemak akan dijadikan cadangan energi, karbohidrat pada kacang kapri justru akan dijadikan bahan bakar utama (energi utama) agar Anda bisa kuat beraktivitas.
-
Air
Kacang kapri mengandung air sekitar 74,3 gram. Dengan memasukkan banyak kacang kapri dalam tumisan, hasil masakan Anda tidak akan terlalu kering. Kandungan air dari kacang kapri juga bisa membantu Anda memenuhi kebutuhan cairan harian, lho!
-
Vitamin dan mineral
Ingin meningkatkan daya tahan tubuh dengan vitamin alami? Kalau begitu, Anda bisa mengonsumsi kacang kapri. Pasalnya, kacang kapri mengandung beta karoten (vitamin A) sebanyak 680 mikrogram, vitamin B sebanyak 0,34 mikrogram, vitamin B2 sebanyak 0,16 mikrogram, vitamin B3 sebesar 24 miligram, dan vitamin C sebesar 26 miligram.
Tidak hanya itu, kacang kapri juga mengandung kalsium, fosfor, natrium, zat besi, kalium dan zink. Jadi, tak cuma dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, kombinasi vitamin dan mineral yang ada pada kacang kapri juga dapat menjaga fungsi organ vital dengan baik.
-
Serat
Sama seperti sayur, buah, jenis kacang lainnya, kacang kapri juga mengandung serat. Sebanyak 100 gram kacang kapri mengandung 6,2 gram serat, sehingga dapat membantu mencegah sembelit dan menjaga kesehatan saluran pencernaan secara keseluruhan.
Tidak sekadar itu, kacang kapri juga mengandung zat hipokolesterolemik. Zat ini mampu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dari dalam tubuh.
Apabila ingin menurunkan kolesterol dengan lebih maksimal lagi, Anda bisa membuat tumisan menggunakan kacang kapri yang dicampur dengan bawang putih dan fillet ikan.
Menurut dr. Sepriani Timurtini Limbong dari KlikDokter, bawang putih dapat menurunkan peradangan, sementara kandungan omega-3 pada ikan dapat menurunkan trigliserida (lemak darah).
Bila ingin membuat smoothie, Anda pun dapat mengombinasikan kacang kapri dengan pisang, apel atau stroberi. Kombinasi tersebut dapat membantu menurunkan kolesterol jahat, sehingga usaha Anda untuk mencegah penyakit jantung akan lebih optimal lagi.
Selain bisa menurunkan kolesterol, mengonsumsi kacang kapri juga bisa menurunkan berat badan. Jadi, jika sedang diet, Anda tetap bisa makan kacang bulat hijau ini tanpa perlu merasa bersalah. Sebab kacang kapri rendah lemak dan kalori, sehingga tak akan merusak pola diet Anda. Serat dalam kacang ini akan membantu sistem pencernaan dan meningkatkan metabolisme tubuh.
Mulai saat ini, jangan lagi singkirkan kacang kapri dari sajian sehari-hari. Sebab, kacang kecil berwarna kehijauan ini mengandung segudang nutrisi yang terbukti dapat menunjang kesehatan dan fungsi tubuh secara keseluruhan. Anda ingin makan enak yang sekaligus sehat, bukan?
(NB/RPA)