Diet dan Nutrisi

Konsumsi Suplemen Penambah Berat Badan, Aman dan Efektifkah?

Tri Yuniwati, 28 Sep 2022

Ditinjau Oleh dr. Dyah Novita

Ragu untuk mengonsumsi suplemen penambah berat badan yang dijual di pasaran? Yuk simak penjelasan dari dokter!

Konsumsi Suplemen Penambah Berat Badan, Aman dan Efektifkah?

Jika ada orang yang ingin mencoba menurunkan berat badan, maka ada juga orang yang berjuang untuk menambah berat badan. Tujuan menambah berat badan bisa beragam, mungkin untuk meningkatkan kekuatan otot atau mengembalikan berat badan setelah sakit. 

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menambah berat badan secara sehat. Salah satunya dengan mengonsumsi suplemen penambah berat badan. Namun, apakah mengonsumsi obat penambah berat badan aman dan efektif? Yuk, intip penjelasan dokter berikut. 

Amankah Mengonsumsi Suplemen Penggemuk Badan?

Suplemen penambah berat badan biasanya berbentuk pil, tablet atau bubuk minuman yang dijual bebas tanpa resep dokter. Namun, ada juga beberapa suplemen penggemuk badan yang memerlukan resep dokter. 

Beberapa suplemen dijual bebas mungkin saja mengklaim produknya aman dan alami. Namun, perlu kamu ketahui bahwa beberapa produk yang dijual bebas sebagian besar tidak didukung oleh bukti ilmiah.

Menurut Academy of Nutrition and Dietetics, bukti efektivitas pil penambah berat badan masih terbatas. Pun tidak semua pil penambah berat badan dapat bekerja atau menghasilkan efek yang sama pada semua orang. 

Menambahkan dari sisi medis, dr. Dyah Novita Anggraini dari KlikDokter mengatakan, asalkan konsumsi suplemen penambah berat badan dipantau oleh dokter dan diminum sesuai dosis, maka suplemen aman dan tidak akan menimbulkan efek bahaya. 

Obat Penambah Berat Badan Tanpa Resep Dokter

Kebanyakan suplemen penambah berat badan dijual bebas hanyalah multivitamin yang dapat membuat imun tubuh lebih kuat. Biasanya pil yang dijual bebas tidak didukung oleh bukti ilmiah.

Oleh karena itu, sangat penting untuk berhati-hati dalam membeli suplemen penambah berat badan yang dijual bebas. Ada kemungkinan, suplemen yang kamu beli memiliki kandungan bahan-bahan yang berpotensi bahaya.

Berikut beberapa kandungan suplemen penambah berat badan yang umum dijual bebas: 

1. Kafein dan Guarana

Kafein dan Guarana

Kafein dan guarana dapat ditambahkan ke suplemen sebagai cara untuk meningkatkan latihan. Meskipun aditif, tetapi umumnya aman dikonsumsi dalam jumlah sedang. Baca aturan pakai pada label kemasan dan hindari mengonsumsi dalam jumlah yang berlebihan. 

Jika kamu memiliki penyakit jantung atau insomnia, stimulan seperti kafein dan guarana bisa berbahaya bagi kesehatanmu. Pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya. 

2. Echinacea

Echinacea juga ditemukan di beberapa produk penambah berat badan. Meskipun penelitian masih terbatas, echinacea dianggap memiliki efek antiinflamasi yang mungkin bermanfaat bagi sistem kekebalan tubuh. 

Namun, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh National Center for Complementary and Integrative Health, tidak ditemukan adanya bukti bahwa echinacea membantu menambah berat badan pada manusia.

3. Creatine

Creatine

Suplemen penambah berat badan umum lainnya adalah creatine. Kandungan ini dapat menyebabkan otot menahan air ekstra. Namun, bagi kamu yang memiliki penyakit parkinson, gangguan bipolar, atau penyakit ginjal tidak boleh mengonsumsi suplemen dengan kandungan creatine. 

Journal of the International Society of Sports Nutrition  menunjukkan bahwa suplemen yang mengandung creatine dapat meningkatkan kinerja olahraga dan penambahan otot dari waktu ke waktu.

Artikel lainnya: Ragam Pilihan Olahraga untuk Membentuk Otot yang Ideal

4. Protein

Kandungan protein dalam suplemen juga dipercaya dapat menambah massa otot. Namun, suplemen yang mengandung protein tidak dapat bekerja dengan baik untuk menambah massa otot tanpa olahraga  teratur. 

Protein memang sangat penting untuk tubuh secara keseluruhan. Institute of Medicine merekomendasikan 10-35 persen kalori harian harus berasal dari protein. Jika kamu dapat memenuhi jumlah protein yang direkomendasikan dari makanan utuh, maka sebenarnya suplemen protein tidak diperlukan.

“Beberapa suplemen seperti protein dan kreatinin bisa bantu menambah massa otot dan massa tubuh. Namun, tetap perlu dibarengi dengan olahraga,” kata dr. Dyah.  

Obat Penambah Berat Badan dengan Resep Dokter

Sama seperti obat lainnya, penambah berat badan dengan resep dokter pun memiliki risiko efek samping. Namun, dalam beberapa kasus, manfaat yang dirasakan akan lebih besar daripada risikonya. 

Untuk mendapatkan resep, tentunya kamu perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Berikut adalah beberapa suplemen penambah berat badan yang biasanya diresepkan oleh dokter.

1. Steroid Anabolik

Dokter mungkin akan memberikan resep steroid anabolik jika kamu mengalami penurunan berat badan yang signifikan akibat penyakit seperti kanker atau distrofi otot. 

Atlet dan binaragawan dapat menggunakan steroid anabolik secara ilegal untuk membangun otot dan meningkatkan kinerja atletik. Namun, perlu diketahui bahwa penggunaan steroid anabolik yang tidak tepat memiliki banyak risiko kesehatan. 

Berikut beberapa efek samping yang mungkin terjadi jika kamu mengonsumsi steroid anabolik tanpa pengawasan dokter: 

  • Delusi
  • Iritabilitas yang ekstrem
  • Kerusakan hati
  • Gagal ginjal
  • Rambut wajah bertambah
  • Gangguan suasana hati
  • Perubahan suasana hati
  • Perkembangan payudara pada pria
  • Testis menyusut
  • Siklus menstruasi berhenti
  • Klitoris membesar
  • Kanker prostat
  • Pertumbuhan terhambat pada anak-anak dan remaja

Bahkan dengan pengawasan dokter pun, efek samping dari penggunaan steroid anabolik mungkin saja terjadi. Segera hubungi dokter jika kamu mengalami efek samping yang tidak biasa atau ketidaknyaman saat mengonsusmi obat ini.

Artikel lainnya: Mengungkap Efek Samping Steroid Jika Digunakan Sembarangan

2. Methyltestosterone 

Methyltestosterone juga masuk dalam steroid anabolik. Biasanya digunakan pria dengan masalah kekurangan androgen (rendahnya kadar hormon seks pria) untuk meningkatkan kadar testosteron. 

Atlet biasanya menggunakan obat ini dan steroid anabolik lainnya untuk menambah berat badan, meningkatkan massa otot, dan kekuatan. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan obat ini perlu diawasi oleh dokter.

3. Oxandrolone 

Suplemen penggemuk badan lainnya dalah Oxandrolone, steroid anabolik yang juga dikenal sebagai Anavar. Obat ini digunakan untuk meningkatkan berat badan pada pasien yang mengalami penurunan berat badan setelah operasi ekstensif, infeksi kronis atau trauma parah. 

Obat ini juga dapat digunakan sebagai terapi penggantian hormon untuk kadar testosteron rendah. 

4. Oxymetholone

Oxymetholone merupakan ​​hormon sintetis yang juga dianggap sebagai steroid anabolik. Obat ini digunakan untuk meningkatkan berat badan pada pasien yang telah kehilangan berat badan selama memiliki penyakit tertentu. 

Dokter juga mungkin memberikan obat ini untuk menambah berat badan pada orang yang baru menjalani operasi ekstensif, mengalami infeksi kronis, atau trauma parah.

Perlu diingat bahwa setiap obat bekerja dengan cara yang berbeda-beda pada tubuh manusia. Suplemen penambah berat badan yang berhasil pada orang lain, belum tentu berhasil pada kamu.

Untuk menambah berat badan yang sehat sebaiknya berkonsultasi dengan dokter gizi atau ahli gizi. Kamu dapat melakukan konsultasi dokter di aplikasi KlikDokter mengenai cara-cara menaikan berat badan tanpa suplemen. Jangan lupa untuk selalu #JagaSehatmu ya! 

(DA/NM)

menambah berat badan
Academy of Nutrition and Dietetics. Diakses 2022. Healthy Weight Gain. Multidisiplin Digital Publishing Institute. Diakses 2022. Duchenne Muscular Dystrophy: From Diagnosis to Therapy. National Institute on Drug Abuse. Diaskes 2022. What are anabolic steroids? National Library of Medicine. Diakses 2022. Methyltestosterone Medline Plus. Diakses 2022. Creatine Journal of the International Society of Sports Nutrition. Diakses 2022. International Society of Sports Nutrition position stand: safety and efficacy of creatine supplementation in exercise, sport, and medicine.