Bawang putih merupakan salah satu jenis bumbu dapur yang cukup populer di Indonesia. Selain untuk melezatkan makanan, khasiat bawang putih untuk kesehatan – termasuk otak – juga cukup besar. Bahkan sebagian kalangan percaya adanya manfaat bawang putih untuk menunda pikun.
Begitu banyaknya manfaat sehat bawang putih, bumbu dapur yang satu ini bahkan dipercaya mampu menurunkan tekanan darah, mengusir kolesterol jahat, menjaga kesehatan tulang, hingga mengatasi flu. Hebatnya lagi, manfaat ini dapat diperoleh, baik melalui konsumsi bawang putih segar, bubuk, ekstrak, ataupun yang berbentuk minyak.
Nah, meski bermanfaat juga untuk otak, khasiat bawang putih untuk menunda pikun masih menjadi perbincangan. Kalaupun benar, seberapa efektifnya?
Pikun dan menurunnya fungsi otak
Seiring dengan bertambahnya usia, kemampuan bagian otak yang berfungsi membantu manusia dalam hal belajar, mengingat, merencanakan, dan beberapa fungsi kognitif lainnya perlahan akan semakin menurun. Kondisi ini umum ditemukan pada seseorang yang sudah lanjut usia dan biasa disebut dengan pikun, atau dalam bahasa kedokteran disebut Alzheimer.
Pertambahan usia tersebut juga menyebabkan menurunnya aliran darah ke otak karena terjadinya penyempitan pembuluh darah, sehingga memperbesar kemungkinan terjadinya peradangan di otak. Hal ini akan turut memperburuk fungsi kognitif otak.
Gejala pikun sendiri tak menunjukkan perubahan fisik yang berarti, sehingga cukup sulit untuk mengetahui kondisi tersebut. Namun, pikun akan sangat menggangu, sehingga penderitanya pun akan kesulitan untuk melakukan aktivitas dan pekerjaan sehari-hari.
Bawang putih untuk menunda pikun
Bawang putih sendiri mengandung antioksidan kuat yang mampu mendukung mekanisme perlindungan tubuh terhadap kerusakan oksidatif pada otak akibat radikal bebas. Alhasil, bawang putih bisa berperan dalam melindungi fungsi otak, bahkan mampu meningkatkan kemampuan memori dan fungsi kognitifnya dalam waktu yang panjang.
Oleh sebab itu, dengan mengonsumsi bawang putih secara rutin, potensi dari gangguan fungsi kognitif pun dapat diminimalkan.
Beberapa peneliti dari University of Louisville melakukan sebuah studi dengan menggunakan objek tikus yang merepresentasikan manusia berumur 56-69 tahun. Objek penelitian ini diberikan asupan suplemen allyl sulfide, salah satu komponen yang terkandung dalam bawang putih.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa tikus yang mendapat asupan allyl sulfide memiliki memori jangka pendek dan jangka panjang yang lebih baik ketimbang tikus yang tak diberikan asupan tersebut. Selain itu, efek positif lain yang juga ditemukan adalah munculnya gas hydrogen sulfide yang dihasilkan oleh allyl sulfide. Gas ini bisa berperan untuk pencegahan peradangan usus.
Setelah mengetahui manfaat bawang putih untuk kesehatan – termasuk untuk otak - maka tak ada salahnya untuk mulai mencoba mengonsumsinya secara rutin. Meski Anda dan banyak orang lainnya mungkin tak terlalu menyukainya karena cita rasa aromanya yang kuat, bawang putih sangat aman untuk dikonsumsi dalam keadaan mentah. Jika Anda tetap kesulitan karena rasanya yang pedas dan getir, Anda dapat mengolahnya terlebih dahulu.
Manfaat bawang putih untuk kesehatan – terutama untuk menunda pikun - terlalu sayang untuk dilewatkan. Jika Anda ingin mencoba bumbu yang satu ini namun rasanya terlalu kuat, coba saja dengan mengiris-iris dan menaburkannya di atas makanan yang sedang dimasak, atau menyantapnya ala Korea dengan cara membungkusnya di dalam sayuran bersama potongan daging dan kimchi. Sedap, sekaligus sehat!
[MS/ RVS]