Munculnya menopause harus disikapi dengan pola hidup sehat. Salah satu contohnya dengan mengonsumsi banyak buah dan sayur.
Jenis tanaman yang dipercaya memiliki manfaat baik bagi wanita menopause adalah semanggi merah (red clover). Semanggi merah merupakan sumber isoflavon.
Isoflavon sendiri ialah senyawa yang bertindak sebagai fitoestrogen, atau bahan kimia tanaman yang mirip dengan hormon estrogen.
Manfaat semanggi merah dikenal dapat mengurangi gejala menopause seperti hot flashes (rasa panas tiba-tiba dari dalam tubuh).
Artikel lainnya: Manfaat Terapi Sulih Hormon untuk Meminimalkan Gejala Menopause
Penelitian Khasiat Semanggi Merah pada Kondisi Menopause
Semanggi merah telah banyak dimanfaatkan sebagai pengobatan herbal untuk menopause. Berikut daftar penelitian dan kegunaan semanggi merah untuk menopause yang dilansir dari Healthline:
- Pada penelitian dalam Journal of Women’s Health, 3 dari 4 uji klinis tidak menunjukkan perbedaan signifikan antara semanggi merah dan plasebo (obat kosong untuk penelitian) untuk mengurangi hot flashes.
- Penelitian yang dipublikasikan National Library of Medicine, AS, menemukan suplemen semanggi merah menurunkan gejala menopause dan kadar trigliserida.
- Menurut studi dalam jurnal Phytotherapy Research, semanggi merah membantu mengurangi penuaan pada kulit dengan meningkatkan kadar kolagen. Hal ini juga dapat berdampak pada keluhan yang dialami saat menopause, seperti atrofi vagina (dinding vagina meradang dan menipis).
Karena hasil penelitian masih beragam dan terbatas, dibutuhkan riset lebih lanjut untuk memastikan manfaat semanggi merah dalam mengatasi gejala menopause.
“Boleh saja dikonsumsi untuk mengurangi gejala atau keluhan pada menopause. Karena, beberapa penelitian menyebutkan memang ada manfaat baik untuk menopause. Namun, masih dibutuhkan penelitian lanjut mengenai dampak semanggi merah”, ungkap dr. Theresia Rina Yunita.
Artikel lainnya: Tips Awet Muda pada Usia Menopause
Risiko Efek Samping Semanggi Merah
Belum banyak penelitian yang menunjukkan efek samping serius jika seseorang mengonsumsi semanggi merah selama satu tahun ataupun kurang.
Namun, semanggi merah dinilai dapat meningkatkan risiko kanker endometrium atau jenis kanker lainnya jika dikonsumsi dalam jangka panjang.
Pada beberapa wanita, semanggi merah dapat memberikan efek samping seperti:
- Sakit kepala
- Pembengkakan kelenjar leher
- Pendarahan pada vagina
- Mengurangi pembentukan bekuan darah
- Rasa sakit pada payudara ketika disentuh
- Vertigo
- Hipertensi
- Ruam kulit
- Jerawat
Melansir FutureYou Cambridge, semanggi merah dapat memberikan efek estrogenik (bertindak mirip hormon estrogen). Maka, tanaman ini tidak boleh dikonsumsi wanita hamil dan menyusui, serta anak-anak agar keseimbangan hormon terjaga.
Selain itu, semanggi merah tidak boleh dikonsumsi wanita yang meminum pil kontrasepsi ataupun menggunakan terapi penggantian hormon. Karena, semanggi merah dapat mengurangi efektivitas pil KB ataupun terapi penggantian hormon.
Konsumsi semanggi merah juga tidak dianjurkan bagi Anda yang menderita kanker akibat gangguan hormon ataupun gangguan pembekuan darah.
Sebab, semanggi merah dapat berinteraksi dengan obat-obatan tertentu, seperti pil KB, antikoagulan, ibuprofen, dan NSAID (non-steroidal anti-inflammatory drug).
Khasiat semanggi merah memang cukup dikenal karena bisa meringankan gejala menopause. Namun, alangkah lebih baik untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mengonsumsi ekstrak semanggi merah.
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar menopause, chat dokter secara online lewat Live Chat Klikdokter.
(FR/JKT)