Tentu Anda sudah familiar dengan jenis-jenis teh yang ada, mulai dari green tea hingga white tea. Green tea merupakan teh yang sangat popular di Jepang bahkan seluruh dunia, sedangkan white tea bisa dibilang kalah pamor dari green tea. Meski demikian, sebenarnya white tea memiliki manfaat yang tak kalah besar dari green tea.
Mengenal White Tea
Semua daun teh kecuali teh herbal berasal dari tanaman yang sama, yaitu Camellia sinensis. White tea berbeda dari jenis teh lainnya, karena daun tehnya tidak mengalami proses oksidasi dalam pembuatan. White tea dipetik ketika daun belum mekar sempurna untuk mencegah terjadinya oksidasi. Sementara itu, green tea terbuat dari daun teh yang masih segar dan mengalami oksidasi minimal.
Oksidasi akan merusak kandungan penting dalam daun teh sehingga efektivitasnya juga akan berkurang. Semakin lama proses oksidasi yang terjadi, akan membuat warna teh yang dihasilkan semakin gelap dan aromanya semakin harum. Namun, tentunya hal ini akan memengaruhi kandungan antioksidan di dalam teh tersebut.
White Tea atau Green Tea?
Selama ini, green tea dipercaya memiliki kandungan antioksidan yang paling tinggi dibandingkan jenis teh lainnya seperti black tea atau oolong tea. Tapi, tahukah Anda bahwa white tea ternyata memiliki kandungan antioksidan yang lebih tinggi daripada green tea?
Para peneliti di Linus Pauling Institute, Amerika Serikat, pada tahun 2000 menguji empat jenis white tea pada tikus untuk menilai manfaat mereka dalam membantu mencegah kanker kolon.
Karena white tea mengandung polifenol (senyawa kimia yang bersifat antioksidan kuat) lebih tinggi, para peneliti menyimpulkan bahwa white tea lebih ampuh dalam mencegah kerusakan sel yang dapat memicu kanker. Meski demikian, mereka menyatakan bahwa studi tambahan masih diperlukan untuk mengonfirmasi manfaat yang sama pada manusia.
(RS/RH)