Bernegosiasi dengan anak-anak soal minum obat atau vitamin memang gampang-gampang susah. Bahkan, tak jarang mereka langsung menolak mentah-mentah saat diberi vitamin berbentuk tablet atau kapsul. Lantas, hal itu dimanfaatkan oleh produsen produk kesehatan untuk menciptakan sebuah terobosan, yaitu vitamin berbentuk permen kenyal atau gummy vitamin.
Selain lebih mudah dikonsumsi oleh anak-anak, vitamin berbentuk permen kenyal juga biasanya memiliki warna yang menarik, seperti merah dan kuning, lalu rasanya pun manis. Namun, timbul kekhawatiran bahwa bila dikonsumsi terlalu sering, hal ini justru berdampak buruk terhadap kesehatan anak Anda.
Suplemen untuk anak, perlu atau tidak?
Wajar rasanya bila Anda sebagai orang tua ingin memberikan yang terbaik untuk buah hati, terutama soal kesehatan. Tapi, yang perlu diketahui di sini adalah suplemen vitamin untuk anak tidak selalu diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.
Jika dalam keseharian anak Anda tidak memiliki gangguan makan atau bisa mengonsumsi semua makanan bergizi, maka Anda tak perlu memberikannya suplemen. Sebab, kebutuhan nutrisi hariannya sudah terpenuhi oleh asupan makanan alami. Apalagi bila si Kecil tidak dalam keadaan sakit, sehingga tidak memerlukan nutrisi tambahan untuk membantu proses penyembuhan.
Vitamin berbentuk permen kenyal biasanya diberikan kepada anak yang tidak memiliki nafsu makan ataupun sulit menelan vitamin padat. Nah, karena teksturnya seperti permen, mereka akan berimajinasi bahwa yang dikonsumsinya adalah camilan manis, bukan sebuah suplemen.
Artikel Lainnya: Perlukah Memberikan Suplemen untuk Anak Setiap Hari?
Risiko pemberian vitamin berbentuk permen kenyal
Menurut dr. Devia Irine Putri dari KlikDokter pemberian vitamin berbentuk permen kenyal itu sebaiknya tidak dilakukan terlalu sering. “Vitamin tersebut mengandung banyak pemanis buatan, jadi bisa merusak gigi dan meningkatkan risiko obesitas,” ujarnya. Bahkan, risiko untuk terkena sugar rush pun bisa mengintai.
Sugar rush merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan adanya hiperaktivitas dan penurunan fokus untuk durasi singkat. Kondisi ini dapat timbul bila asupan gula seseorang melebihi batas yang disarankan. Gula yang dimaksud dalam hal ini bukan cuma gula pasir, tetap komponen gula yang terdapat secara alami, misalnya pada madu, jus buah, hingga pemanis buatan pada makanan atau minuman tertentu.
Sesekali mengonsumsi vitamin berbentuk permen kenyal memang diperbolehkan. Tetapi cobalah untuk memberikan vitamin tersebut saat anak sedang sakit dan kehilangan nafsu makan, bukan saat ia sedang sehat. Memberikan anak vitamin berbentuk permen kenyal dalam keadaan sehat akan membuatnya menjadi ketagihan dan menganggap bahwa vitamin tersebut bisa dikonsumsi berapa pun dan kapan pun.
Beda halnya jika Anda memberikannya saat mereka sedang tidak enak badan. Kandungan gula dan vitamin dalam suplemen itu bisa mengisi kembali energi dan keinginan untuk meminta tambahan juga tidak ada.
Artikel Lainnya: Sugar Rush, Masalah pada Anak Akibat Makanan Manis
Selain itu, ada beberapa hal lain yang mesti diperhatikan bila Anda hendak memberikan vitamin berbentuk permen kenyal. Pertama, usai si Kecil mengunyah dan menelan vitamin tersebut, ajak dia untuk menggosok gigi. Kedua, berikan vitamin sesuai dosis. Umumnya, vitamin seperti itu hanya boleh dikonsumsi satu kali dalam sehari.
Terakhir, jangan mengandalkan nutrisi hanya dari vitamin permen kenyal itu. Pastikan Anda tetap memberikan makanan dan vitamin sehat yang alami sehingga tanpa bantuan dari suplemen vitamin itu, anak Anda bisa tumbuh optimal.
[RS/ RVS]