Beberapa waktu lalu, media sosial heboh ketika beredar video seorang pria mempromosikan odading sebagai jajanan khas Bandung.
Karena video review ini dianggap lucu dan menarik oleh netizen, tidak heran jika camilan odading jadi laku keras, bahkan diborong oleh warga Bandung, Jawa Barat.
Jika dilihat dari bentuknya yang agak kotak dan padat, odading memang menggugah selera. Apalagi jika disajikan saat masih panas dan garing, pasti rasanya lezat!
Sebelum membeli camilan hits yang satu ini, ketahui dulu kandungan dan manfaat kesehatan apa saja yang bisa didapat saat makan odading.
Kandungan Gizi Dalam Odading
Meski sekarang viral, tidak sedikit orang yang masih asing dengan camilan satu ini. Kalau di Jakarta, mungkin Anda mengenal odading dengan sebutan kue bantal!
Jika disantap, odading atau camilan roti goreng ini rasanya gurih, manis, dan teksturnya lembut. Biasanya, odading dijual di pinggir jalan atau dijajakan di dalam gerobak kaca oleh penjual yang berkeliling kampung.
Menurut dr. Devia Irine Putri, jika dilihat dari bentuk dan cara pembuatannya, odading adalah jenis roti yang dibuat dari tepung, gula, dan susu, lalu kemudian digoreng hingga kecokelatan.
“Odading ini adalah roti goreng. Jika dilihat dari kandungannya, mungkin terdapat 100 gram karbohidrat dan lemaknya. Jadi memang terbuat dari tepung asli, telur, dan sebagainya. Untuk ukuran roti seperti itu, karbohidrat dan lemaknya cukup tinggi,” ujar dr. Devia.
Tidak hanya itu, melansir Fat Secret, adapun beberapa kandungan dalam roti goreng yang mungkin juga terdapat pada odading, seperti berikut ini.
- Lemak Jenuh 1,003 gram.
- Lemak tak jenus ganda 2,035 gram.
- Lemak tak jenuh tunggal 0,687 gram.
- Serat 1,2 gram.
- Gula 0,007 gram.
- Sodium 189 miligam.
Artikel Lainnya: Cloud Bread atau Roti Awan, Apakah Cocok untuk Camilan Diet?
Apakah Odading Sehat Dimakan Setiap Hari?
Melihat dari kandungannya, odading memang tidak terlalu banyak mengandung gizi. Kendati demikian, bukan berarti odading tidak memiliki manfaat kesehatan sama sekali.
Dokter Devia mengatakan, makan satu sampai dua odading bisa membantu meningkatkan energi pada tubuh karena kandungan karbohidratnya cukup tinggi.
Selain itu, makan odading dengan porsi cukup pun membantu seseorang menjadi lebih kenyang, sehingga dapat mengurangi porsi makan selanjutnya.
Namun, mengonsumsi odading terlalu banyak juga tidak baik karena dapat menyebabkan masalah kesehatan.
Dijelaskan oleh dr. Devia, jika terlalu banyak makan odading, ini bisa berdampak pada penimbunan lemak dalam tubuh. Karena kandungan karbohidrat dan gula di dalam odading sangat tinggi.
Tidak hanya itu, makan lebih dari dua buah odading setiap hari berisiko meningkatkan kadar kolesterol.
Dampaknya, ada pembentukan plak di pembuluh darah dan nantinya bisa meningkatkan masalah pada jantung.
“Jika kondisi ini sampai terjadi, maka orang tersebut berisiko mengalami masalah jantung dan stroke juga bisa terjadi. Mengingat makanan ini digoreng dalam minyak yang sama secara berulang, kemungkinan terkena radang tenggorokan dan adanya peningkatan berat badan bisa muncul. Rasanya yang manis juga bisa meningkatkan risiko diabetes melitus tipe 2,” kata dr. Devia.
Artikel Lainnya: Korean Garlic Cheese Bread Lagi Jadi Tren, Ini Fakta Kesehatannya!
Mari Membuat Odading dengan Bahan dan Cara yang Sehat
Sama seperti jajanan lainnya, jika ingin membuat roti goreng atau odading yang sehat, gunakanlah tepung roti asli atau tepung roti gandum.
Tambahkan juga telur dan susu rendah lemak ke dalam adonan. Agar rasanya lebih bervariasi dan sehat, tambahkan sayuran yang sudah dipotong kecil untuk dijadikan isian dalam roti.
Dengan menambahkan sayuran atau daging cincang, maka kandungan gizi yang terdapat pada roti goreng akan semakin tinggi dan jadi lebih sehat untuk dikonsumsi.
Pastikan juga saat menggoreng odading tidak menggunakan minyak jelantah atau minyak yang sudah dipakai berulang kali. Menggunakan minyak baru atau minyak zaitun juga bisa menjadi alternatif yang lebih sehat.
Jadi, bagaimana? Tertarik untuk mencoba membuat odading sendiri? Apabila ada yang ingin ditanyakan tentang fakta kesehatan makanan lainnya, jangan ragu ajukan pertanyaan ke dokter secara online lewat fitur LiveChat 24 Jam.
(OVI/AYU)