Maraknya isu obat palsu menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Wajar saja. Sebab obat merupakan kebutuhan semua lapisan masyarakat, baik sebagai terapi maupun suplemen sehari-hari. Jangan panik! Yuk, kenali apa itu obat palsu dan bagaimana efeknya terhadap kesehatan di sini.
Apa itu obat palsu?
Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengelompokkan obat palsu sebagai Counterfeit Medicine –bersama dengan kategori obat substandar lainnya– sebagai Substandard, Spurious, Falsely labelled, Falsified and Counterfeit (SSFFC) Medical Product. Menurut definisi WHO, obat palsu adalah obat-obatan yang secara sengaja dipalsukan, baik identitasnya maupun sumbernya.
Obat palsu dapat berisi bahan aktif yang benardengan dosis yang tidak sesuai, berisi bahan aktif yang salah, atau bahkan tidak berisi bahan aktif sama sekali. Beberapa obat palsu bahkan hanya berisi tepung atau gula.
Efek Terhadap Tubuh
Pada beberapa obat palsu, dampak kesehatan yang diakibatkan tidak terlalu serius. Obat palsu dengan kandungan bahan aktif yang benar namun dosis yang tidak mencapai standar akan membuat obat tersebut tidak bekerja maksimal. Hal ini memiliki efek pada setiap orang, tergantung pada kondisi penyakit yang dialami.
Pada pasien kritis, efek ini dapat berakibat fatal karena tidak tercapainya target terapi. Berbeda dengan konsumsi pada pasien yang sehat. Sedangkan obat palsu yang berisi bahan aktif yang salah memiliki kemungkinan lebih besar untuk menimbulkan efek samping berbahaya pada pasien. Misalnya jika pasien yang mengonsumsi obat palsu ternyata alergi terhadap bahan aktif yang terkandung di dalamnya, maka secara umum reaksi alergi obat dapat berakibat fatal.
Untuk menghindari obat palsu, ingatlah untuk selalu membeli obat yang hendak Anda konsumsi dari apotek, klinik, atau lainnya yang resmi dan terdaftar. Jika Anda menemukan ketidaksesuaian pada obat yang Anda beli, tanyakan dan laporkan segera kepada pihak yang berwajib!
(NB/RH)