Diet dan Nutrisi

Tanda Kecanduan Makanan Proses dan Dampak Buruknya bagi Kesehatan

dr. Sara Elise Wijono MRes, 18 Jan 2020

Ditinjau Oleh Tim Medis Klikdokter

Makanan proses sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Namun, jenis makanan ini dapat menyebabkan Anda kecanduan dan berdampak buruk bagi kesehatan.

Tanda Kecanduan Makanan Proses dan Dampak Buruknya bagi Kesehatan

Dalam menjalani gaya hidup di zaman modern seperti sekarang ini, semuanya memang dituntut serba cepat. Makanan pun kini seringkali dimasak dan diolah dengan teknik tertentu agar dapat lebih cepat disantap. Namun, makanan proses atau olahan punya dampak buruk dan bisa bikin orang kecanduan!

Makanan proses adalah makanan yang sudah dimasak, dikalengkan, dibekukan, dikemas, atau memiliki komposisi gizi yang berubah. Umumnya dengan proses fortifikasi, pengawetan, atau cara pengolahan lain. Jenis makanan ini memiliki tingkatan, dari pemrosesan ringan hingga berat.

Sebenarnya, tidak semua makanan proses itu buruk bagi kesehatan. Makanan dengan pemrosesan minimal, seperti sayur atau buah yang dibuang batangnya dan dikemas, umumnya tetap menyehatkan untuk dikonsumsi.

Di sisi lain, semakin berat pemrosesannya, maka biasanya semakin tidak sehat pula makanan tersebut. Hal ini yang perlu diwaspadai oleh kita sebagai konsumen.

1 dari 2

Makanan Proses Menyebabkan Kecanduan

Kalau mendengar makanan proses, pasti yang biasanya terpikir oleh Anda adalah makanan yang sudah diolah kembali dengan ditambahkan banyak gula, garam, dan lemak. Asupan seperti makanan beku siap saji, sosis, kue, permen, cokelat, dan lainnya adalah beberapa contohnya.

Pada artikel ini, istilah makanan proses dipakai untuk mengacu pada jenis makanan proses yang tidak sehat.

Menurut beberapa penelitian, makanan proses dapat menyebabkan kecanduan (food addiction). Salah satu alasannya adalah karena dapat timbul gejala seperti sakau bila menghentikan konsumsi makanan olahan.

Artikel lainnya: Mengenal Makanan Ultra-Proses dan Bahayanya pada Kesehatan

Terdapat hal yang menguatkan penelitian tersebut. Dilansir dari Diet Doctor, sebuah studi menemukan adanya gejala sedih, mudah kesal, dan lelah pada peserta yang diminta mengurangi makanan seperti pizza, gorengan, dan kue pastry.

Lalu, ditemukan pula bahwa makanan proses dapat menstimulasi area tertentu pada otak, yang mirip dengan kasus kecanduan obat terlarang. Hal ini terbukti setelah dilakukan penelitian pada tikus.

Sayangnya, belum diketahui apakah penyebab kecanduan ini diakibatkan oleh zat tertentu dalam makanan proses, atau faktor lain. Contohnya rasa, bentuk dan tekstur, atau kemudahan dalam mengonsumsinya.

2 dari 2

Pola Makan dapat Dipicu oleh Makanan Proses

Secara alami, manusia lebih suka makan makanan manis, asin, dan gurih berminyak. Makanan tersebut umumnya tinggi energi yang dibutuhkan untuk beraktivitas. Makanan proses juga seringkali mengandung banyak gula, garam, dan lemak hingga membuat Anda ingin makan terus.

Dilansir dari Psychiatric Times, makanan ini bisa mengganggu pemikiran dan perilaku dalam mengatur jumlah makanan yang dikonsumsi. Sehingga, seringkali kita makan berlebihan saat menikmati makanan proses.

Akibatnya, makanan olahan yang sudah tidak sehat malah dimakan terlalu banyak. Seringkali hal ini menimbulkan kegemukan dan obesitas.

Artikel lainnya: Makanan Ultra-proses Picu Kanker?

Lalu, makanan tinggi gula dikenal memiliki kalori kosong. Maksudnya, banyak mengandung kalori tapi biasanya tidak mengandung zat gizi lain. Makanan proses tinggi gula seperti kue, permen, dan cokelat, dikaitkan dengan timbulnya penyakit. Misalnya diabetes, serangan jantung, kanker, dan obesitas.

Penggunaan lemak dalam makanan proses seringkali berupa lemak trans yang tidak sehat. Lemak ini bisa menumpuk pada pembuluh darah dan menyebabkan sumbatan. Hal tersebut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Selain itu, makanan yang tinggi garam pun dapat membawa dampak buruk bagi tubuh. Konsumsi yang berlebih bisa berkontribusi terhadap timbulnya masalah tekanan darah tinggi.

Makanan kemasan seringkali tidak mengandung nutrisi yang diperlukan tubuh. Seratnya pun rendah dan tinggi karbohidrat sederhana (mudah dipecah dan meningkatkan gula darah). Banyak juga yang mengandung bahan kimia dalam bentuk pengawet, pewarna, penambah rasa, dan sebagainya.

Untuk menghindari beragam efek buruknya, coba kurangi konsumsi makanan proses. Langkah efektif yang bisa dilakukan adalah makan masakan yang diolah sendiri dari bahan-bahan segar.

Dengan demikian, proses memasak dan bahan yang digunakan lebih terkendali. Agar tidak berlebihan menggunakan gula, garam, dan lemak, coba lebih banyak pakai rempah-rempah untuk membumbui masakan.

Hindari makanan yang digoreng dan coba pilih makanan yang dipanggang, direbus, atau ditumis. Ingat, pola makan berperan penting dalam menjaga kesehatan! Atur pola makan dan batasi konsumsi makanan proses.

Makan makanan junk food, kemasan kaleng, atau makanan proses lainnya memang tidak dilarang, Namun, harus lebih waspada dan kontrol jumlahnya. Cari tahu tips pola makan sehat yang benar dengan download aplikasi KlikDokter!

(FR/RPA)

Pola Makan
makanan kemasan
Makanan Olahan